##BAB 83 Akhirnya MengakuAku yang menyadari atmosfer panas bergegas mengalihkan pembicaraan. “Ya sudah kangen-kangenan nya dilanjut nanti, ya. Biar Bu Wak makan dulu, okay?” “Baik, Bu. Maaf, ya, Intan suka lupa waktu kalau udah ngobrol. Intan juga harus kembali bekerja. Baik, Intan ke belakang dulu. Nanti kalau Intan libur, boleh kita ketemu lagi ya, Mak? Intan masih pengen ngobrol sama Emak. Bu Nayla, permisi, ya ... maaf sekali lagi sudah mengganggu waktunya,” pamit Intan seraya tersenyum lalu meraih punggung tangan Bu Wak untuk dicium. Aku hanya mengangguk singkat, berharap gadis lugu itu segera pergi.Ceklek!Akhirnya aku bisa sedikit lega saat Intan benar-benar meninggalkan kami. Aku mencoba menenangkan degup jantungku yang tak beraturan semenjak tadi. Berusaha bersikap biasa dan melupakan kejadian barusan.“Ayo, Wak, makan yang banyak. Mau lauk apa?” tanyaku kembali mencairkan suasana yang sempat tegang.“Capjay aja, Nduk. Jangan banyak-banyak!” jawab Bu Wak seraya menyerahkan
Baca selengkapnya