All Chapters of DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU: Chapter 61 - Chapter 70

102 Chapters

Bab 61. Seseorang mirip Jenny

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 61Lorong rumah sakit yang sepi di jam menjelang subuh adalah sebuah keuntungan bagiku dan juga bagi dia. Kugenggam erat erat ponsel di dalam saku jaket hodie yang memang sejak sore ku gunakan. Ponsel itu sengaja kumatikan untuk menghemat daya karena akan aku gunakan disaat yang tepat nanti. Jika prediksiku benar, bahwa Haris lebih suka melihatku gila dan mati perlahan lahan, maka aku akan punya banyak waktu.Masuk ke area parkir, tubuhnya menghilang di balik badan mobil. Aku ikut menyelinap, dan menunggu. Tak lama, dia keluar dari dalam salah satu mobil, sangat dekat denganku."Ikutlah baik baik denganku Nadya. Mungkin saja aku akan mengampunimu." Suaranya serak. Dia tahu bahwa aku mengikutinya.Aku diam, meski jantungku berdetak kencang. Tiba-tiba, sebuah tangan menyergapku dari belakang disertai aroma samar obat bius. Aku menahan nafas meski dadaku rasanya hendak meledak. Lalu berpura-pura jatuh pingsan. Tangan itu segera menjauh ketika tubuhku ter
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Bab 62. Penyesalan Tante Liana

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 62Wajah Tante Liana tirus dan pucat. Dia tampak jauh berbeda dengan Tante Liana yang dulu kukenal. Dulu, dia adalah wanita yang keras, cantik dan anggun. Namun semua itu segera sirna begitu berhadapan dengan anak semata wayangnya. Mas Haris. Di hadapan Mas Haris, Tante Liana langsung menjelma menjadi seorang ibu yang penurut dan tak berdaya. Dia mengabulkan apa saja keinginan sang anak, tak peduli hal itu membahayakan orang lain atau dirinya sendiri."Apa kabar Tante? Tadinya kupikir Tante masih di penjara." Ujarku dengan suara tenang. Aku menduga, bukan hanya Mas Haris yang sakit mentalnya. Tapi Tante Liana juga. Dengan sedikit hasutan dariku, aku yakin bisa mengendalikan dirinya.Tante Liana berhenti di ambang pintu sambil menatapku sekilas, lalu membuang pandang. Dia memilin milin ujung bajunya. Diam diam, satu tanganku mengeluarkan pisau dan mulai mengiris tali karet ban yang mengikat tanganku. Aku harus berjaga jaga seandainya dia ingin menyakit
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Bab 63. Keberuntungan berpihak kepadaku

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 63Aku menatap ponselku yang masih ku matikan. Selain agar tak terdengar suaranya oleh Tante Liana, aku juga punya obsesi tersendiri hingga tak berniat menghubungi Aryan. Harus diriku sendirilah yang melumpuhkan Mas Haris. Bukan Aryan apalagi polisi. Meski aku agak patah hati mendapati betapa mudahnya uang membuat Tante Liana keluar dari penjara, aku tetap menaruh harapan para penegak hukum agar berlaku adil kali ini, mengingat bukti kejahatan Mas Haris sudah sangat banyak. Ya, tentu saja, dia tak pernah tahu bahwa aku menyelipkan alat penyadap suara di dalam sepatuku. Alat penyadap suara nirkabel yang merekam semua pengakuannya dan juga pengakuan Tante Liana."Kau mau kemana?"Suara Tante Liana terdengar dekat di depan pintu."Aku ada janji dengan Sindy. Ibu tahu? Dia juga suka padaku Bu. Tentu saja, aku lebih perkasa dibandingkan Bapak. Hahaha…"Diam sejenak. Lalu terdengar lagi suara Tante Liana membujuk Mas Haris."Haris. Katamu dia itu istri Bap
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Bab 64. Pertarungan hidup dan mati

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 64"Tante?"Tante Liana mengangkat tangannya yang memegang pistol dan mengacungkan nya padaku. Gemetar, dengan wajah bersimbah air mata dia menarik pelatuk itu. Aku tertegun sesaat. Menyadari emosinya yang tak stabil, keputusannya yang dengan mudah berubah, aku memang tak sepenuhnya boleh percaya dan mengandalkannya. Matanya yang selalu kehilangan fokus dan bergerak gelisah itu menandakan bahwa dia sendiri telah mengalami gangguan jiwa yang berat. Dugaanku, Tante Liana depresi selama bertahun-tahun menjadi tameng bagi putra kesayangannya. Dia menulikan telinga dari semua omongan orang, berusaha sekuat tenaga menjadikan Mas Haris senormal mungkin. Dia nyaris saja berhasil. Mas Haris mampu menyelesaikan pendidikan dan meraih karir cemerlang. Tapi kecenderungan dalam dirinya ternyata tak bisa hilang begitu saja. Setelah menumpuk terlalu lama, dia kini bagai gunung es yang siap meleleh.Aku tersenyum. Menatap bola matanya yang bergerak gerak gelisah."Ta
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Bab 65. Ditengah tengah orang tercinta

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 65"Haris… Haris… pelurunya masih ada Nak…"Getaran suara Tante Liana sampai ke telingaku, menelusup dan menusuk langsung ke dasar hati. Rasa sedih, sesal dan kecewa yang tersirat dengan jelas dari suara itu akan membuat siapa saja ingin menangis. Air mataku sendiri mulai membayang di pelupuk mata. Seakan penderitaan Tante Liana selama ini menular padaku.Tubuh Mas Haris rebah bersimbah darah. Peluru itu sepertinya bersarang di batok belakang kepalanya, karena dari sanalah darah mengucur deras. Mataku berkunang-kunang. Pusing dan mual melihat cairan merah itu, juga aroma besi yang mulai tercium. Namun sekuat tenaga kupaksa diriku untuk tetap sadar. Semua belum berakhir. Kuraih ponsel dari saku jaket. Oh, rupanya mati. Pantas saja tak terasa getaran sedikitpun dari sana. Apakah… apakah pesanku sempat terkirim pada Aryan?Hatiku gentar seketika. Jika ponsel itu keburu mati sebelum pesanku sempat terkirim, itu artinya aku tak boleh lagi mengandalkan keda
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Bab 66. Konferensi pers

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 66Siang hari, Bunda memberi kejutan dengan membawa Violet ke kamar rawat inapku. Bayi mungilku datang bersama Mbok Asih, yang langsung berlinang air mata karena melihatku tergolek lemah dengan luka lebam di bibir, serta perban di kepala dan lengan. Karena aku sudah tidur cukup lama berkat obat tidur yang diberikan dokter, tenagaku sudah mulai pulih. Vio bayiku yang belum genap berusia dua bulan itu menggapai gapaikan tangannya ke arahku."Oh sayang. Mama kangen."Aku menciumi wajah mungilnya. Bayiku merengek seakan minta digendong. Tapi Bunda segera menjauhkannya dariku dan memberinya susu dalam botol."Nadya nggak boleh gendong dulu ya. Itu luka di lengan kirimu belum sembuh. Sabar. Vio nggak akan kemana-mana kok." Ujar Bunda."Kalau sudah sembuh, antar aku ke klinik laktasi ya Bang. Mudah mudahan ASI-ku bisa keluar lagi." Ujarku sambil memandang Vio yang lahap menyusu dari dalam botol dengan hati sedih. Karena sempat depresi saat Papa meninggal, A
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Bab 67. Malam pertama yang kedua

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 67Aku berdiri, namun tangan wanita itu terulur, seakan menahan apapun gerakan yang ingin aku lakukan. "Kau wanita yang pemberani. Tapi seperti kataku tadi, berhati hatilah."Usai mengucapkan kata-kata itu, dia lalu pergi dengan cepat. Langkah kaki bersepatunya meninggalkan gema di dadaku. Aku terdiam dengan dada berdebar, kali ini tak sanggup melakukan apa apa. Bagaimana bisa ada orang yang begitu serupa? Aku tidak pernah bisa melupakan wajah Jenny, wanita yang menjadi selingkuhan Mas Haris. Bagaimana wajahnya yang cantik mengeras dan berang luar biasa saat tahu dirinya di pecat dari kampus.Apakah hidupku yang penuh bahaya masih belum berakhir?Pintu terbuka lagi. Kali ini wajah Bang Emir tiba-tiba muncul. Aku langsung menghambur ke dalam pelukannya. Abangku satu satunya adalah saudara kandung ku yang tersisa. Wajahnya sungguh mirip Papa, membuatku semakin terisak."Nadya." Bang Emir memegang kedua bahuku. "Kenapa kau selalu membuat Abang khawatir?
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more

Bab 68. Berkenalan dengan Sindy

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 68Entah kapan hidupku yang penuh kejutan ini akan kembali berjalan normal. Seakan akan dalam dunia sinetron, baru saja aku menikmati malam pertama yang kedua bersama suamiku, subuh buta seperti ini aku dikejutkan oleh pesan singkat dari Tante Eva. Berulang kali aku membaca pesan itu. Setengah tak percaya."Sayang? Kamu sudah bangun?"Aryan masuk, dia baru kembali dari dapur. Pasti habis menyiapkan bahan bahan untuk dimasak setelah shalat subuh nanti.Aku menoleh. Wajahku yang terlihat tegang itu pasti terlihat olehnya. Aryan meraih ponsel dari tanganku. Dia mendesah."Mandi dan sholat dulu. Habis sarapan, kita ke Lapas." Ujarnya sambil mengelus kepalaku."Kira-kira apa yang ditinggalkan Tante Liana untukku Bang?""Aku tidak bisa menduga-duga. Aku harap bukan sesuatu yang buruk."Aku mengangguk. Sayup sayup di kejauhan, adzan subuh berkumandang. Aku bangkit menuju kamar mandi. Belum sempurna pintu kututup, suara Aryan terdengar lagi."Sayang, mau dite
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more

Bab 69. Pemakaman Tante Liana

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 69Aku menatap wanita itu. Usianya mungkin tak jauh beda denganku dan jelas dia lebih muda dari Jenny. Sikapnya yang polos itu bisa saja dengan mudah membuat orang percaya. Tapi pengalaman mengajarkan padaku bahwa aku tak bisa begitu saja mempercayai orang lain. Apalagi yang baru ku kenal.Aku membalas senyumnya, berniat mengikuti alur permainannya. Dia tampak senang sekali melihatku mau membalas senyumnya."Aku berharap bisa menjadi sahabatmu.""Bagiku, sahabat yang paling baik setelah seorang wanita menikah adalah suaminya sendiri." Jawabku pelan, sambil meremas tangan Aryan yang sejak tadi berdiam diri mengamati kami. 'Tentu saja Intan adalah pengecualian. Selain sahabat, dia juga saudaraku.' Bantah ku dalam hati.Aryan membalas remasan tanganku dan memberiku isyarat agar segera pergi."Senang berkenalan denganmu Sindy. Saya dan Nadya permisi." Ujar Aryan sopan. Tanpa menunggu jawaban Sindy, kami berlalu dan naik ke dalam mobil. Dari kaca spion dap
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more

Bab 70.

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 70PoV INTANAku menatap lelaki yang baru dua hari ini menjadi suamiku. Sejak setengah jam yang lalu, tangannya tak henti berselancar di atas layar ponsel mahalnya. Entah apa yang dia kerjakan di sana. Aku yang sejak tadi mondar mandir dari dapur ke ruang tengah, tempatnya duduk, bahkan sama sekali tak mampu mengalihkan perhatiannya dari benda pipih itu.Aku duduk di sebelahnya dan meletakkan secangkir vanilla late buatanku sendiri. Biasanya jika kami mampir ke coffee shop, minuman itulah yang akan di pesannya."Terima kasih Sayang."Surya meletakkan ponselnya dia atas meja. Dia tersenyum sambil mengusap pipiku sekilas. Namun, aku tetap bisa menangkap takut wajahnya yang menegang. Layar ponsel nya sudah gelap dan aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk memberinya privacy.Surya menyesap kopinya, lalu memejamkan mata, seakan akan tengah merasakan nikmat yang menjalar di seluruh tenggorokan. Perlahan, raut wajahnya mulai mengendur."Jadi kita beran
last updateLast Updated : 2022-08-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status