2 hari kemudian.“Nduk, kamu sedang apa?” tanya Kartilan.“Lihatin bintang aja, Mbah. Biar gak lihat 'mereka' di depan sana yang selalu ganggu Adisti.” Adisti memberi isyarat melalui alisnya menunjuk salah satu pohon di depan rumahnya yang dihuni banyak makhluk tidak terlihat.Beberapa pocong, kuntilanak, dan genderuwo silih berganti menampakkan diri di depan Adisti sore tadi. Awalnya Adisti terkejut setengah mati saat melihat bagaimana rupa asli mereka. Namun, ia sadar, sampai kapan pun matanya tetap bisa melihat mereka, karena itulah ia memutuskan untuk menutup mata atau mengalihkan pandangan jika mereka datang. Beruntung makhluk tak terlihat itu hanya berdiri di bawah pohon, tidak ada yang mendekati rumah Adisti.“Jadi ‘mereka’ sudah mulai menanpakkan diri rupanya. Mbah bawa sesuatu untuk kamu, Nduk,” ucap Kartilan seraya mengeluarkan sebuah buku tua yang terlihat usang. Kertasnya berwarna coklat tua dengan tali penanda halaman berbentuk anyaman berwarna hitam.“Apa ini, Mbah?” tan
Terakhir Diperbarui : 2022-06-15 Baca selengkapnya