PoV Nur***"Selamat pagi, Mas. Sarapan pagi ini, sarapan pertama di rumah ini. Hehe." Aku nyengir kuda malu-malu menyambut kedatangan suami, eh, maksudnya suami yang baru turun dari lantai atas. Tentu dari kamar pribadi kami."Terima kasih. Pantas udah wangi aja dari tadi." Dia tersenyum. Pakaian sudah rapi, karena hari ini katanya dia mau keluar."Ayok, Mas, duduk, kita sarapan. Si Laras dah berangkat, ada kelas pagi banget," imbuhku lagi sembari menuang air putih ke gelas."Makasih. Seharusnya kita tinggal di kediaman Mas saja. Biar di sana isi rumah bapak sama ibu almarhum. Tapi, karena Adek mau di sini, Mas sudah tabung uang untuk bikin rumah baru di sini. Yang namanya pria, kalau mampu, wajib menghadiahkan rumah untuk istri. Tapi Mas sembari nabung, ya."Kalimat Mas Aryo membuatku belum bisa mengambil centong nasi. Sungguh, aku terkejut. "Ah, ini juga rumah besar, Mas. Mas gak perlu repot-repot dulu. Kalau buat rumah baru, ini rumah gimana?" sanggahku."Sudah, kita sarapan saja.
Huling Na-update : 2022-08-25 Magbasa pa