Bramantyo hanya bisa diam, badannya sulit untuk digerakkan, namun dengan telaten istrinya Syerli menyuapi juga menyeka tubuh suaminya. Ia tahu jika suaminya begitu dingin dengannya tapi ia tak pernah menyerah, yang terpenting ia tidak melalikan kewajiban sebagai istri.Mama Wulan menjenguk putranya, ia melihat putranya hanya menatap ke arah cendela, luka ditubuh juga pipinya sudah mulai mengering, tatapannya kosong. Mama Wulan khawatir jika Bramantyo terus saja diam, maka akan berdampak buruk untuk sikisnya. "Bram, tolonglah bicara meskipun satu kata saja, Nak." Bramantyo hanya diam."Bram, dengarkan, Mama. Mama disini ada untukmu, bicaralah." Lagi Mamanya bertanya. "Maafkan atas semua kesalahan Bram, Ma, Bram telah membuat kecewa, Mama," jawab Bramantyo tanpa melihat ka arah sang Mama."Kami selalu memaafkanmu, Bram," ucap wanita paruh baya itu menyemangati Bramantyo putranya."Bagaimana keadaan, Siska. Ma?" tanya Bramantyo, ia ingat jika Siska satu mobil dengannya."Si ... siska.
Last Updated : 2023-01-14 Read more