Home / Rumah Tangga / Adikku Pemuas Nafsu Suamiku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Adikku Pemuas Nafsu Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Elsa Diantar Lelaki Misterius

"Gimana, Ric. Elsa sudah ketemu?" tanya Hani pada anaknya. Wanita paroh baya itu ingin sekali ikut mencari Elsa tapi Erik melarang. Erik tahu kondisi kesehatan ibunya sedang tak baik, sejak Ola dipenjara wanita itu sering sakit-sakitan karena terlalu mengkhawatirkan keadaan Ola."Maaf, Bu. Aku sudah cari Elsa kemana-mana bahkan ke makam Dani dan rumah lama Elsa namun masih juga tidak ketemu."Sebenarnya Eric tak tega menyampaikan kabar ini pada Hani, namun tak ada cara lain selain jujur pada ibunya."Elsa, kemana kamu, Nak. Nenek harap kamu baik-baik saja diluar sana!" Eric makin merasa iba melihat ibunya menangisi Elsa.Jam menunjukan pukul delapan malam, namun Elsa belum bisa ditemukan. Eric masih mencari Elsa ditemani oleh Nayla. Eric juga membayar banyak orang buat membantu dia mencari keberadaan Elsa.Saat jam sembilan malam ponsel Eric tiba-tiba berdering. Ternyata itu panggilan telepon dari Hani. Eric segera mengangkat telepon itu.[Hallo, Bu.] sapa Eric melalui panggilan telep
last updateLast Updated : 2022-11-18
Read more

Eric Mulai Beraksi

"IBu, Elsa, kita pindah restoran saja, ya. Aku enggak nyaman makan disini!" ucap Eric dengan raut wajah khawatir. Dia tak mau Adrian memergokinya ada disana. Adrian dan lelaki yang tengah makan bersamanya pasti tengah merencanakan sesuatu, untuk saat ini Eric harus menjauhkan keluarganya dulu dari orang-orang jahat itu."Kenapa mesti enggak nyaman sama Adrian sih, Ric. Yang salah itu dia, jadi seharusnya dia yang enggak nyaman liat kita. Bukan sebaliknya.""Untuk sekarang banyak hal yang enggak bisa aku ceritain ke ibu, tolong dengerin aku kali ini saja." Erik menarik tangan ibunya sedangkan Elsa mengekorinya dari belakang."Kenapa sih harus pindah restoran, Pah. Padahal tadi niatnya Elsa mau kenalin Papah sama Om baik itu!" Elsa terlihat sedikit kecewa, namun Eric sama sekali tak ingin merubah keputusannya."Lain kali saja kenalinnya ya, sayang. Sekarang Papah mau ajak kamu ke restoran yang lebih enak makanannya. Kamu nanti bakalan suka makan disana. Tolong jangan ngambek. Senyum do
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

Menjebak Diva

"Sayang kamu sudah pulang kerja? Kok awal pulangnya sekarang?" tanya Adiva disuatu siang. Hari ini dia tak kuliah, dia sedikit merasa tak enak badan."Aku tak fokus kerja karena terlalu khawatir dengan keadaan kamu. Makanya aku mutusin buat cepet-cepet pulang." ucap Adrian sembari melonggarkan dasinya."Ya ampun, aku cuma masuk angin biasa. Kamu sampai sekhawatir ini. Kamu perhatian banget."Diva gemas dengan Adrian yang sangat perhatian dengannya. Dia sama sekali tak menyesal sudah mencoba membunuh kakak perempuannya. Sebab saingannya sudah tak ada, perhatian Adrian kini sepenuhnya sudah menjadi miliknya."Jangan pernah sepelekan sakitmu. Aku antar ke Dokter ya?" tanya Adrian masih dengan perasaan cemas.Belum sempat menjawab, Adiva tiba-tiba merasa mual. Adiva lari ke toilet dan segera mutah."Kayaknya aku beneran harus bawa kamu ke Dokter, deh! Kamu pucet banget!" ucap Adrian setelah Diva selesai mutah."Enggak perlu, Bang. Aku beneran enggak apa-apa. Cukup ada Abang disampingku ak
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

Adrian Mengusir Diva

Adrian mengaktifkan ponselnya setelah selesai meeting. Keningnya mengernyit tatkala ponselnya mendapat beberapa pesan dari operator memberitahu bahwa nombor Diva beberapa kali sempat menghubunginya ketika nombornya sedang tak aktif. Tak menunggu waktu lama lelaki itu pun segera menghubungi balik Diva, sialnya sekarang malah gantian nombor Diva yang tak aktif. Adrian tak berpikir sesuatu yang buruk tengah terjadi pada selingkuhannya, dia terlihat biasa saja dan melakukan makan siang dengan sekertarisnya tanpa kecurigaan apapun.Sejam kemudian Adrian kembali mencoba menghubungi Diva tapi nombor Adiva masih tak aktif juga. Adrian mulai panik tapi sayangnya pekerjaannya yang menumpuk memaksanya untuk menepis segala kegundahannya tentang keadaan Diva.Jam sudah menunjukan pukul 2siang, Adrian mencoba kembali menghubungi Adiva tapi sayang sekali nombor Adiva juga belum aktif. Akhirnya Adrian berinisiatif untuk memghubungi salah satu teman Adiva yang dia kenal. Adrian cukup terkejut mendenga
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

Kejutan Manis Dari Eric Untuk Adrian

Adrian duduk di sofa sambil menunggui Diva pulang. Di sebelah tempat duduknya sudah ada 2 koper berisi barang-barang milik Adiva. Entah apa yang sedang dilakukan Diva sekarang karena sudah hampir dua jam Adrian menunggu kepulangan wanita itu namun dia tak kunjung muncul dihadapan Adrian."Tuan, apa ada yang perlu saya kerjakan lagi?" tanya Icha, wanita yang menjadi pembantu Adrian."Tidak."Icha bergegas pergi setelah mendengar jawaban Adrian. Wajah Adrian dipenuh emosi, Icha tahu Tuannya sedang sangat marah. Tak mau melewatkan momen itu, Icha diam-diam mengambil foto wajah marah majikannya dan memberikannya pada Eric. Usia Icha memang sudah menginjak 45 tahun. Tapi dia masih sangat baik menjalankan perannya sebagai mata-mata di rumah Adrian.Tiga puluh menit sudah berlalu, Adrian melihat dari pintu keluar saat sebuah mobil mengantarkan Diva. Rahangnya mengeras, tangannya juga mengepal seolah tak sabar memberi pelajaran wanita yang sudah mengkhianatinya."Darimana kamu?" tanya Adrian
last updateLast Updated : 2022-12-10
Read more

Diva Hamil

Setelah melihat vidio tak senonohnya bersama Diva, Adrian langsung menghapusnya. Dia tau itu tak berguna, vidio sudah terlanjur tersebar namun setidaknya dia tak perlu sakit hati membaca komenan hujatan dari teman-temannya di postingan tersebut.Ingatan Adrian kembali ke semalam, saat dia mabuk dia masih berada di klub malam. Dia kebingungan saat menyadari kini dirinya sudah berada dalam kamarnya.Adrian turun dan menemui Icha, saat itu Icha sedang mandi. Adrian sempat kesal karena cukup lama menunggu Icha keluar. Hampir tiga puluh menit Adrian menunggu akhirnya Icha keluar juga."Bik siapa yang mengantarkan aku pulang semalam?" tanya Adrian setelah Icha keluar dari kamar mandi."Non Diva, Tuan. Dia datang dengan seorang lelaki." Icha sengaja memanasi Adrian, berharap hubungan mereka makin berantakan."Brengs*k! Pasti dia pelakunya!" Lagi-lagi Adrian salah menuduh. Diva benar-benar tak tahu apa-apa. Wanita itu hanya ingin membantu Adrian pulang tanpa berniat buruk sedikitpun. Adrian b
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

Adrian Dipecat

"Bang, sabar! Kita bicarain ini baik-baik. Aku bener-bener enggak pernah ngrekam kegiatan kita di kamar ini selama ini. Tolong percaya sama aku!" Diva berusaha membujuk Adrian, namun lelaki itu nampaknya tetap tak mau percaya sedikitpun ucapannya."Diva...Diva...! Tak ada orang lain di kamar ini selain kita berdua. Sekarang, kamu harus menanggung akibat dari perbuatanmu!""Aa...Tolong...!"Diva menahan tangan Adrian yang hampir saja menusukan pisau di perutnya. Tenaga Adrian yang sangat kuat membuat wanita itu kesusahan."Tolong...Bik Icha tolong...!"Sembari berteriak Adiva tetap menahan tangan abang iparnya agar pisau yang di pegang lelaki itu tak berhasil menusuk perutnya."Diva...kamu di dalem, Nak...!"Suara ketukan pintu dari ibu Diva terdengar. Diva sedikit lega karena itu. Dia pikir kedatangan ibunya bisa membuat Adrian mengurungkan niatnya untuk membunuhnya. Sayangnya tidak sama sekali."Mah, tolong, Mah...! Bang Adrian mau membunuhku!" teriak Diva."Adrian, apa yang kamu lak
last updateLast Updated : 2022-12-12
Read more

Membongkar Sandiwara Renata

Seorang lelaki paroh baya buru-buru berjalan di lorong Rumah sakit dengan beberapa plastik berisi makanan di tangannya. Jam sudah menunjukan pukul dua siang namun dia baru sempat memesan makanan lewat online.Brugh!Lelaki itu terjatuh karena di tabrak oleh seseorang, plastik di tangannya jatuh mengakibatkan makanan yang sudah dibelinya pun berhambur mengotori lantai."Maaf, Pak. Saya sibuk menelpon sampai saya tak sengaja menabrak Anda." ucap seorang gadis muda yang menabrak lelaki itu.Melihat raut wajah bersalah gadis itu, lelaki paroh baya tersebut tak jadi marah."Ok, enggak apa-apa.""Pak, saya ganti makanannya, ya. Saya beneran enggak enak sudah buat makanan Anda terjatuh!" ucap gadis muda itu masih dengan rasa bersalahnya."Enggak usah, saya enggak marah kok. Biar nanti saya pesan makanan lewat online lagi saja!" ujar lelaki tersebut."Pokoknya saya yang harus ganti. Tangan Anda terlihat gemetar, pasti Anda sudah sudah sangat kelaparan.""Hehe...! Dari pagi saya memang belum s
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

Icha dalam bahaya

"Kamu sekarang paham kan, Renata. Orang licik akan tetap kalah sama orang baik. Jadi, semoga kejadian ini menyadarkan kamu dan bisa mengembalikan kamu ke Renata yang baik seperti dulu. Itu saja sih harapanku!"Eric memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dan bersiap pergi. Baru beberapa langkah Eric melangkah, suara Renata menghentikan langkahnya."Aku enggak akan nyerah sampai kapanpun, Ric. Kamu perlu camkan itu. Aku akan melakukan apa saja untuk bisa hancurin Ola demi dapetin kamu!"Eric kembali menoleh ke wanita itu dan tersenyum kecut."Kamu dengerin baik-baik, Re. Selama ada aku, tidak akan ada yang bisa menyentuh Ola lagi. Silahkan kalau kamu mau membuang-buang waktu!"Saat Eric akan membuka pintu ruangan Renata, seorang lelaki berjas hitam buru-buru pergi dari depan pintu. Ternyata lelaki itu diam-diam mendengar obrolan Renata dan Eric sedari awal.Di tempat lain Adrian masih ada di dalam kamarnya. Keadaannya terlihat sangat kacau. Karir dan hidupnya sudah benar-benar hanc
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

Mempengaruhi Hani

"Cobaan apa lagi ini?" gumam Hani dengan suara bergetar. Lutut wanita itu mendadak lemah setelah dia mendapat kabar kalau Eric kecelakaan."Nek, ada apa?" Elsa yang kebetulan ada di samping Neneknya ikut panik melihat keadaan Neneknya yang terlihat begitu sedih setelah mendapat panggilan telepon."Papahmu kecelakaan, cepat panggilkan Yanto untuk antarkan Nenek ke rumah sakit!" perintah Hani sambil bersiap pergi. Elsa sangat syok mendapatkan kabar buruk tersebut. Namun meski begitu dia buru-buru lari menghampiri sopir pribadi Hani yang sedang ada dalam kamarnya."Bang Yanto, dipanggil Nenek. Cepat, Bang. Penting!"Yanto yang sedang menyapu kamarnya berhenti sejenak."Tunggu sebentar, ya, Elsa. Abang beresin dulu sampah-sampah ini. Tanggung!" balas Yanto lembut."Enggak usah, Bang. Ini penting banget. Papah kecelakaan. Nenek suruh Abang antarkan dia ke rumah sakit!""Apa? Dokter Eric kecelakaan?" Yanto tak kalah syok mendengar kabar buruk tersebut. Elsa mengangguk, "Iya,Bang. Makanya c
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status