Karena Kita Orang Miskin (35b)Mas Dadang menoleh, lantas balik bertanya, "Ibu tau dari mana Ayah ke bagian dokter kandungan?"Kuceritakan saja pertemuan dengan Bu Siti kemarin pada Mas Dadang."Oh, Bu Siti. Pantas, kayak ada yang negur Ayah, tapi Ayah cuekin karena buru-buru harus balik ke ruangan Ibu.""Iya, Yah. Bu Siti ngirain Ibu lagi hamil, masa.""Aamiin.""Loh, kok, diaminin, Yah?""Emang nggak boleh, ya, Bu? Anak-anak sudah pada besar, loh. Sudah bisa nambah adik. Ayah juga udah kangen gendong bayi," bisik Mas Dadang seraya menggelitiki pinggangku.Tanpa kuduga, obrolan itu menjadi pengalih perhatian Mas Dadang dari kesedihannya. Karena setelah itu, Mas Dadang malah menyuarakan keinginannya untuk menambah momongan. Aku menanggapinya dengan bercanda menolak keinginannya itu. Hal itu malah semakin membuat Mas Dadang terus menggodaku.Tak lama, terdengar salam dari depan rumah. Itu suara anak-anak. Memang ini sudah waktunya pulang sekolah.Seperti biasa, anak-anak akan langsung
Baca selengkapnya