Home / Romansa / Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi: Chapter 31 - Chapter 40

51 Chapters

Rangga Vs Yuda

Yuda tersenyum lebar melihat Naima yang baru muncul di bandara, Yuda bahkan sampai lebih awal, saking bahagianya dia dengan kegiatan ini, dia bisa fokus mendekati Naima kembali.Senyum lebar itu hanya berlangsung beberapa detik, ketika tidak jauh di belakang Naima, seseorang yang sangat tidak disukainya mengekori Naima, senyum konyol tidak lepas dari wajahnya, bahkan dia membawa koper yang jauh lebih besar seakan hendak pergi liburan.Yuda menangkap wajah cemberut Naima, dia berbisik lirih."Apa yang dilakukan mahasiswamu itu di sini?"Naima memijit kepalanya, dari tadi dia tidak berhenti mengomeli Rangga, bahkan suaminya itu datang ke rumah jam lima subuh dan ikut merapikan isi koper Naima."Ceritanya panjang, yang jelas dia ikut dengan kita.""Aku akan complaint kepihak kampus." Yuda melirik tidak suka pada Rangga, dan dibalas anggukan tidak berdosa dari pria itu."Kau takkan bisa melakukannya, dia pergi dengan tiket yang dibelinya sendiri, dia bahkan bisa satu pesawat dengan kita d
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Naima yang Lain

Mereka sampai di Surabaya jam sebelas siang, sepanjang perjalanan Naima tidak bicara sedikit pun. Dia jengkel, dua pria dewasa itu tidak ubahnya seperti anak kecil, saling berebut siapa yang ingin duduk paling dekat dengan Naima di dalam taksi, dan diakhiri dengan pindahnya Naima ke samping kursi pengemudi, meninggalkan dua pria yang beradu tatap seolah-olah mau berperang.Naima juga kerepotan dengan Rangga yang mengadu perutnya tidak nyaman dan kepalnya pusing, awalnya Naima menyangka itu hanya akal-akalan Rangga untuk menarik perhatiannya, tapi melihat wajah panik itu, laki-laki itu tidak berbohong. Atas perintah Naima, Yuda memberikan obat mabuk kendaraan dengan wajah terpaksa.Naima menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hotel, pinggangnya cukup pegal dan dia benar benar lelah. Riset akan dimulai besok pagi, sekarang dia butuh tidur sejenak.Naima membuka jilbabnya, menyisir rambut dan membiarkannya tergerai. Baru saja dia berniat memejamkan mata, pintu diketuk pelan."Bahkan mere
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

perkelahian

Mereka bertiga lagi makan siang di luar hotel, Naima memiliki selera dalam negri, perutnya tidak akan kenyang jika hanya diberi makanan hotel yang terlalu cantik untuk dimakan.Rangga dan Yuda masih menampakkan permusuhan. Yuda berusaha membuat Rangga kesal dengan menjauhkan seluruh lauk yang tersedia di meja makan restoran Padang itu.Rangga menanggapi sikap kekanak- kanakan Yuda dengan mencuil lauk di piring Naima. Yuda semakin geram, Rangga membalas dengan tersenyum mengejek, dia takkan kalah dengan laki-laki itu.Naima tidak peduli, dia asik dengan pikirannya sendiri, kilas balik aksi memalukannya kembali terbayang di pikirannya.Sekarang dia memiliki kesadaran seratus persen, sungguh dia sangat malu dengan apa yang diperbuatnya kepada Rangga satu jam yang lalu. Untung saja Rangga tidak curiga sedikit pun. Laki-laki itu bangun tanpa menanyakan apa-apa, dia hanya mengeluh haus dan lapar. Naima merasa tengah membawa balita saat ini."Naima, kau demam? Wajahmu memerah." kata Yuda, R
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Gayung Bersambut

Rangga melangkah perlahan , wajah datarnya tidak bisa berbohong kalau saat ini dia marah, marah pada Naima yang tidak tau betapa liciknya Yuda, dia sengaja memancing amarah Rangga supaya Rangga terpojok dan dia mendapatkan perhatian Naima. Rangga mengingat dengan jelas bagiamana senyum licik mengejek di wajah Yuda saat Naima menggandengnya menuju hotel.Naima memandang wajah itu, rahangnya mengeras, tak ada senyum konyol di wajahnya. Naima tahu apa penyebabnya, apa lagi kalau bukan masalah perkelahian tadi."Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dulu?"Rangga tidak menanggapi, dengan santai dia tidur di ranjang Naima."Tidak bisakah kau lebih mempedulikan suamimu daripada selingkuhanmu? Kau membuatku terlihat menyedihkan." Wajah Rangga masih dingin"Berhenti menyebutnya adalah selingkuhanku, kau membuatku malu dengan bertingkah seperti preman pasar.""Preman pasar? Kau juga menyebutku preman pasar? Dia lebih dahulu menghinaku dan kau malah membelanya." Rangga tertawa miris."Kau t
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Curiga

Naima merebahkan ke palanya di bahu Rangga, setelah pernyataan cintanya, Rangga memutuskan untuk pulang lebih dulu."Aku berangkat malam ini." Rangga mengusap kepala Naima."Itu lebih baik, aku takut kau dan Yuda kembali berkelahi.""Ya, dan sekarang aku takkan mengkawatirkan apapun, karena aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik." Rangga tersenyum."Aku ini wanita berumur tiga puluh tahun, bukan lagi remaja labil." Naima mengangkat wajahnya."Kenapa kau memutuskan pulang?""Berdekatan terus denganmu selama lima belas hari ke depan tidak baik untuk kita, kita bisa melanggar kesepakatan," jawab Rangga. Naima menggangguk, wajahnya agak memerah karena malu."Kau harus mengabari aku, jika Yuda macam-macam padamu, aku akan mematahkan lehernya.""Kenapa kau suka sekali kekerasan?" "Bukan suka, tapi aku harus memiliki pertahanan diri yang kuat supaya orang tidak seenaknya padaku.""Ya ya ya, pria muda sepertimu memang memiliki semangat berkelahi yang membara."Naima menganggukkan kepal
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more

Fakta Tentang Yuda

Naima sekarang sedang makan malam dengan Yuda, setelah berkutat seharian dengan pekerjaan, mereka memutuskan untuk singgah sebentar untuk mengisi perut. Sepanjang perjalanan Yuda berusaha untuk mencairkan suasana tapi tidak begitu di tanggapi oleh Naima.Yuda berfikir, ketika Rangga sudah tidak ada di antara mereka, maka dia akan menikmati waktu romantis dengan Naima, tapi setelah kepergian Rangga, Naima malah berubah menjadi wanita yang sangat dingin."Kapan kau akan berikan kepastian padaku?" Yuda meletakkan sendoknya, menatap penuh harap pada Naima."Kepastian? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kita hanya berteman." Yuda memijit pangkal hidungnya, membuka kaca matanya dan tertawa hambar."Kau tau pasti bahwa aku masih mencintaimu."Naima mengusap mulutnya, baru sehari dia berpisah dengan Rangga tapi dia sangat merindukan suaminya itu. Dia tidak tertarik dengan percakapan ini."Yuda, delapan tahun sudah kita berpisah, hubungan kita berakhir delapan tahun yang lalu dan tidak mungk
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Penyatuan 21+

Naima sampai di apartementnya jam tiga sore, dijemput oleh Rangga lebih cepat dari apa yang dia perkirakan, mereka saling berpelukan melepas kerinduan, Rangga sepanjang jalan menuju apartement bersiul-siul kecil, hatinya sangat bahagia saat ini, menghitung hari seperti orang gila, dan menghitung jam saat hari ini tiba.Naima menyandarkan kepalanya ke bahu Rangga, memeluk erat pinggang liat itu, dia ingat apa perjanjian mereka hari ini, Naima memejamkan mata, membayangkan saja dia sudah malu.Rangga meletakkan koper Naima di sudut ruangan, mengamati istrinya yang terlihat cantik setiap hari, rasanya seperti bertahun-tahun tidak berjumpa. Naima membuka sepatunya, memandang Rangga dengan senyum lembutnya. *******Naima memandang takjub rumah pohon mereka, mereka sengaja ke sini selepas Isya, lampion-lampion kecil bergelantungan, aroma pinus yang sangat kuat. Ruangan itu dilengkapi dengan ranjang kecil dan dilapisi seprai warna putih, Naima menganga tak per
last updateLast Updated : 2022-09-17
Read more

Aku Sudah Menikah

Pukul empat dini hari, Rangga terbangun lebih dulu, dia mengguncang bahu Naima selembut mungkin membangunkan istrinya, satu hal yang terlupakan di rumah pohon, tidak adanya kamar mandi yang layak, air hanya diperoleh dari sungai yang berjarak beberapa meter dari rumah pohon, dan sangat tidak sopan jika mereka mandi wajib di sana. "Sayang.""Hm.""Kita harus pulang untuk mandi," bisik Rangga, Naima mulai membuka matanya, memasang pakaiannya kembali."Aku hampir lupa, ada sidang skripsi pagi ini di kampus, ayo!" Naima berdiri lebih dulu, mengabaikan rasa tak nyaman sisa malam pertama mereka.Rangga membimbingnya menuruni tangga rumah pohon yang jauh lebih aman dibandingkan tangga yang dahulu.Naima menyerahkan kunci mobilnya pada Rangga."Aku masih punya waktu untuk tidur, kan?" katanya parau, lalu merebahkan tubuhnya di kursi belakang. Rangga tersenyum, mengusap kepala Naima yang memakai jilbab secara asal. Dia sangat kelelahan, Rangga menghela nafas berat, sekarang pernikahan mereka
last updateLast Updated : 2022-09-20
Read more

Cemburu

Mereka pulang ke rumah orang tua Naima pukul lima sore, untung saja Naima berangkat dengan motor Rangga, ketika macet suaminya itu menyalib lihai dan tidak perlu terjebak terlalu lama dijalan. Naima tidak mengkawatirkan lagi pendapat orang-orang tentang mereka, lambat laun semua orang pasti akan tau juga kalau mereka sudah menikah, Naima hanya perlu menunggu waktu yang pas untuk mengadakan syukuran dan mengundang rekan kerjanya dan beberapa orang mahasiswa.Sejak pertemuannya dengan Yuda kemaren, laki-laki itu menjauhinya dan mulai menampakkan aura permusuhan, Naima harus berhati- hati jika saja Yuda punya niat terselubung untuk menyakitinya, Naima sangat bersyukur hubungannya berakhir delapan tahun yang lalu dengan Yuda, dia laki-laki yang penuh kepalsuan, pantas saja Yuda tidak berniat menyentuhnya saat mereka pacaran dulu, tanpa diketahui Naima, Lusi siap melayani laki-laki itu kapan saja. Mengingat semua itu Naima ingin muntah, betapa menjijikkan mereka berdua.Naima mensyukuri a
last updateLast Updated : 2022-09-27
Read more

Balasan Setimpal

Yuda mengepalkan tinjunya, wanita di depannya yang tak lain adalah Lusi tengah menangis meremas jari- jarinya, dia sudah menduga hal ini terjadi karena Yuda sudah memperingatkannya jauh-jauh hari. "Berhentilah ikut campur dengan semua urusanku, kau tau betapa menderitanya aku selama ini denganmu, lepaskan aku sekarang Lusi, aku juga ingin bahagia.""Tidak ... tidak." Lusi menggelengkan kepalanya, melepaskan Yuda bahkan lebih menyeramkan dari mimpi yang paling buruk."Kau sangat egois, Lusi! dari awal kau sudah menghancurkan diriku, bahkan aku harus bertanggung jawab terhadap anak yang bahkan bukan darah dagingku, aku sudah mendapatimu tidak perawan dan kau mengaku hamil setelah dua minggu kita melakukannya, aku memang begitu bodoh mudah percaya dengan tipu dayamu.""Aku menyukaimu lebih dulu daripada, Naima. Kenapa aku yang harus mengalah padanya." Lusi masih membela diri."Kau tetap saja seorang pembohong," desis Yuda."Rasa cintaku padamu bukan sebuah kebohongan, Yud. Aku mohon, ja
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status