Naima sampai di apartementnya jam tiga sore, dijemput oleh Rangga lebih cepat dari apa yang dia perkirakan, mereka saling berpelukan melepas kerinduan, Rangga sepanjang jalan menuju apartement bersiul-siul kecil, hatinya sangat bahagia saat ini, menghitung hari seperti orang gila, dan menghitung jam saat hari ini tiba.Naima menyandarkan kepalanya ke bahu Rangga, memeluk erat pinggang liat itu, dia ingat apa perjanjian mereka hari ini, Naima memejamkan mata, membayangkan saja dia sudah malu.Rangga meletakkan koper Naima di sudut ruangan, mengamati istrinya yang terlihat cantik setiap hari, rasanya seperti bertahun-tahun tidak berjumpa. Naima membuka sepatunya, memandang Rangga dengan senyum lembutnya. *******Naima memandang takjub rumah pohon mereka, mereka sengaja ke sini selepas Isya, lampion-lampion kecil bergelantungan, aroma pinus yang sangat kuat. Ruangan itu dilengkapi dengan ranjang kecil dan dilapisi seprai warna putih, Naima menganga tak per
Last Updated : 2022-09-17 Read more