"Katakan apa yang sebenarnya terjadi selama ini, Ras? Sudah cukup ayah menunggumu untuk jujur, situasi sudah tidak bisa kamu kendalikan sendiri, Ras," ucap ayah yang sedang duduk di sofa.Setelah kepergian Indra, ayah memintaku untuk berbicara dengan beliau. Kami bertiga pun akhirnya duduk bersama di ruang tamu. Suasana nampak tegang, aku sedari tadi hanya menunduk tidak berani menatap mata ayah, sedangkan ibu terus saja mengelus punggung ayah, seolah mencoba menenangkan ayah agar menahan diri dari amarahnya."Maaf, Yah. Aku hanya tidak mau membuat ayah kepikiran, bahkan sampai kesusahan karena aku. Aku hanya merasa menjadi beban ayah selama ini," lirihku."Jangan pernah bicara seperti itu, Ras. Kami orangtuamu, selamanya kami akan selalu memikirkanmu. Kamu putri kami satu-satunya, Ras. Sudah sepantasnya kami mengutamakan kebahagiaan dan ketenanganmu." Kini ibu yang bersuara, aku sungguh merasa menjadi putri yang beruntung sedunia, kedua orangtuaku sangat peduli padaku.Akhirnya aku p
Last Updated : 2022-08-22 Read more