Home / Rumah Tangga / Tergoda Adik Ipar / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Tergoda Adik Ipar: Chapter 31 - Chapter 40

119 Chapters

31. Kami Masih Saling Mencintai

Pagi panas mereka berakhir, ketika ponsel Jun berdering. Panggilan dari Mun Kamli.Diam-diam Shima permisi. Dia tidak ingin semakin berdosa dengan membiarkan Jun menjawab telepon ayahnya, sementara dia ada di sana bersama putra kedua Mun Kamli.“Ya, Ayah?” Jun tidak mencegah Shima yang meninggalkannya. Telepon ayahnya jauh lebih penting, karena sangat tidak biasa mendapat panggilan dari ayahnya, apa lagi di pagi hari begini.“Tidak ada yang berniat memberitahu apa yang terjadi?” Mun Kamli bertanya dengan nada yang penuh penekanan. Jun tidak memberitahu, apalagi Kun. Dia menduga bahwa kedua putranya sama saja. Selalu bersikap seolah mampu menyelesaikan semua masalah, tanpa bantuan darinya.Benar memang. Itu bukan tindakan yang salah, tapi tetap saja, ada hal-hal di luar dari itu yang wajib diketahui oleh kedua orang tua, selagi mereka masih hidup di dunia yang sama dengan para anak.“Maaf, Ayah. Aku menghargai kakak. Karena dia memilih untuk diam, aku mengikuti caranya.”“Lalu, di mana
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

32. Jangan Temui Dia Lagi

Percuma rasanya, jika Kun mengingkari hatinya. Meski sudah beberapa waktu belakangan dia berusaha untuk memperbaiki segalanya dengan Shima dan mendatangkan keseriusan layaknya pasangan suami istri dalam hubungan mereka.“Apa aku salah?” Bahu Eve naik turun karena tangisnya. Bukan sengaja, tapi Kun biasanya tidak akan tega melihatnya menderita seperti ini.Benar. Kun yang tidak akan sampai hati pada Eve, tapi tega terhadap Shima itu, kini memeluk sang mantan kekasih dengan begitu erat. Melupakan sejenak komitmen yang telah dia rencanakan terhadap hubungannya dengan Shima.***Sesuai perkataan Jun pada Mun, dia mengantarkan menantu sang ayah ke rumah kedua orang tuanya itu.Malah bukan ibunya Jun—Tiska Ademia—yang menyambut kedatangan mereka, melainkan Mun Kamli yang penasaran.“Kamu baik-baik saja, Nak?” Dengan perhatian yang tersembunyi lewat rautnya yang hampir tanpa ekspresi itu, Mun bertanya saat Shima sudah melangkahkan kaki ke dalam rumah.“Baik, Ayah. Sudah lebih baik.” Senyum S
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

33. Laut dan Daratan

“Tidak. Bukan begitu,” sanggah Kun serba salah. Harusnya, dia langsung mengiyakan permintaan istrinya.“Jadi, penuhi lah permintaanku, Kun. Jangan lagi menemuinya. Aku mohon,” pinta Shima dengan air mata berlinang. “Aku bersedia memberikan apa pun untukmu, tapi jangan temui dia lagi, demi hubungan suami istri sungguhan yang ingin kau ciptakan di antara kita.”Sungguh benar. Itu lah yang Kun inginkan. Meninggalkan masa lalu yang tidak mungkin bisa berada di masa depannya, lalu mempertahankan yang ada saat ini, agar terus bertahan selamanya.Lalu, bagaimana dengan Eve? Wanita itu, dipertemuan terakhir mereka kemarin, mengaku bahwa dia merasa kesepian dan sendirian. Dido Joil hanya berperan sebagai pria yang bertanggungjawab semata, tanpa berniat membangun bahagia bersamanya.Kun tahu bahwa keinginan terbesar Eve adalah membangun sebuah keluarga kecil bersama, karena wanita itu tidak pernah memiliki keluarga sejak dilahirkan ke dunia.“Akan kucoba.” Kun mengecup kening Shima. Memberinya
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

34. Tanyakan Padanya

Spontan Jun berdecak. Antara muak dan kesal yang berlipat ganda. Menatap Karenina yang bersedekap di depannya. “Kau sengaja?”Tentu tidak terima dengan tuduhan yang baginya lebih pantas disebut sebagai hinaan itu, Karenina menjawab sinis. “Hei, Jun. Kuberitahu, aku sudah tidak menginginkanmu lagi, sejak terakhir kali aku meninggalkan kamarmu waktu itu.”Jun mengepalkan kedua tangan di bawah meja. Pesonanya tidak mudah luntur. Dia yakin akan hal itu dengan pasti. Karenina hanya berpura-pura, karena waktu itu dia cuma membelai, menaikkan hasrat, tanpa berniat memberi lebih. Hal yang barusan itu, wujud kekesalan dan rasa malu Karenina yang tidak terbendung lagi.Mereka sudah menjadi rekan kerja untuk beberapa waktu dan berbagi ranjang setelahnya. Sudah pasti sangat kenal luar dalam.“Duduk,” perintah Jun.Mereka harus menyelesaikan ini, sebelum Mun Kamli mendapat aduan dari Rory Pawala melalui Karenina. Dia sama sekali tidak bisa menebak jalan pikiran wanita yang malam ini begitu cantik
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

35. Bayi Yang Diragukan

Mun tidak melihat baik itu putra bungsunya atau menantunya, sesuai dengan apa yang dikatakan Alaric Domina padanya.Jun dan Shima bersikap sangat biasa dan wajar. Layaknya kakak dan adik ipar.Tapi, Mun percaya, bahwa keduanya tengah menjaga sikap dihadapannya.“Sudah larut, Sayang. Waktunya tidur.” Istrinya, Tiska Ademia, masuk ke ruang kerja sambil membawakan teh chamomile.“Ya, aku akan tidur setelah merapikan ini.” Mun menyusun setiap lembaran yang berantakan menjadi satu.Tiska tidak langsung pergi. Pinggulnya yang ramping, bersandar ditepi meja kerja suaminya.“Kudengar, kau menjodohkan Jun dengan keponakan temanmu?”Pasti Tiska mendengarnya dari Jun. Jadi Mun mengangguk. “Keponakannya Rory Pawala.”“Kenapa tidak memberitahuku?” Bukan protes, nada Tiska seperti kecewa.Mun menutup map pertama yang disingkirkannya ke tepi. “Karena aku tahu bahwa pertemuan antara Jun dan keponakan Rory tidak akan berjalan lancar. Aku hanya menyempurnakan ajakan Rory yang sudah lama kuabaikan.”Tid
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

36. Tapi, Siapa?

“Eve? Sudah selesai?”Jelas saja ini mirip dan persis sama dengan adegan di film-film. Ketika kebenaran akan dikuak, orang lain atau siapa pun pengganggu datang di saat yang benar-benar tepat.Tapi, sungguh, di kehidupan nyata pun, bisa juga terjadi hal yang seperti itu.Tiska dan Eve sama-sama menoleh ke arah datangnya gangguan. Dido Joil.“Sudah.” Kecanggungan spontan menyerang. Eve lantas segera dibantu Dido yang sebenarnya, secara kebetulan datang menjemput. Dia memegang istrinya dan bicara sopan santun basa-basi pada Tiska.Eve akan tutup mulut jika sudah seperti ini. Malah dengan alasan yang tak pernah ada, dia ingin pergi segera dari sana setelah Dido mengambil beberapa perlengkapan bayi di toko samping.Dan sekarang, Tiska sudah selesai dengan ingatannya pagi tadi. Menatap suaminya yang juga menatapnya.“Menurutmu, apa ada yang disembunyikan oleh Eve?”Merangkul istrinya, Mun menggeleng yang mengartikan dia tak mau tahu. “Selama itu tidak ada kaitannya dengan Kun, artinya kita
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

37. Ayah Lain

Kun jadi memikirkan banyak kemungkinan dari cerita ibunya. Bahkan, saat dengan ragu-ragu Tiska bertanya, ‘Apakah benar kamu tidak pernah tidur dengan Eve, Nak?’ Membuatnya jadi ikut berpikir keras, kapan terakhir kali dia pernah berciuman dengan sang mantan kekasih dan berhasil meraba-raba sampai di luar batas?Ah, logikanya tidak begitu.Elia Eve tidak akan mungkin membiarkan dirinya menderita, ketika mereka tahu bahwa saling cinta yang keduanya rasakan, pastinya butuh tempat akhir yang biasa disebut pernikahan. Walau pernikahan bukan lah akhir dari perjalanan cinta mereka, tapi setidaknya, itu lah yang akan mereka jalani bersama.Bahkan Kun tidak diberitahu apa pun oleh Eve perihal Dido Joil yang meragukan bayi yang ada di dalam kandungannya. Padahal, jarak antara Tiska dan Kun bertemu dengan Eve hanya selang dari dua hari.Kenapa Eve berusaha memberitahu pada Tiska? Bukan pada Kun?Mengambil alih tugas lapangan milik salah satu rekannya, Kun menggunakan alasan itu untuk pergi kelua
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

38. Bukan Dia Yang Istimewa

Pekerjaan Shima menumpuk. Dia seperti lupa apa saja yang sudah dan tidak dikerjakannya dalam dua pekan ini. Ketua tim bahkan melewati mejanya tadi, sambil menyindir bahwa para wanita sering kali membawa urusan pribadi ke tempat bekerja.Diakuinya sendiri, kinerjanya memburuk dalam empat pekan terakhir. Dimulai dari segala hal tentang Kun, Jun dan kebakaran rumah, bahkan Elia Eve.“Waktunya pulang, Naomi.” Susan Moss, rekan senior yang kerap memanggil nama belakang Shima, mengetuk mejanya dua kali sambil berlalu dengan mantel dan tas yang dipeluk. Satu tangan lain penuh dengan map-map tebal.“Oh, ya okay.” Shima cuma tersenyum yang dibalas lambaian selamat tinggal oleh Susan.Membayangkan keadaan dirinya sendiri saja sungguh membuatnya kebingungan. Bagaimana bila dia harus jadi seperti Susan Moss yang menjalani hidup sebagai orang tua tunggal dengan tiga orang anak yang masih bersekolah?Dia merasa, mulai sekarang, perlu untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.Jad
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

39. Satu Setengah Jam Lagi

“Dia memberitahmu?” Senyum Shima lebih mengartikan rasa sedih, daripada sinis. “Ah, ya. Tentu sa—”“Suaminya Eve diberitahu oleh para tetangga yang melihat kalian. Dia lah yang kemudian memberitahuku.”Mana sempat Shima memperhitungkan segala risiko yang mungkin dia dapatkan, karena rasa sakit hati, marah dan cemburu menguasai dirinya saat itu.“Tidak ada alasan khusus. Aku hanya berperan sebagai istri yang cemburu.” Shima menggenggam erat mug cokelat panasnya. Berharap mendapat kekuatan untuk mendengar reaksi Kun, setelah tahu bagaimana asli dibalik wajah Shima Naomi yang selalu asing bagi suaminya sendiri.Memandangi isi mug yang kini sudah nyaris berkurang setengah ke bawah, Kun menghela napas, lalu menatap Shima dengan wajah penuh rasa bersalah. “Kumohon padamu untuk tidak melakukannya lagi. Itu semua salahku. Jika kau tidak sanggup menahannya, lampiaskan saja padaku. Aku lah yang pantas mendapatkan semua itu darimu.”Shima berusaha menyembunyikan bagaimana tangannya gemetar saat
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

40. Misora Zephyr

Jun menatap Shima dengan linglung. Seolah baru saja mendengar satu hal paling mustahil yang bisa diucapkan wanita itu padanya.“Kau ... yakin?”“Aku yang meminta duluan, berarti aku siap dengan segala risikonya. Ayo, cepat. Waktu kita terus berkurang.”Agar tidak membuang waktu, buru-buru Jun menggendong Shima yang menurutnya sangat tidak biasa. Bahkan, dia langsung mencurigai kakak iparnya yang bukan cuma hanya menginginkan seks semata darinya, tapi sesuatu yang lain.Dia akan cari tahu itu, nanti. Setelah mereka selesai menikmati tubuh satu sama lain.***Terpicu oleh banyak faktor, salah satunya yang terkuat adalah stres akibat tekanan psikis yang tinggi, kelahiran bayi prematur tidak terelakkan lagi.Bahkan tanpa sepengetahuan Dido Joil, Eve kerap beraktivitas berat untuk mengisi hari-harinya yang membosankan selama hamil.Bayi perempuan.“Maukah kau memberinya nama?”Dido menatap bayi merah yang teramat mungil itu ditempelkan di dada istrinya. Entah darah dagingnya atau bukan, me
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status