Home / All / My Boyfie is Wolf Alpha / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of My Boyfie is Wolf Alpha : Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Pemicu Konflik

Attitude-nya mampu meluluhkan hati seorang kharismatik seperti Tuan Robert. Ia mengenakan setelan formal, dengan rambut yang disisir rapi ke belakang. Macho, itulah pujian yang diberikan oleh Nona Kim.Kastil mewah dengan banyak pengawal berseragam sama–kemeja putih dan celana hitam pensil, menyambut kedatangan kami. Aku melirik ke kanan-kiri, mengawasi, siapa tahu ada hal buruk yang mereka rencanakan.Sebuah lampu kristal berwarna biru tergantung di langit-langit. Sofa panjang berwarna emas mengambil tempat yang cukup strategis–berada di tengah-tengah. Tatanan benda-benda di sana sangat mengedepankan unsur estetika. Luar biasa ....Keluarga Frey suka mengoleksi benda-benda antik, seperti guci, ornamen perak, maupun lukisan-lukisan abstrak. Pengharum otomatis yang ada di setiap sudut ruangan, memberikan semerbak keharuman bunga mawar. Harum sekali!Agaknya lelaki yang ingin menyaingi kepopuleran Lucer itu, lebih suka desain modern, daripada mempertahankan gaya klasik–yang saat itu sed
Read more

Surat Cinta Untuk Sang Kekasih

Dalam sebuah ikatan, mungkin ada-ada saja hal yang memisahkan. Hubungan yang terjalin turun-temurun pun tak lepas dari yang namanya pertengkaran. Hanya tergantung para pelaku, mau memperbaikinya, atau tambah merusak.Kerja sama, saling menghargai, dan melindungi satu sama lain, elemen-elemen itu memiliki peranan besar dalam suatu hubungan. Eratnya tali penyatu antar satu individu dengan yang lain, membuat hubungan itu akan berjalan lama.Hanya ada kesalahpahaman, dan semuanya berjalan buruk. Mereka adalah dua anak kecil, yang bahkan mungkin mudah untuk dipengaruhi. Frey tidak jahat. Dia hanya dihasut oleh lingkungannya.Pun, Lucer sendiri. Ya, pria idamanku itu pasti memiliki masa lalu sendiri. Aku harus menjadi penengah. Masalah yang berlarut-larut, tidak akan pernah berujung damai. Akulah pemicu konflik itu kembali ke atas permukaan. Menurutku, aku berkewajiban untuk menyelesaikannya."Chel, aku minta maaf. Ini ada nasi goreng buatanku sendiri, spesial cuma buat kamu." Aku memberika
Read more

Ramalan Elf Tua

Malam itu dadaku makin sesak, padahal tidak tertimpa apa-apa. Cara memandang dunia sudah mulai jauh dari kata "bahagia". Berharap dia merasakan, apa yang sedang kurintihkan sepanjang malam, nampaknya sia-sia saja.Aku mengingat kembali kenangan indah yang kami lalui, ketika kerja kelompok berlangsung. Diriku semakin sakit dengan ekspektasi yang kubuat sendiri. Mungkin bagi Margaret, aku adalah pria yang tidak punya banyak waktu untuknya–selalu terkesan sibuk.Senja yang akan bagus, jika dilihat pada pukul lima sore di Valerie, aku hanya ingin dia juga melihatnya. Makanya, aku memilih memundurkan waktu, untuk pertemuan kerja kelompok kelas gabungan pada pukul empat.Mengapa perpisahan itu terasa menyakitkan? Aku diusir berkali-kali olehnya. Tanpa hadirnya lagi, aku merasa sangat lemah. Tidak adakah yang setia di dunia ini? Diam-diam kupotret gadis berambut hitam lurus itu, kala ia bersamaku. Banyak sekali fotonya yang cantik jelita di dalam galeri. Albumnya kunamai khusus dengan sebu
Read more

Masa Lalu Tuan Robert Dan Margaret

"Nona Phire sudah berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Apakah Anda tidak hadir di kelas penting hari ini, Tuan Ford?" Pria yang berpenampilan layaknya orang formal di balai kota itu, membungkuk hormat.Aku membawa surat, dan bingung harus apa. Apakah aku harus menitipkannya? Duh, bagaimana jika Tuan Robert membacanya? Bisa-bisa akan sendiri yang akan malu."Anda terlihat sangat panik sejak tadi, Tuan Ford. Apakah saya bisa membantu Anda? Mungkin dengan sedikit bercerita, Anda akan jauh lebih baik?" tawarnya padaku."Entahlah, Tuan Robert. Kurasa aku baik-baik saja, atau mungkin tidak. Aku sendiri bingung dengan kondisi tubuhku sekarang." "Apakah masalah ini berkaitan dengan Nona Phire? Hahaha. Dia memang merepotkan, bukan?"Itu sama sekali bukan ejekan yang lucu. Aku kesal melihatnya tertawa di atas penderitaanku. Seorang yang begitu dipercayai Margaret, malah bersikap buruk pada atasannya. Kenapa di rumah Margaret setiap orang rasanya tidak waras?(Flashback on)Lima menit sebelumnya
Read more

Ingatan Yang Kembali

Aku kembali mengingat kejadian itu. Margaret benar, akulah yang membunuh mereka tanpa belas kasihan. Kesalahan yang membuatku menjadi introver adalah kejadian di hari itu ....***(Flashback)Ambang pintu berwarna cokelat, dengan ukiran kuno khas Axure, kubuka dengan tangan ber-buluku. Kota pertama yang menjadi tempat lahirku, malam itu sedang terang bulan. Aku bersama lima pengawal lainnya kehilangan kontrol diri, setelah melihat cahaya rembulan terang di atas langit.Gadis kecil yang sungguh malang. Aku mana tahu, kalau itu adalah Margaret. Andai sudah saling mengenal, aku mungkin tidak akan membantai habis keluarganya.Kami yang sudah berpikir seperti serigala buas di hutan, mendekat perlahan ke arahnya. Dia nampak berusaha melarikan diri. Ketika kami hampir mencapainya, sebuah tembakan melesat ke atas langit-langit ruangan gelap, membuat kami menjauh dari tubuh lezat itu.Empat mobil polisi sudah sampai, mungkin ada yang menelepon bantuan, agar segera datang ke kediaman orang kaya
Read more

Dansa Di Tengah Guyuran Hujan

Aku–Margaret Phire, mengompres dahi pria yang kusukai. Ia tidak biasanya pingsan seperti itu. Tubuhnya tidak panas, dan normal. Kurasa dia kaget, karena pernyataan cinta yang kukatakan terang-terangan."Nona Kim, tolong bawakan kompres yang baru. Air ini sudah dingin." Aku mengeringkan tangan menggunakan lap bersih. Kemudian, memberikan nampan berisi mangkuk, dan kompres itu pada wanita yang berdiri di dekat guci besar."Tuan Ford beneran pingsan, ya, Nona? Apakah Anda menolaknya hingga dia kehilangan kesadaran diri?"Aku menutup mulutnya dengan apel–yang kuambil dari keranjang buah. "Hei, Nona Kim, Lucer itu hanya pingsan, bukan karena aku menolaknya, tahu!"Dia mengangguk pelan, lalu keluar dari ruangan perpustakaan. Rumah mewahku sedang mengalami renovasi. Kamarku tidak bisa digunakan, karena mengalami kebocoran. Aku hanya bisa membaringkan tubuh Lucer, pada sebuah sofa panjang di ruang membaca. Semoga dia tidak mengeluhkan hal itu nantinya.Pria yang kutunggu kesadarannya selama
Read more

Apes

Saat kutahu Chel berangkat sekolah, hari itu, aku sudah mempersiapkan cokelat permintaan maaf padanya. Alih-alih memaafkan, dia malah menuduhku yang tidak-tidak. Sangat di luar ekspektasi."Pacarmu yang mana, Chel? Aku mana kenal dengan pacar virtualmu itu." Aku tidak ingin ada kesalahpahaman di antara hubungan persahabatan kami. Membela diri adalah jalan satu-satunya, dan kurasa hanya itu yang dapat kulakukan.Gadis yang biasanya langsung percaya dengan ucapanku itu malah membentak, "Hei, mana ada orang yang bisa dipercaya di dunia ini! Kalo bukan kamu, ya, siapa lagi dong!?""Yang jelas bukan aku. Pakai logika aja, Chel. Aku nggak mungkin jadi pengkhianat di hubungan kamu.""Kalo kamu nggak ngaku, kita nggak usah temenan lagi 'selamanya', Ret. Satu lagi, aku udah nggak mau duduk di samping kamu lagi." Chel pindah ke bangku di ujung sana, tanpa melihat wajah memelas yang kupasang.Aku tidak habis pikir pada wataknya. Status yang berisi tentang foto-foto, dan video dia dan pacarnya bu
Read more

Menolong Necia

Anak-anak dari kelas atas hingga bawah membicarakan persiapan pesta dansa, yang akan dilakukan tidak lama lagi. Kertas undangan khusus wali yang ada di genggaman, kubuang di dalam tong sampah otomatis.Di dunia ini ada banyak yang tidak menyukai, ketika sudah berada di atas–puncak kesuksesan. Aku mengalami banyak masalah. Ketika mencari sosok Lucer, dia juga tidak ada. Kalau kata pepatah, "Tidak ada yang setia. Bahkan, bayanganmu sendiri pun akan meninggalkan ketika gelap datang." Itulah yang terjadi padaku. Ibarat jatuh tertimpa tangga pula. Kesialan seakan tidak ada jedanya. Melelahkan .... Nona Kim sibuk mengurusi keperluan banner baru Perusahaan Phireec, makanya dia meminta Tuan Robert untuk menggantikannya datang ke Onzer. Mereka berdua adalah dua sisi yang sama, tetapi sebenarnya berbeda. Kalau aku dipinta memilih, tentunya hak vote tertinggi ada pada Tuan Robert."Nona, bisakah kita berjalan lebih pelan? Saya sudah tua, dan tidak bisa menyamakan langkah dengan Anda." Tuan Rob
Read more

Disekap Vampir Tampan

Hutan yang kutelusuri nampaknya menyesatkan. Aku berkeliling di tempat yang sama. Kubaca baik-baik peta yang sebelumnya sudah tersimpan di histori pencarian internet. Lokasinya benar, tetapi tempatnya justru seakan selalu berubah-ubah.Hari telah bertambah senja. Kalau tidak cepat-cepat sampai, aku bisa tersesat seorang diri di tengah Hutan Valarie. Mobil yang kubawa seakan selalu berada di jalan yang sama. Gawat! Aku tidak akan sampai tepat waktu di kediaman Lucer."Harusnya rumah Lucer bisa ditempuh dengan menggunakan jalan raya. Kenapa dengan peta ini? Apakah koneksiku terganggu lagi?" Aku menghidupkan ponsel, lalu mematikannya, berulang. Udara yang tidak enak mulai bercampur dengan AC mobil. Aku tidak nyaman berkendara seorang diri, di tengah-tengah jalan yang jauh dari rumah penduduk.Aku menekan tombol panggilan di nomor Lucer, berharap pria itu mengangkatnya. Setelah menunggu cukup lama, nyatanya tidak ada sahutan–hanya berdering, dibiarkan menggantung. "Ulangi saja sikap cue
Read more

Pilihan Yang Sulit

Frey bersama pria yang bernama Thargo sudah lama pergi. Di ruangan yang luas tanpa ada apa-apa, selain tiang besar itu, hanya tersisa aku seorang diri. Aku memutar otak, mencari cara agar bisa menyelamatkan diri.Jika cinta adalah menjaga, kenapa Frey malah melakukan hal menyakitkan padaku? Cinta itu bukan hanya tentang menghargai keputusan, tetapi juga cara memperlakukan pasangan dengan baik. Bukankah sikapnya sudah sangat berlebihan? Aku tahu, dia sangat ingin kami bersama. Andai dia bukanlah pria dengan watak bengis, yang tertutup rapi oleh sikap manis. Andai dulunya kami tidak saling menyapa–mengenal lebih dekat. Aku ... menyesal pindah ke Kota Aluna.Kehidupan hanya berjalan satu kali, sama dengan nyawa yang dimiliki. Bertahan di tengah badai cobaan, akhirnya hanya bisa menghancurkan diri secara perlahan-lahan. Aku bisa saja memaafkan kesalahan Frey, tetapi kenapa berat sekali rasanya?kebosanan untuk membebaskan diri dari penjara kastil, mulai menghampiri hati kecilku. Dalam si
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status