Home / Rumah Tangga / Tergoda Adik Ipar / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Tergoda Adik Ipar: Chapter 41 - Chapter 50

119 Chapters

41. Bertemu Teman Lama

Selagi menunggu Kun memarkirkan mobil, Jun berbisik lembut di telinga Shima. “Sebentar lagi kau juga akan jadi ibu.”Hampir saja melotot marah, Shima menahan diri agar tidak terprovokasi. “Aku minum pil segera setelah selesai bercinta denganmu, Jun.”Tersenyum menang, Jun membalas Shima sambil mengamati kakaknya yang sudah berjalan ke arah mereka. “Itu artinya, kau pun tidak akan bisa mengandung bayi benih dari Kun, karena kau melakukannya nyaris bersamaan setelah bercinta denganku.”Itu benar. Jika dia mencegah dirinya hamil karena Jun, maka itu pasti terjadi untuk Kun.Apa pun yang diungkapkan Jun benar. Itu lah kenapa Shima diam tanpa menjawab. Lagipula, Kun sudah dekat.“Ayo.” Ajakan Kun jelas canggung tidak menentu. Merasa terselamatkan karena tadi Jun memutuskan untuk ikut secara sukarela, spontanitas.Sebelum kecanggungan lain menyergap mereka dibalik pintu, Dido Joil jadi yang pertama terlihat saat pintu terbuka.“Dido?” Shima terkejut, bahkan sangat amat terkejut. “Kau sedang
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

42. Ronson Riley

Kasus kecelakaan pertama untuk Karenina. Dia menabrak seorang pria pejalan kaki dalam kondisi tidak berkonsentrasi saat mengemudi.Kun dan Shima diminta pulang lebih dulu oleh Jun, tapi tatapan Shima pada adik iparnya itu sedikit sulit diartikan. Seperti ... tidak rela? Oh, bukan. Kesal? Bukan juga. Jadi? Ah, entah lah.Sepanjang perjalanan pulang, Shima diam tanpa kata karena pikirannya diisi oleh segala interaksi Karenina dan Jun yang selama ini pernah tertangkap oleh matanya.Kun yang salah menduga, justru mengira bahwa istrinya marah pada keputusannya yang membiarkan mereka bertiga pergi untuk menjenguk Eve dan bayi Misora Zephyr.“Aku akan terus berusaha.”Shima tidak sepenuhnya dikuasai lamunannya, dia bisa menangkap maksud dari ucapan Kun.“Aku tahu.”“Tapi kau tampak kesal.”“Oh, apa terlihat begitu?” Spontan saja Shima merasa terkejut dan bingung, karena dia tidak sadar bahwa kini raut wajahnya tergambar jelas penuh kekesalan.Kun akhirnya tertawa karena ketidatahuan Shima. L
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

43. Jangan Tergoda!

Kun dan Shima sedang saling menggoda setelah seks nikmat dua putaran mereka, ketika Jun muncul di ambang pintu.Spontan, tadinya posisi Kun yang menindih Shima di atas sofa ruang tengah, segera berhenti. Dia lupa Jun akan singgah sesekali di rumah orang tua mereka.Memalingkan wajahnya dari tatapan dingin Jun, Shima pura-pura merapikan rambut meski tetap dalam posisinya. Berbaring.“Bagaimana dengan rekan kerjamu?” Kun berdiri. Tanpa membenarkan kaus tipisnya yang morat-marit karena ulah Shima dan rambut acak-acakkannya yang lebih berkesan seksi tingkat maksimal.Jun berjalan tanpa menoleh. Lurus menatap ke arah yang dituju. “Sudah selesai.”Setelah kepergian adiknya, Kun menggaruk alis sambil tersenyum canggung ke arah Shima. “Kita tunda?”“Yap. Sampai nanti malam.” Shima tertawa. Tawa cemas sebenarnya. Dia pun sudah terbawa gairah bersama Kun, hingga lupa dengan banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi.Meski Mun dan Tiska sedang bepergian keluar kota, tidak menutup kemungkinan Jun a
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

44. Sesuatu Yang Baru

“Buka pakaianmu, Shima.” Jun mendekat. Marah karena dengan kedua matanya dia melihat bagaimana Kun menindih tubuh kakak ipar yang lebih dulu dijamah olehnya. Seharusnya, sampai kapan pun, tubuh Shima hanya jadi miliknya.“Tidak.” Keberanian melawan dengan tanpa ketakutan sedikit pun, Shima tetap berdiri tanpa mundur.Karena penolakan itu, Jun berhenti di tempat terakhirnya. Matanya yang tadi penuh dengan amarah, kini teredam karena satu kata ‘tidak’ dari Shima.“Aku ingin hamil.”“Maka aku yang akan menghamilimu.”Shima menggeleng tanpa ragu. “Tidak sekali pun lagi kau boleh menyentuhku, Jun Hongli.”Tawa Jun terdengar penuh dengan ejekan. Dia berhenti, ketika menyaksikan bahwa Shima bahkan menyalakan api permusuhan yang nyata padanya.“Keluar lah. Sebelum kukatakan pada orang tuamu seperti apa sikapmu selama ini padaku.”Tidak tergambar ekspresi yang jelas di wajah Jun. Shima mencoba memaknainya sebagai bentuk tidak terima adik iparnya pada satu kali penolakan tegas, tidak main-main
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

45. Jun Bukan Jun

Tiga puluh sembilan hari setelah pembicaraan Jun dengan Alaric Domina di sasana tinju.“Mun Kamli bukan pria sembarangan. Kau hanya tidak tahu bagaimana ayahmu mulai menyelidiki semua kegiatanmu selama ini.”“Apa?” Meski pernah berpikir bahwa sang ayah mencurigainya, dia tidak menduga akan sampai sejauh itu.“Dia hampir saja tahu, bahwa kau dalang dari peristiwa terbakarnya rumah kakakmu.”Jun menelan semua kengerian itu lewat tenggorokannya, tanpa bisa terlihat bahwa saat ini dia sedang cemas memikirkan segala risikonya. Bahkan pada Alaric Domina, dia tidak memberitahu soal yang satu ini.“Jangan pikirkan itu, fokus pada pelatihanmu saja. Kurir yang mengantarkan bukti bahwa kau dalang dari insiden terbakarnya rumah Kun, sudah kutangani. Bukti itu tidak akan pernah sampai ke tangan Mun Kamli. Justru sebaliknya, kau punya senjata untuk membungkam ayahmu.” Alaric Domina menyodorkan dokumen di dalam sebuah amplop kecokelatan.Hanya tidak ingin memperlihatkan bagaimana Jun lega atas semua
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

46. Nostalgia Dalam Kengerian

Mengubah rute sebelum semuanya jadi berantakan, Jun akhirnya sampai ke depan pintu kamar Rona Riley. Tempat di mana gadis tujuh belas tahun itu sibuk mencari ganti gaun pesta sebelumnya yang terasa tidak nyaman.Mengetuk pintu, pengawal wanita Rona segera berpaling dan melangkah mendekat. Membuka pintu, dia tidak menemukan siapa pun di sana. Karena baginya itu mencurigakan, dia keluar dari balik pintu untuk memeriksa.Jun berada di sisi dinding. Menempel di sana, lalu disadari si pengawal wanita dan dia mengatasinya. Membekap cepat mulut dan hidung lawan menggunakan saputangan yang sudah dibubuhi obat bius.Pengawal wanita itu sempat meronta dan coba melawan. Namun tanpa suara. Menurut Jun, jelas sekali si wanita bukan pengawal tidak berkeahlian. Setelah menyeretnya ke lorong sisi lain yang gelap menuju tangga darurat, dia merapikan diri dan kembali ke kamar Rona Riley.Rona sedang sibuk. Sibuk pada ekor gaunnya yang menyerupai sirip duyung. Dia tidak peduli ke mana dan ada di mana pe
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

47. Penawaran

Dua jam setelah para tamu undangan berlarian dari gedung, pihak berwenang sudah menetapkan bahwa bom yang berada di bawah meja bertumpuk kado hanya lah bom palsu.Jun dan Xana kini berada di gudang kosong terbengkalai sudut kota. Dulunya, sebelum bangkrut, tempat ini aktif sebagai pabrik garmen.Tidak lagi di kursi roda, Rona duduk lemas terikat di kursi kayu. Sementara Jun dan Xana duduk di masing-masing kursi mereka, tepat lima meter di depan Rona Riley.“Dia pura-pura pingsan.” Xana menunjuk tepat ke arah Rona. “Perlu alat kejut listrik?”“Mungkin tidak,” jawab Jun dengan dagu yang menunjuk ke arah Rona. Gadis itu bergerak karena terbangun saat Xana Herby membicarakan tentang ‘alat kejut listrik’ hingga berpura-pura pingsan pun percuma.“Aku tidak punya apa pun yang kalian minta.” Rona tidak meronta, tapi sepasang matanya melotot marah. Mungkin sejak tadi dia sudah berusaha menahan diri.Jun mengangkat bahu dengan sikap tidak peduli. “Memang tidak. Kau punya segalanya di dalam kepa
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

48. Kencan Pertama Untuk Rona

Kencan.Rona Riley senang bukan kepalang karena kenyataan itu nyaris membuatnya terbang. Tidak masalah walau cuma satu kali. Bukan menjadikannya dan Jun memiliki sebuah hubungan setelah hari kencan berlalu.“Jangan lakukan yang aneh-aneh padanya, Jun.” Xana Herby menahan lengan Jun, sebelum pria itu melangkah menghampiri Rona Riley yang baru saja turun dari mobil, tanpa pengawal.Jun sudah meminta Xana melaporkan kegiatan mereka pada Alaric Domina. Itu memang diharuskan, karena sebagai ganti alat pelacak tidak terpasang di tubuh mereka.Alaric memang sengaja tidak membuat Jun harus merasa tertekan di misi pertamanya. Lagipula, dia berpikir, Jun Hongli hanya akan bertahan sebentar dalam pekerjaan ini. Paling tidak satu tahun.Mereka sama-sama tahu alasan Jun menjadi seperti ini.Rona menghampiri Jun yang menunggu di depan gedung bioskop. Layaknya kencan anak muda, gadis itu berharap bisa melakukannya dengan normal.Jun tersenyum pada Rona yang baru saja tiba. Untuk hal-hal seperti ini
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

49. Kau Meninggalkanku

Kenangan kencan yang manis telah berhasil dilakukan Jun untuk Rona Riley.Berakhir dengan foto layaknya kakak adik, Jun mendapatkan semua yang dia inginkan dari Rona Riley. Perjanjian di antara mereka berjalan baik. Rasanya begitu. Sejauh ini.Bahkan Alaric Domina turun tangan untuk menghadapi kemurkaan Roman Riley, perihal segala informasi dan penawar racun yang tidak bisa diberikan begitu saja pada Roman, jika pria itu tidak menuruti kemauan Lani dan Rona.Kesepakatan akhirnya terjadi. Berkat Jun, kedua belah pihak, suami istri bahkan anak mendapatkan apa yang mereka inginkan.Misi pertama Jun dinyatakan berhasil. Dia bisa berlibur untuk sementara waktu setelah lebih dari satu tahun terikat oleh pelatihan.“Mau pergi berlibur di tempat tanpa ada gangguan?” Xana Herby berbisik lembut, sambil semakin merapatkan tubuhnya pada Jun, diperjalanan pulang mereka.Ada banyak hal bagus yang terjadi selama lebih dari setahun ini. Termasuk kebiasaan hidup sehat, tanpa masalah apalagi keluhan. B
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

50. Lebih Dari Siapa Pun

Tidak terduga, tapi mana mungkin itu salah paham.“Kau yang tidak pernah menginginkanku,” balas Jun tanpa ragu-ragu. Kenyataannya memang begitu. “Kau memohon padaku untuk menghentikan semua yang biasa kita lakukan waktu itu.Kau lebih menginginkan kehidupan rumah tanggamu bersama kakakku berjalan normal seperti yang seharusnya. Kau ingin menjadi kakak ipar yang pantas untukku. Sudah kuberikan semua itu untukmu, Shima Naomi.”Memejamkan kedua matanya, Shima menahan diri agar tidak meneteskan satu tetes pun air mata. Dia sadar bahwa ucapannya waktu itu penuh perhitungan, tapi dia menyesalinya setelah benar-benar kehilangan Jun hanya dalam beberapa minggu pria itu pergi meninggalkannya.“Jangan sesali. Itu keputusan dan keinginanmu sendiri.” Bukan tidak tahu, meski dalam masa pelatihan, Jun tetap mendapatkan kebebasan mengakses apa pun yang dia mau. Bahkan untuk keperluan tertentu, dia masih diberikan kelonggaran atas dasar tanggung jawab yang penuh risiko.Jun tahu bahwa Shima menderita
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status