Home / Lain / Bertahan dari Cacian Kakak Kandungku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bertahan dari Cacian Kakak Kandungku: Chapter 11 - Chapter 20

56 Chapters

11. Lelaki tampan itu, ternyata ...

"Roda Pasti Berputar" Part 11 "Aku kangen kamu. Kapan kamu nemuin aku lagi? Udah hampir sebulan, kamu nggak pernah mengunjungi aku, dan kasih hak aku." Sayup-sayup terdengar suara perempuan yang sangat aku kenal. Dia adalah Echa. Tapi dia sedang berbicara dengan siapa? Echa kini sedang berada di teras belakang. Segera kulangkahkan kaki, untuk melihat siapa sosok yang sedang berbicara dengan Echa. Prraanngg!!! Tak sengaja, aku malah menyenggol vas bunganya Bu Salamah. Ya ampun! Kenapa harus kesenggol sih? "Lastri? Kamu kenapa ada disini?" Kini Echa yang malah menghampiriku. "Ada apa ini? Ya ampun, kenapa vas bunga ini pecah?" Bu Salamah ikut menghampiri, dan dia sangat terkejut melihat vas bunganya yang pecah dan kini tinggal serpihan di lantai. "Ma-maaf, Bu. Tadi saya lagi jalan dan nggak sengaja tersenggol tangan saya. Tenang saja Bu, nanti akan saya ganti vas bunganya," jelasku pada Bu Salamah. Si*l! Awalnya mau lihat dengan siapa dia berbicara, malah jadi aku yang seperti
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

12. Cobaan Yang Menghampiri

"Roda Pasti Berputar"Part 12Setelah pertemuan dengan Mbak Lila. Entah kenapa hati ini seperti diberi angin segar oleh Allah yang maha kuasa. Allah memang adil, dia kirimkan orang baik padaku, meski hanya berstatus orang lain, dan bukan bergelar saudara.Hidup memang terkadang gitu. Saudara sendiri bisa seperti orang lain, tapi orang lain bisa jadi seperti saudara. "Hati-hati ya, Mas? Semoga rezeki kamu banyak. Dan dagangan kita hari ini habis semua. Aamiin," ucapku memberikan semangat pada Mas Adnan."Aamiin. Iya Dek, makasih ya udah doain aku, udah setia dampingi hari-hariku yang kadang pahit dan jarang manis," aku tergelak dengan ucapannya. Mas Adnan memang kadang suka melucu. Katanya biar hidup nggak terlalu tegang, dan kami selalu tetap ikhlas dalam menjalani semua ketentuanNYA. "Hahaha. Yaudah Mas, pokoknya hati-hati ya? Aku selalu ngedoain suami aku, selalu ngedoain anak-anak dan juga keluarga kecil kita." Ucapku sambil mencium tangannya. Mas Adnan juga mencium keningku, lal
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bapak Paruh Baya

"Roda Pasti Berputar"Part 13"Permisi, Bu. Kami ingin memberitahu kalau Pak Adnan harus segera dibawa ke rumah sakit besar. Karena beliau harus menjalani serangkaian tes. Dan juga ada kemungkinan luka di dalam kepalanya." Aku langsung shock, saat mendengar penuturan suster.Astaghfirullah, Ya Allah. Cobaan apalagi ini? Sabarkan hati ini Ya Allah.***Kini, kami semua telah sampai di rumah sakit besar yang ada di pusat kota. Bapak tadi masih menemaniku. Tapi selama di perjalanan dia hanya diam saja, tak mengeluarkan sepatah katapun. Oleh karena itu, aku pun jadi merasa canggung.Mas Adnan sudah dipindahkan ke ruang tindakan. Kini kami sedang menunggu Dokter datang untuk memeriksa. "Pak, saya mau beli minuman dulu ya? Terima kasih sudah berbaik hati mau membantu suami saya," ucapku pada Lelaki paruh baya itu."Sama-sama. Kamu disini saja menjaga Adnan, biar saya saja yang membeli minuman di luar." Lelaki tua itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi. Padahal aku b
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

14. Kehadiran sosok ayah

"Roda Pasti Berputar"Part 14"Adnan? Ini Ayah, Nak." Bapak tersebut berjalan pelan, kedua tangannya direntangkan dan ingin memeluk Mas Adnan. Tapi, entah kenapa Mas Adnan langsung membuang muka. Seperti orang yang tak suka.Mas Adnan diam tak bergeming, sedangkan Bapak tadi menghapus jejak air matanya, yang kini mengalir semakin deras.Jadi benar, kalau Bapak ini adalah Ayahnya Mas Adnan yang telah meninggalkannya sejak dia kecil."Mas. Ini Ayah kamu?" Tanyaku sambil menghampiri Mas Adnan yang masih diam tak bergeming."Ayah, Mila sama Mili kangen sama Ayah. Ayah cepat sembuh ya? Biar kita bisa main lagi bareng-bareng lagi." Tiba-tiba Mili memecah ketegangan yang ada di antara Mas Adnan dan Ayahnya.Mas Adnan langsung menoleh ke arah kedua putrinya, mengangguk, kemudian merentangkan tangan dan memeluk mereka berdua.Sedangkan aku dan Ayahnya Mas Adnan, memperhatikan mereka bertiga yang kini sedang meluapkan rasa rindu."Mila sama Mili duduk di sofa dulu ya? kakek ini, mau bicara dulu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

15. Fakta Yang Mencengangkan

RODA PASTI BERPUTARPart 15[Kurang ajar kamu ya! Mulai berani kamu sekarang! Apa maksud kamu, tadi kamu bilang mau mencari tahu tentang kematian ayah? Kamu menuduh aku yang ngebunuh gitu? Durhaka kamu! Menuduh kakak kamu sendiri!] Cercanya diseberang sana "Loh? Siapa yang menuduh kakak? Ada nggak, dari ucapan aku tadi yang menuduh Kakak? Di bagian mananya? Coba sebutkan! Aku cuma bilang kalau kakak jangan terlalu sombong. Allah sangat membenci orang yang sombong. Oh iya, padahal kita itu saudaraan, tapi malah seperti orang lain, bahkan seperti musuh. Karena apa? Karena uang kan? Semua karena materi yang menjadi tembok untuk kita berdua. Hanya karena aku miskin, kakak segitunya membenci aku? Kenapa?" Sahutku dengan tegas. Kini aku tak mau lagi diinjak-injak oleh Kak Lastri, walau dia adalah Kakakku sendiri.[Aku nggak pernah ya anggap kamu saudara aku! Camkan itu! Jijik tau nggak, saudaraan sama orang susah, nanti pasti ketularan susahnya! Iihh ...! Awas ya kamu, sekali lagi seenakny
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

16. Roda Mulai Berputar

RODA PASTI BERPUTARPart 16"Iya, karena kita sama-sama jadi menantu dari bagian keluarga Wijaya. Itu Ibunya Bang Arham, dan yang di dalam adalah Ayahnya suamimu. Mereka sudah menikah beberapa bulan yang lalu, sebelum bertemu dengan Adnan." Seketika aku tercengang dengan penjelasan Mbak Lila.Apa aku mimpi? Bisa sampai jadi ipar dari pemilik toko kue terkenal? Ah, ternyata rencana Allah jauh lebih indah."Ma-maksud, Mbak? Aku masih nggak paham," tanyaku mengulangi perkataan Mbak Lila."Iya Ning. Beberapa waktu lalu, Ibunya Bang Arham menikah dengan ayahnya Adnan. Mbak juga nggak tau gimana detail cerita pertemuan mereka, dan yang jelas akhirnya mereka bersama lagi saat di masa tua," jelas Mbak Lila. Dan aku masih takjub dengan penuturannya. Entah kenapa, aku merasa kalau Allah telah merangkai segalanya dengan indah.****Ayah dan Mas Adnan sudah akur kembali. Mas Adnan memaafkan semua kesalahan ayah, dan mau hidup bersama Ayah lagi. Ayah meminta Mas Adnan untuk tinggal di rumah Ayah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

17. Masalah Bermunculan

RODA PASTI BERPUTARPart 17-Lastri"Lastri, aku itu, aku itu ...." Bang Arman malah menjeda ucapannya."Kenapa Bang? Kenapa?" Desakku pada Bang Arman. Tapi dia tetap diam tak mau menjawab."Aku itu bukan anak kandung dari Papa Haris! Aku itu cuma anak sambungnya. Aku juga nggak tau siapa papa kandungku! Oleh karena itu, Papa Haris tak terlalu menyayangiku seperti dengan anak-anaknya yang lain, yang jelas-jelas darah dagingnya sendiri. Dan bukan sepertiku, yang cuma anak sambung." Penjelasan Bang Arman membuatku terperangah. Terkejut juga dengan penuturannya."Tapi, Mama kamu tetap orang kaya, kan? Kamu bisa minta bantuan kan, ke dia?" Bang Arman mencebikkan bibirnya."Kenapa sih, kamu itu terlahir b*d*h sekali, Las? Mama aku itu bakal curiga sama aku! Karena kamu kan tau sendiri, kalau aku itu ngenalin kamu ke mereka sebagai anak orang kaya, wanita kelas atas. Bukan dari kalangan miskin dan juga wanita bodoh seperti sekarang! Duh! Capek aku ngomong sama kamu. Bagaimana mungkin aku mi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

18. Acara Di Rumah Mama Mertua

RODA PASTI BERPUTARPart 18-Lastri"Udah aku bilang berapa kali. Uang itu aku gunakan untuk bisnis baru. Apa salahnya sih, kalau kamu talangin dulu pakai uang kamu? Nanti aku ganti, kalau semuanya sudah stabil. Gitu aja kok repot!" Ucapnya lagi dengan seenaknya."Tapi masalahnya aku nggak punya uang sebanyak itu. Kenapa sih kamu belakangan ini sikapnya aneh sekali? Terkadang kamu begitu romantis, begitu baik, tapi nggak lama kemudian, berubah lagi jadi jahat, jadi seenaknya sama aku? Kenapa sih, Bang? Aku capek tau nggak?" Ucapku tak kalah sinis. Kesal dengan perlakuannya yang semena-mena."Ah, sudahlah! Aku pusing! Kamu jadi istri bukannya nenangin suami, tapi malah mengeluh terus. Ya sudah, aku mau keluar dulu, ada urusan bisnis." Bang Arman segera pergi meninggalkanku yang masih bingung dengan sifatnya yang seenaknya.****Sore ini niatku ingin pergi ke salah satu Mall yang berada di tengah kota. Ada salah satu temanku yang ingin memesan cincin batu permata. Sengaja aku tak memba
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

19. Pergi Ke Acara Kolega Ayah

RODA PASTI BERPUTARPart 19-Lastri"Permisi, Bu," tegurku pada salah seorang wanita paruh baya yang sedang duduk membelakangiku.Wanita itu pun menengok, dan betapa terkejutnya aku. Ternyata dia adalah ....Ternyata dia adalah tetanggaku yang dulu, tetangga yang tinggal di dekat rumah orang tuaku. Dan dia juga adalah orang yang sempat mencurigai tentang kematian ayah. Namanya Suparni. Orang-orang memanggilnya Mbok Parni. Dia sesepuh di kampungku. Orang yang paling disegani di dekat daerah rumahku dulu. "Lastri? Kamu benar Lastri?" Seketika tubuh ini terasa kaku. Keringat dingin tiba-tiba mengalir di tubuh ini. Bingung mau menjawab apa.Aku segera berlari, menjauh dari tamu sekaligus tetanggaku itu. Berharap dalam hati, semoga saja Mbok Marni tak berkata apapun pada Mama mertuaku. Karena bisa saja dia membongkar semuanya.****Segera aku membereskan baju kebaya yang tadi Mama beri. Bersiap untuk segera pulang ke rumah, sekaligus menghindari Mbok Parni."Kamu mau kemana, Las?" Tiba-t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bertemu Dengan Selingkuhan

Roda Pasti Berputar Part 20Pov 3Suasana di acara pesta ulang tahun pernikahan kolega Ayahnya Adnan sangat ramai sekali. Hampir semua rekan bisnisnya hadir semua. Sesekali Nining mencari-cari keberadaan Kakaknya yaitu Lastri. Tapi, nihil. Tak ada terlihat sosok Kakak kandungnya sejak tadi."Ning, kok bengong aja dari tadi? Kenapa?" Tiba-tiba Lila menghampiri dan menegur Nining."Eh, Mbak. Gapapa kok. Aku cuma lagi nyariin seseorang aja," Nining menjawab sambil masih celingukan."Seseorang? Memangnya disini ada yang kamu kenal, Ning?" Lila malah bertanya balik pada Nining. Dan membuat Nining jadi tersadar. Kalau Lila memang belum tahu tentang Lastri."Eh, hhmm, nggak Mbak. Anu, itu, maksud aku lagi nyariin Mas Adnan dan anak-anak pada kemana ya? Kok aku nggak ngeliat mereka sih, dari tadi," Lila malah menelisik bola mata Nining. Mencari kegelisahan yang terukir jelas di sana."Kan, mereka semua sedang berada di dalam rumah si pemilik hajat bersama Ayah dan juga Bang Arham," Nining
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status