Home / Romansa / Casanova That's My Husband / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Casanova That's My Husband: Chapter 21 - Chapter 30

94 Chapters

Gunakan rencana awal

  Mungkin rencana awal, untuk membatalkan perjodohan ini harus aku ulang lagi, aku tak ingin jika pernikahan nanti aku akan selalu makan hati.Mungkin dia lebih istimewa, rambut pirang, kulit putih, cantik, berdandan bak model. Sedang aku? Layaknya butiran debu dipinggir jalan.Foto yang kulihat memang tak begitu jelas. Namun kebersamaan mereka sudah membuat hatiku sedikit kecewa.Buka ... Bukan lagi sedikit, tapi, kini, aku memang sangat kecewa.Entah bang Genta melakukan apa, hingga Anin yang sebelumnya berada dipihakku, kini dia berada dipihak kakaknya.Namun tetap kutanggapi dengan tak mau pergi. Aku tak mau kejadian seperti itu terulang lagi.Jika kata pepatah, jangan mau masuk ke dalam lubang yang sama. Sebab kamu akan merasakan rasa saat yang sama.Ah? Apakah aku sakit, bukankah aku hanya kecewa saja!?Aku akan mengunjungi kantor Ayah, sekaligus belajar tentang perusahaan. Alasan itulah yang akh
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

Terlalu Sedikit

_Jika dengannya aku pernah patah hati. Maka denganmu izinkan aku untuk terus jatuh hati_ “Semuanya totalnya 2.746.500 ya Kak.” Angka yang disebutkan mbak kasir terlalu sedikit nggak sih? Kalau cuma segitu, rencana membuat dompet bang Genta kemarau kan gagal. Uang segitu bagi bang Genta mungkin tak begitu berarti, aku yakin itu. Tapi jika menambah belanjaan lagi, bahkan kini sudah dua troli. Makanan-makanan yang aku beli juga sudah terlalu banyak, dan mungkin bisa dijadikan stok dalam beberapa Minggu. Dan dengan gagahnya, bang Genta mengeluarkan black card untuk membayar belanjaanku. Sungguh pria seperti itulah yang kini dijadikan sebagai tipe oleh wanita masa kini. Namun di lubuk hati terdalam, entah kenapa aku merasa risau melihat black card itu mulai digesek. “Paswordnya?” Ucap petugas kasir itu sembari menunjukkan alat gesek pada bang Genta. Dan menunggu beberapa saat, akhirnya belanjaanku sudah lunas dibayar. Huft ...untung.Apa yang aku khawatirkan ternyata tidak terjadi
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Hanya berdua

“Kamu ingat, saat aku bercerita tentang wanita masa lalu? Tentang wanita yang meninggalkan aku, demi laki-laki yang katanya lebih kaya raya?” Alamak! “Ya ...” Apakah aku harus sedih mendengar ceritanya? Laki-laki sesempurna itu masih bisa patah hati.  “Dia wanita yang aku ceritakan” Wow! Mantan lagi! “Tapi yang perlu kamu tahu, dia hanya bagian dari masa lalu Al, tidak lebih. Sudah tak ada rasa cinta lagi dihati untuknya. Bukankah kamu adalah masa depanku?” Apa itu, kenapa kalimat terakhir harus diucapkan. Dan lagi, kenapa matanya harus mengedip-ngedip seperti itu?! Bisa jatuh cinta kalau gini cerita mah! Aku tak mau langsung percaya dengan apa yang bang Genta ucapan. “Benarkah? Lalu, kenapa bahkan sampai lupa kalau Abang sudah janji mau mengajakku jalan?”  Pertanyaan i
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Bukan mahram

Setelah beberapa saat akhirnya Genta datang dengan dua cup kopi. Mendekati Alyah yang sedang khusus memindahkan satu persatu kripik dari bungkusnya ke dalam mulutnya. Ucapan Genta soal akan pergi, ternyata hanya sebuah candaan. Niat sebenarnya adalah untuk membeli minuman panas, mampu membuat badan sedikit menghangat karena udara yang sedikit dingin. “Al, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.” Ucapnya pada Alyah yang sepertinya terlalu sibuk dengan bungkus kripik ditangannya itu. Bahkan saat Genta memberikan segelas minuman panas, ia hanya diam dan mengangguk. “Yank, bisa nggak berhenti dulu makannya. Aku lagi mau ngomong serius sama kamu, sangat serius!” Namun sayangnya bukan malah berhenti, justru Alyah malah menambah keripik lagi ke dalam mulutnya. Kunyahannya sedikit kasar hingga menimbulkan suara yang lebih besar dari sebelumnya.Mungkin merasa terganggu karena acara makan kripik itu harus berhenti. “Iya, iya maaf.” Genta paham jika wanita di depannya itu tak suka deng
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Enak ya, kalau dijodohin

_Tugas kita sebagai manusia hanya tentang merencanakan. Selebihnya, Tuhan yang menentukan._Aku belum begitu yakin dengan perasaan ini, bahkan bukan hanya sekedar tidak yakin saja, aku tak tahu apakah aku sudah siap atau tidak. Namun saat mendengar Ayah yang begitu antusias dengan rencana lamaranku dan bang Genta akhirnya aku mencoba pasrah memantapkan hatiku. Ya, setelah pulang dari jalan-jalan kemarin, aku langsung menanyakan perihal apa yang dikatakan bang Genta dan Agus sebelumnya tentang rencana lamaran itu. Ternyata sebagai pemeran utama tak harus tahu terlebih dahulu, bahkan bisa dikatakan bahwa aku tahu paling akhir. Bahkan Mama sudah merencanakan tentang pembuatan seragam untuk saudara-saudara dari kampung serta undangan yang bahkan sudah hendak mencetak. Astaga!Aku hanya tersenyum kecut menanggapi keantusiasan mereka. Rasanya aku tak punya untuk membatalkan perjodohan, ini. Baru lamaran saja merek sudah seheboh itu, bahkan aku dengar sudah mengabari kakek dan nenek di k
last updateLast Updated : 2022-09-16
Read more

Aku lupa

_Waktu begitu cepat bagi yang sedang bahagia,Begitu lambat bagi yang sedang menunggu,Begitu tergesa bagi yang sedang bimbang,Dan begitu lama, bagiku yang menanti hari itu agar segera tiba_Tak banyak yang aku lakukan untuk lamaran yang akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi. Aku terlalu sibuk dengan kegiatan kantor. Berkas-berkas itu seakan tidak ada habisnya, Hanya sesekali Mama atau Anin menanyaiku tentang warna baju yang akan dijadikan seserahan untuk Alyah. Prinsip Mama, baju yang akan dipakai istri akan lebih baik jika itu merupakan warna kesukaan sang suami.Entahlah, menurutku warna baju tak begitu berarti bagiku. Namun siapa yang memakai. Baju akan lebih berharga ketika tahu siapa yang memakainya.Aku tak banyak ikut campur soal lamar. Bahkan saat aku ingin membeli set perhiasan, Mama malah melarang.Katanya untuk urusan lamaran aku tak usah campur tangan. “Duit kamu nanti buat beli mahar saja! Kalau soal seserahan Mama sama Papa nggak akan kekurangan uang buat beli p
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Salam kangen

“Kenapa Mac?!” Lagi-lagi mama bertanya. Mungkin masih heran karena pertanyaan sebelumnya tidak aku jawan sama sekali“Ini, Ma. Waktu aku ajak Alyah keluar, aku belikan kerudung karena beberapa kali aku ajak dia ke toko baju dia nolak terus dan malah pilih borong camilan di supermarket”“Terus?” Mama kembali bertanya. Hais, kenapa juga aku harus menjelaskan hal sedetail itu. “Ya ... Inisiatif, mungkin dia malu meminta ini itu sama aku.” Aku memang tak tahu alasan apa yang digunakan Alyah. Namun, aku yakin, dia gadis yang beda dan istimewa.“Dasar kamu! Atau mau kamu jadikan seserahan juga biar tambah lengkap. Tapi sebenarnya sudah banyak juga kerudung yang dijadikan parsel.” Mama memberikan usul. Namun sepertinya aku kurang setuju jika kerudung yang aku beli ini dijadikan sebagai seserahan. Meski pada akhirnya akan tetap Alyah yang memakainya namun serasa beda.&ldq
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Memantapkan hati

_Cinta selalu memilih jalannya sendiri...Bisa datang untuk seseorang yang semula tak pernah kita kenal. Cinta selalu memiliki rahasianya sendiri. Lalu apa rasa debaran aneh yang muncul saat bersamamu? apa ini juga yang dinamakan cinta?_Meski hari lamanya semakin dekat, namun rasanya masih seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada yang spesial sama sekali. “Aah, Dek, sama siapa?” Aku tiba-tiba dikejutkan dengan masukknya Anin di kamarku. Bahkan aku masih belum melepas mukena setelah salat magrib.“Sendiri, di suruh Mama. Aah iya Kak, dapat salam dari kak Mac ini kerudung katanya waktu itu pas kalian pergi, kak Mac lupa ngasihnya.” Jawabnya sembari mengulurkan dua paber bag. Lucu, padahal waktu itu aku tak mau dibelikan apa-apa. Bahkan aku juga sudah menguras dompetnya untuk berbelanja. “Makasih ... “ Jawabku sambil tersenyum. Aku lihat ternyata keduanya berisi kerudung. “Kamu dibelikan juga nggak?”Tak ada salahnya jika berbagi, bukan?“Enggak” Aku hanya tersenyum mendengar kalima
last updateLast Updated : 2022-09-20
Read more

Perkumpulan keluarga

“Ayo, biar besok kamu bisa tampil maksimal, kita pijat juga biar badan bisa benar-benar fresh.” Jawabnya saat ajakannya ke salon aku tolak. Benar-benar sudah seperti akan melakukan pernikahan.Tak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan Zaila. Ternyata bukan hari itu saja namun akan dilakukan berturut-turut hingga hari sebelum lamaran itu tiba.Dan kenapa waktu berlalu begitu cepat, rasanya aku masih belum siap dengan hal ini. Jika boleh, mungkin aku akan lari saja. Bukan lantaran takut dikekang atau semacamnya. Tapi aku benar-benar belum siap!Siang itu, semua keluarga sudah berkumpul. Semua keluarga sudah mengenakan seragam yang bahkan aku baru tahu warnanya hari ini.Aku sendiri yang berbeda, tentu.Ku kira hanya beberapa saja atau para karyawan di kantor saja, ternyata tidak. Ternyata malah lebih banyak dari dugaanku. Pantas saja tenda yang dibuat sebesar ini. Ada binar kebahagiaan yang terpa
last updateLast Updated : 2022-09-21
Read more

Yang penting sebentar lagi nikah

_Biarkan aku membuatmu bahagia kali ini, nanti esok dan semoga selamanya. Doakan semoga niatku untuk menghitbahmu dilancarkan, dan direstui tuhan._Hari yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari ini aku akan melamarnya secara resmi. Menjadi hukum haram bila ada orang yang melamar di atas lamaranku.Bahagia? Tentu aku sangat bahagia, bagaimana tidak, hari ini juga akan segera ditentukan kapan akan dilangsungkannya pernikahan antara aku dan Alyah.“Banyak banget ya Ma, hantarannya.” Ucapku saat sedang berjalan menuju meja makan untuk melakukan rutinitas pagi, sarapan.“Memang harus banyak Mac, biar calon mantu Mama senang dapat calon Mertua seperti Mama.” Wkwwk, begitu senangkah Mama karena akan segera mendapatkan mantu?“Terserah Mama yang penting, sebentar lagi aku nikah!” Jika Mama saja begitu bersemangat, kenapa aku tidak.Dan Mama hanya mendelik sebentar menanggapi ucapanku itu. Hingga selesai makan, aku langsung meninggalkan Mama yang masih menghitung hantaran.Mungkin memastik
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status