Darah segar terus mengalir dari nadi asisten rumah tangga Sadewa. Pandangan perempuan itu mulai mengabur dan kepalanya bagai tertimpa batu besar. Berat, juga sakit teramat dahsyat.Darmi menerbitkan senyuman. Matanya terpejam merasakan lembutnya sentuhan Sadewa yang terus membelainya dengan mesra.Sambil melengkungkan bibir laki-laki dengan jambang tipis itu mendekatkan wajah, bibir plumnya menyapu lembut pipi Darmi yang terasa mulai kebas serta membeku.Darmi membuka mata.“Kenapa baru sekarang kamu datang, Sayang. Kamu tahu, aku sangat mencintai kamu. Tolong bawa aku bersamamu. Ajak aku terbang ke Nirwana menyelami samudera cinta bersama. Aku mencintai kamu, Dewa. Aku mencintai kamu,” racaunya seraya mengusap pipi Sadewa, menangkupnya dengan kedua tangan sambil terus mengunci pandangannya dengan tatapan penuh cinta.“Aku juga mencintai kamu, Darmi,” bisik Sadewa begitu lembut, membuat perempuan yang tengah berbaring itu merasa tubuhnya seperti sedang melayang ke udara.“Jangan tingg
Terakhir Diperbarui : 2022-07-22 Baca selengkapnya