KUPULANGKAN UANG SUAMIKU**"Ratna. Buatkan aku kopi?" "Maaf, Bang. Gulanya habis." Aku berkata dengan wajah menyesal. "Habis. Gimana sih kamu! Ini baru pertengahan bulan udah habis aja. Ratna, kenapa aku kasih kamu uang banyak sama sedikit itu sama saja!" Aku hanya diam mendengar dia mengomel sepertinya akan panjang. "Kamu lihat Mbak Dita, dia pintar ngurus keuangan apalagi suami. Body nya bagus. Lihat diri kamu, Ratna. Apa aja yang kamu kerjakan gak ada bagusnya. Rumah kotor, badan kamu bau asap terus. Kalau lama-lama begini aku bisa kawin lagi!" Dia masih terus mengomel dan aku mendiamkan. "Kamu dengar aku gak sih, Ratna!" "Apa boleh aku bicara, Bang?" "Udah. Bicaralah kamu!" "Harusnya Abang sadar. Uang yang Abang kasih cuma sejuta sebulan. Semua harus aku tutupi mulai dari listrik, makan, gas, air, jajan anak. Itu gak cukup, Bang!" "Kamu nya aja yang boros." Bang Hadi gak terima. "Boros dari mana, Bang. Aku harus menanggung semuanya di rumah ini. Harusnya Abang bersyuk
Baca selengkapnya