Semua Bab Legenda Pendekar Pedang Liu Shin: Bab 231 - Bab 240

244 Bab

Pengawal Mencurigakan

Keesokan harinya, Liu Shin, Yu Qie dan Bing Susie bersiap pergi menuju ke Kekaisaran Han. Sementara itu, Xio Li dan Bing Sena di minta untuk tetap berada di sekte."Ayu berangkat!" ajak Liu Shin mengepakkan sayap energinya."Shin gege ... apa yang ingin Kamu lakukan?" tanya Yu Qie.Liu Shin mengerutkan alis sementara Yu Qie tersenyum."Aku sudah dapat membuat sebuah portal," ujar Yu Qie."Kalau begitu, ayu segera buat portal dan menuju ke sana!" pinta Liu Shin."Apa Shin gege tidak kagum dengan hal itu?" Yu Qie tersenyum kecut melihat Liu Shin yang tampak biasa saja mengetahuinya.Liu Shin menganggukkan kepalanya. "Aku sungguh kagum dengan kemampuan Qie'er, Aku bahkan belum mempelajari portal semacam itu.""Kenapa? Bukankah itu akan mempercepat pergerakan Shin gege?" tanya Bing Susie."Tidak ada teknik formasi portal semacam itu di dalam Kitab segel dan formasi milikku. Dengan kecepatanku, Aku bahkan mampu melampaui portal tersebut."Formasi yang ada di dalam Kitab itu merupakan forma
Baca selengkapnya

Keberadaan Penyihir

Liu Shin berhasil menemukan tempat keberadaan Chimi. Chimi membuat sebuah kerajaan siluman di dalam tanah, pertengahan hutan.Chimi menampakkan dirinya setelah mengetahui aura dari Liu Shin. Dia kemudian mengajak Liu Shin, Yu Qie dan Bing Susie ke Kerajaannya."Jadi, namamu adalah Chimi? Aku datang ke sini untuk berterimakasih karena Kamu telah menyelamatkan Sekte Lentera Naga dan dua kekasihku," ujar Liu Shin setelah berada di singgasana Kerajaan Siluman."Benar ... namaku adalah Chimi, Kamu tidak perlu meminta maaf, Aku hanya kebetulan lewat pada waktu itu," jawab Chimi."Bagaimana caraku membalasmu? Kamu telah mengelabuiku. Siapa Kamu sebenarnya?""Bukankah Kamu sudah tahu? Aku adalah Siluman Rubah.""Aku tahu itu, tetapi Kamu menutupi kekuatan hebatmu dariku," balas Liu Shin."Kamu tidak perlu memikirkan hal itu," jawab Chimi.Chimi bangkit dari singgasananya kemudian memutari tubuh Liu Shin, sangat menggoda. Kecantikan dari Chimi bisa di bandingkan dengan Yu Qie dan juga Bing Sus
Baca selengkapnya

Kemenangan

Liu Shin, Yu Qie, Bing Susie serta manusia salju abadi telah sampai di gua kegelapan.Beberapa dari pasukan Bandit, manusia setengah ikan sudah tersebar ke wilayah Kota Provinsi Guangdong. Mereka siaga untuk menghentikan hal-hal yang tidak di inginkan oleh Kerajaan Benua.Liu Shin kemudian meminta manusia salju abadi untuk mengikuti gerakan yang lainnya, menyebar ke Kota-kota.Liu Shin berkumpul dengan Zhu Lao, Tu Mui dan lainnya untuk membahas apa yang akan Mereka lakukan kedepannya."Bagaimana jika Kita menunggu purnama bulan darah? Kita tingkatkan dulu kekuatan Kita," saran Tu Mui."Aku juga berpikir tentang hal itu, bagaimana menurut Kalian?" tanya Liu Shin ke Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang dan Fu Shan."Saat ini, Kita belum melampaui Mereka. Mungkin sampai purnama itu terjadi, Pasukan Serigala Malam dapat mengalahkan Mereka. Aku juga mendapatkan sumberdaya yang berguna bagi Pasukan Serigala Malam," sahut Sie Gong.Liu Shin menyetujui keputusan tersebut."Aku akan meningkatkan kekuata
Baca selengkapnya

Pengumuman

Terimakasih sudah membaca novel Author yang berjudul Legenda Pendekar Pedang Liu Shin. Mohon maaf karena Author harus menyatakan selesai untuk novel ini.Author masih memikirkan alur cerita kedepannya, baik melanjutkan cerita atau membuat season duanya, dan itu masih Author pikirkan lebih lanjut.Untuk sementara, Author lebih dahulu ingin menyelesaikan novel yang sudah ada atau membuat novel lain yang sudah Author buat kerangka ceritanya.Jangan lupa, jika berkenan mampir ke novel Author yang baru bergenre fantasi/pendekar berjudul "Legenda Jenius Beladiri". Novel ini tidak kalah seru dengan Legenda Pendekar Pedang Liu Shin, dan masih dalam proses untuk kontrak.Mohon maaf sekali lagi untuk Para Pembaca, Author kehabisan ide dan masih memikirkan kelanjutan cerita agar menarik dan tidak membuat kecewa, Thankyou ...
Baca selengkapnya

Pengumuman Chapter 2

Tiga tahun berlalu benua Tianlang berada dalam kedamaian setelah Liu Shin dan pasukannya mengalahkan klan cahaya dan klan kegelapan di benua Taishan. Namun, benua selatan mulai menampakkan diri dan membuat ulah di benua Tianlang melalui assosiasi pedagang. Benua selatan bernama benua Malaya. Di benua itu terdapat ratusan sampai ribuan kerajaan kecil maupun besar. Seseorang dengan julukan Si Mata Merah Darah yang berasal dari benua selatan menyerang Sekte Lentera Naga dengan menyusup menjadi anggota assosiasi pedagang.Dia berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie. Qing Yuqie dan Bing Susie di culik dan di bawa ke benua selatan oleh Si Mata Merah Darah. Liu Shin menuju ke benua Malaya untuk menyelamatkan Qing Yuqie. Kali ini, dia tidak membawa pasukan serigala malam tetapi mendatangi benua Malaya seorang diri. Sementara itu, setelah mengalahkan klan cahaya dan kegelapan di benua taishan, Tu Mui menjadi Kaisar benua taishan yang membawa kedamaian dan kemakmuran. Chapter 2 ini meng
Baca selengkapnya

Benua Malaya

Ribuan tahun yang lalu, benua tianlang, taishan dan malaya saling perperang untuk melebarkan kekuasaan mereka. Mereka berhenti berperang karena masing-masing dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.Benua malaya kembali mulai menampakkan diri, menyerang benua tianlang, dipimpin oleh seseorang dengan julukan Si Mata Merah di pesisir pantai wilayah kekaisaran Han.Kekuatan dari orang-orang benua malaya sangatlah hebat. Pasukan serigala malam yang melawan mereka bahkan banyak yang mengalami kematian. Si Mata Merah juga berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie tanpa bisa dicegah oleh Liu Shin dan pasukan serigala malamnya.“Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang, Fu Shen … aku akan pergi sendiri ke benua selatan untuk mencari Qing Yuqie dan Bing Susie. Kalian tetaplah disini dan jaga benua Tianlang, aku baru menyadari bahwa dunia tempatku tinggal ini ternyata sangat luas,” ucap Liu Shin.“Baik tuan … hati-hatilah menghadapi Si Mata Merah,” balas Zhu Lao.Liu Shin menuju ke benua selatan
Baca selengkapnya

Latih Tanding

“Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu
Baca selengkapnya

Makam Kuno

Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr
Baca selengkapnya

Klan Penyihir

“Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi
Baca selengkapnya

Paviliun Informasi

Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status