“Sania mana, Mam?” tanya Sadewa sedikit ragu, merasa bersalah sekaligus tidak enak kepada kedua mertuanya.“Di teras belakang, Wa. Kamu ke mana saja? Ditelepon katanya nggak pernah diangkat. Dichat nggak dibalas. Tolonglah jangan bikin Sania nangis terus. Dia lagi hamil, Dewa. Kamu nggak kasian sama istri dan calon anak kamu? ‘Kan kalau ibunya stres anaknya ikutan stres. Memangnya apa susahnya menghubungi istri dan mengabari, memberitahu kalau kamu nggak pulang. Sania juga punya perasaan Dewa. Apalagi dia sifatnya memang belum terlalu dewasa!” sungut Romi dengan wajah terlihat kesal.“Saya minta maaf, Pak!”“Ya sudah. Sana temui istri kamu. Dia sudah duduk di sana dari jam delapan dan nggak mau ditemani oleh siapa pun.”Sadewa kembali mengayunkan kaki menuju teras, melihat istrinya sedang duduk melamun sendiri dengan wajah sembab serta kuyu.“Sayang,” sapanya pelan, mengusap bahu lalu mencium puncak kepala istrinya namun, Sania tetap tidak bergeming sama sekali bahkan menoleh pun rasa
Last Updated : 2022-07-05 Read more