Home / Rumah Tangga / ISTRIKU MEMBEKU / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of ISTRIKU MEMBEKU: Chapter 11 - Chapter 20

114 Chapters

KAGET

ANDRAUntunglah mama percaya pada kebohonganku hingga kondisi aman terkendali. Bukan tak ingin menyampaikan soal pernikahan ini, tapi belum saatnya. Harus cari waktu tepat agar tak menimbulkan huru-hara.Jika mama tahu sekarang, aku khawatir jantungnya akan kumat. Hal tersebut sangat membahayakan. Maka dari itu aku mengawasi Armila agar tak salah bicara.Urusan Resti tangguhkan dulu saja. Sebelum mama pulang, aku harus tetap di rumah ini.Resti memang keterlaluan sebab melakukan tindakan yang bisa mencelakakan orang lain. Aku tak boleh terlalu lemah padanya. Harus lebih tegas agar perilaku buruknya bisa dihilangkan.Aku mengaku selama ini selalu kalah di hadapannya. Bukan takut kehilangan tapi takut dia semakin lancang pada suaminya.Tak pernah kusangka sifat asli Resti begitu buruk. Sepertinya butuh waktu lama untuk mengubahnya menjadi baik. Entah bagaimana hidup kami jika tak ada perubahan sama sekali. Bukan surga dunia yang akan didapat, tapi derita panjang yang dirasakan nanti.Ke
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

TAKUT

ANDRANyatanya aku sangat takut kehilangan Armila. Tak apa dia diam selamanya, asal tak pergi dari sisiku, apalagi sampai berpaling pada pria lain, termasuk Reiga.(Reiga itu mantanku sewaktu SMP. Tadi kami bertemu tak sengaja. Dia lelaki jail, tapi baik dan setia. Reiga itu kapten basket yang jadi idola para siswi seantero sekolah)Whaaaat?Bom Hiroshima sepertinya kalah dahsyat dari ledakan dalam dadaku saat ini. Rasanya aku ingin merentangkan kaki dan tangan terus berteriak lantang.Armila begitu santai menulis keterangan itu. Bahkan tadi sempat kulihat tersenyum. Pasti karena sedang membayangkan masa lalu mereka.Ini adalah bahaya paling besar sepanjang sejarah hubungan kami. Hati Armila sedang benci padaku. Kalau Reiga memberi lampu, bisa jadi dia menyambutnya. Dan, aku akan ditinggalkan.Ini tak boleh terjadi, tidak boleh!Aku meninggalkan wanita itu dengan membawa kedongkolan setengah mati. Emosi ini butuh pelampiasan.Apa, tapi apaaa?Di tengah emosi yang memuncak, ponselku be
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

TINGKAH RESTI

RESTISialan! Mas Andra ninggalin aku demi Armila! Kurang ajar nenek sihir itu!Kenapa, kenapa Armila selalu menang? Dari obat pencahar itu saja dia lolos. Untunglah aku masih bisa merayu Mas Andra agar tidak menjatuhkan hukuman berat. Kalau ingat bagaimana aku berakting merasa bersalah dan menyesal jadi ingin tertawa. Ekspresi dibuat sesedih mungkin agar terlihat nyata penyesalannya.Mas Andra hanya mendiamkanku dua hari saja. Setelahnya ngajak bobo bareng lagi. Laki-laki memang begitu. Marah, sih marah, tapi melihat istri selalu tampil vulgar, runtuh juga gengsinya. Aku sangat paham kelemahan Mas Andra. Pria itu tak tahan dengan permainan malam. Karena itu mudah sekali menaklukkan ketika hal tersebut diumpankan. Tapi malam ini kejadian lagi, baru saja hubunganku dengan mas Andra membaik Armila mengacaukannya. Ia. berhasil membuat pria itu meninggalkanku di pesta sendirian. Aku sangat murka pada Armila yang selalu menganggu keromantisan kami. Pikirnya, dia itu paling cantik apa
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

CURIGA

Dari mana dia tahu namaku? Apa dari bu Mimin. Tapi 'kan wanita itu bilang tak kenal dengan dukun itu. Waktu ke sini saja kami dipandu oleh temannya secara online. Kalau bisa menerawang berarti dia bukan dukun palsu. Rekomendasi dari Bu Mimin memang oke ternyata. "Ibu ingin suami menceraikan istri pertamanya 'kan? Ibu juga ingin mengikat suami selama-lamanya. Bagi saya itu sangat mudah, Bu. Bahkan, membuat madu Ibu matipun saya bisa!"Jangan dibikin mati, saya gak mau bunuh orang nanti takut masuk penjara. Saya cuma ingin dia diceraikan dan ditendang. Lagian kalau mati tidak bisa dong melihat kebahagiaan saya dengan suaminya.""Kalau begitu kita akan mulai ritualnya.. Saya sudah tahu identitas madu ibu, tapi Ibu tetap harus memjawab semua pertanyaan terkait dia. Oh ya sebelumnya kita sepakati dulu maharnya. Saya lempar tawaran dua pulih juta.""Jangan dua puluh juta, dong. Itu kemahalan. Lagian :kan belum terlihat hasilnya!" "Kalau tidak mau, ya sudah berarti ibu akan tetap menjadi
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

HERAN

ARMILAResti memang tidak tahu malu, meski kelakuan buruknya sudah terbongkar, ia datang lagi ke rumah tanpa merasa bersalah. Malah berusaha menyulut emosiku lagi dengan sengaja merendahkanku di hadapan Reiga.Bukan hanya tak tahu malu, sikap centilnya pada seorang lelaki juga tidak pantas. Apalagi mas Andra ada bersama kami. Kalau wanita waras tak mungkin bertingkah seperti itu pada pria yang baru dikenal.Di sinilah aku semakin terheran-heran. Mengapa mas Andra terpikat dengan wanita model begitu. Yang kutahu, dia pria pemilih dan cenderung perfeksionis.Pandanganku terhadap kesempurnaannya sekarang telah berubah ketika ia memilih seorang bernama Resti.Kulihat kak Reiga tak nyaman dengan kelakuan Resti. Meski begitu Ia tetap menghargai dengan menjawab berbagai pertanyaan yang menurutku terlalu lancang bagi seseorang yang baru bertemu. Bahkan wanita itu berani bertanya status. Untung tidak menanyakan soal gaji.Mas Andra pun terlihat jengah. Mungkin inginnya menyeret istri norak itu
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

SAKIT

ARMILAMata Resti yang dari tadi sudah melotot, makin melotot. Bibirnya bergerak-gerak, tapi tak mengeluarkan suara. Kemudian ia mengelus dada yang sedang turun naik.Hingga beberapa detik, ia belum bicara. Mungkin sedang menata perasaan yang dihinggapi keterkejutan. Bisa jadi takut juga aku melaporkan pada mas Andra. "Boleh tahu di mana kamu mendapatkan bubuk itu?"Kumanfaatkan keterkejutannya dengan terus melancarkan pertanyaan yang bertujuan menekan. Resti makin gelagapan. Ia melirik ke kanan dan ke kiri. Mungkin takut ada yang dengar. Tapi, dasar culas. Ia berhasil menetralisir ketakutannya. Selanjutnya, berusaha bersikap biasa. Bahkan mungkin sudah punya rangkaian kata untuk membalikkan keadaan. "Aku tak paham apa maksudmu? Bubuk apa? Jangan ngarang kamu. Lagipula aku gak mungkin nyimpen jimat di sini!" serangnya. Ia membulatkan mata agar terlihat lebih galak. Mungkin ingin membuat nyaliku ciut. "Oh, jadi itu jimat?"Resti menutup mulutnya sebab kelepasan bicara. Begitulah ka
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

JANGAN-JANGAN

ANDRAAku benar-benar terbakar cemburu mendapati kenyataan Reiga bertetangga dengan kami. Artinya aku harus berada di tempat Armila seminggu ke depan. Maka dari itu setelah mengantar Resti, aku kembali lagi ke siniResti pasti takkan terima. Dia mungkin akan membuat ulah. Tapi aku tidak punya pilihan lain kecuali menjaga Armila dari pesona Reiga.Seminggu ini aku memantau keadaan. Apakah mereka bertegur sapa atau malah ngobrol. Ternyata tak ada tanda-tanda kedekatan. Mungkin karena Reiga juga sibuk di rumah sakit. Aku sering mendengar mobilnya baru masuk halaman pukul sepuluh malam atau bahkan lebih dari itu.Hanya saja aku harus tetap waspada agar tidak kecolongan. Bisa jadi mereka menjaga diri sebab aku selalu ada di sini. Coba kalau keadaannya berbeda. Aku di rumah Resti. Bisa saja 'kan mereka bermain belakang. Pikiranku saat ini memang kacau dan dipenuhi dengan hal-hal negatif tentang Armila. Entah ini karena cemburu berlebihan atau persoalan harga diri. Apapun itu yang pasti aku
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

CEMBURU

ANDRAHatiku yang sedang kesal dengan ulah Resti bertambah parah mendengar ucapan bi Cicah. Kalau dokter Reiga memeriksa Affan, artinya ia masuk rumah dan bertemu Armila."Sampai jam berapa dokter Reiga di rumah? Periksanya di mana?"Bi Cicah mengerenyitkan dahi sambil menatap lekat padaku. Pasti perempuan itu kaget atas pertanyaan spontan ini."Sampai dek Affan tidur, periksanya di ruang depan, Pak. Ibu Armila gak kayak Bu Resti, beliau sangat menjaga kehormatan. Saya saksinya!" Setelah bicara begitu bi Cicah pergi. Sekilas kulihat bibirnya cemberut, matapun tajam. Ia pasti tersinggung sebab majikannya dicurigai. Sebegitu dekatnya mereka sampai berani bicara begitu padaku.Aku yakin bi Cicah pasti tak suka pada Resti. Itu karena solidaritas sesama wanita pada Armila. Juga saking dekatnya mereka, bukan seperti pembantu dan majikan, tapi ibarat ibu yang sayang pada anaknya. Kuhela napas agar tak tersulut emosi. Sementara simpan dulu urusan cemburu pada dokter Reiga. Sekarang aku haru
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

TAK SANGGUP

ARMILA Entah apa yang membuatku berani berkata seperti itu. Mengatakan sesuatu yang bahkan tak pernah terlintas sebelumnya di cerukan kepala. Mana mungkin aku meletakkan hati pada pria lain bahkan sampai berniat menikah dengannya.Mungkin gumpalan amarah sekaligus kesedihan terlalu kuat mendesak hingga memunculkan sebuah pembelaan diri. Ya, lemparan tuduhan dari Mas Andra kuat sekali menohok dinding-dinding harga diri hingga bereaksi sedahsyat ini.Kalimat itu telah terucapkan, tak mungkin ditarik kembali. Mengklarifikasi pun tak mungkin, jadi lebih baik kulanjutkan saja untuk menghantam balik pria tak tahu diri ini."Kenapa, mas tak menyangka 'kan? Kamu pikir aku wanita bodoh yang bisa bertahan selamanya dengan pria bodoh! Atau Aku wanita yang akan pasrah diinjak-injak oleh jalang bernama Resti di setiap harinya? Atau menunggu ditendang dari rumah ini sebagai gelandangan? Pikirmu semua orang tidak punya otak?"Aku menghentakkan tangan mas Andra yang masih menempel di bahu. Cengkrama
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

LEMAH

ARMILAMas Andra memanggil Kak Reiga ke rumah untuk mengklarifikasi foto-foto kami. Pria itu ingin penjelasan langsung dari dokter muda tersebut.Dia berjanji tidak akan mengedepankan emosi dalam penyelesaian masalah ini. Katanya hanya ingin clear persoalan hingga tidak ada ganjalan di kemudian hari.Dalam arti lain memang tertanam pada diri mas Andra ketidakpercayaan padaku. Ia lebih meyakini foto-foto itu dibanding karakter dan sikapku selama bersamanya.Atau ia sangat percaya pada perkataan emosionalku tentang rasa cinta pada mas Reiga. Dan rencana menikah dengan pria itu selepas perceraian.Sungguh lucu, harusnya mas Andra paham itu adalah ucapan emosional akibat terus dipojokkan. Hal tersebut hanya sebentuk perlawanan atas tuduhan menyakitkan.Aku ikuti saja apa maunya. Kita lihat sampai di mana karya itu akan mengejar tuduhannya tersebut. Kalaupun tembus ke pengadilan agama, aku sudah siap untuk menghadapinya.Dokter Reiga bersedia memenuhi undangan mas Andra. Karena tak tahu du
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
PREV
123456
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status