Home / Pernikahan / Aku Bukan Pembantu Kalian / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Aku Bukan Pembantu Kalian: Chapter 21 - Chapter 30

56 Chapters

Jorok

"Betul Ma, soalnya menurutku Johan itu sebenarnya sangat mudah dipengaruhi, lagian dia itu sangat sayang padamu Ma. Dia jahat hanya karena nurutin omongan si Rini itu saja!Jadi mulai sekarang kita harus pura-pura baik, dan harus mencoba mengambil hari Johan. Sambil kita pikirkan cara menggugurkan kandungan Rini, dan kalau bisa sih kita singkirkan dia dari rumah ini, he-he-he." Senyum jahat menyeringai ditampakkan oleh Mas Rusli.Tak kusangka mereka punya niat sejahat itu kepadaku. Namun jika hal ini kuadukan sekarang juga pada Mas Johan, mungkin mereka hanya akan di usir dari rumah ini saja. Tetapi kalau nanti bukti ini sudah kuat kuberikan, maka mungkin saja aku bisa menjebloskan mereka ke dalam penjara nantinya. Jadi saat ini biarlah aku ikuti alur mereka, sambil sedikit-sedikit memberi pelajaran, siapa tahu nantinya malah mereka bisa insyaf. Kembali ku perhatikan layar ponselku."Ya sudah Pa, aku lanjutin masak dulu, kasihan juga sih nanti kalau anak-anak bangun pada kelaparan. K
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Tukang Bohong

AKU BUKAN PEMBANTU KALIAN 22"Dek, lagi nglihatin apaan sih, kok kayaknya serius banget?!""Eh nggak kok Mas. Sudah sore nih, sana cepat mandi dan shalat. Maaf ya aku tadi sudah shalat duluan," ucapku.Tanpa banyak cakap, suamiku itu pun langsung menuju kamar mandi. Mungkin karena memang hari sudah sore, dan dia sangat tidak suka memundurkan waktu shalat.Sambil menunggu suamiku, aku pun kembali melanjutkan menonton video yang tertunda tadi, nanggung banget kan, pas lagi seru-serunya eh malah tadi Mas Johan kebangun.Ternyata saat ini Mbak Sarah masih asyik di kamar bersama ponsel kesayanganya. Sementara Desta juga asyik menghambur-hamburkan nasi di karpet ruang keluarga. Duo kembar telah selesai menghabiskan soto ceker itu, mereka kini telah berebut cuci tangan di wastafel, tentunya tanpa me mbereskan tulang-tulang bekas makan mereka.Ternyata Mas Rusli telah selesai mencuci motorku, dia pun langsung masuk ke dalam. Dan betapa kagetnya saat diamelihat apa yang dilakukam Desta."Ya am
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Saling Menyalahkan

"Ma, kok ada popok bekas pakai di dalam kulkas sih? Di dalam rendaman tahu pula?!" Devi tiba-tiba berkata dengan polosnya.Mendengar perkataan itu, bocah itu, sontak kami semua menghentikan acara makan ini, dan menoleh ke arahnya. Kemudian dengan santainya Devi mengeluarkan baskom tempat rendaman tahu yang juga berisi popok sekali pakai itu."Tuh, Ma! Kerjaan siapa ini? Eh, ini 'kan popok Desta yang tadi kulepasin! Sobekannya sampai kayak gini, habis alot sih!" Devi mengambil popok itu dari rendaman tahu, dan diacung-acungkan ke atas. Ya ampun jorok banget, langsung saja kutaruh di piring sendok yang telah ku pegang. Lalu aku menutup mulutku menahan rasa ingin muntah.Mbak Sarah dengan sigap langsung mengambil paksa popok dan rendaman tahu itu dari tangan Devi."Kamu ini apa-apaan sih? 'Kan kami lagi makan? Jorok banget sih!" omel Mbak Sarah."Lah kan aku nggak salah, aku cuma nemuin aja kok, di dalam kulkas juga jadi bau pesing semua tuh..salah Mama sih dari tadi main hape melulu!
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Rencana Yang Gagal

Hingga kemudian Mas Rusli berkata, "aku punya rencana Ma, agar si Rini itu keguguran!""Rencana apa Pa? Bener banget kita memang harus segera menlenyapkan janin itu dan kembali mempengaruhi Johan," jawab Mbak Sarah dengan senyum jahatnya.Benar-benar jahat mereka, tapi aku harus tetap sabar. Karena sejujurnya aku juga masih mengharapkan perubahan sikap dan kelakuan mereka. Meski mereka jahat, tapi mereka adalah satu-satunya saudara yang kami miliki, jadi sebisa mungkin aku akan membuat mereka berubah, namun jika tetap tak bisa, menyingkirkannya adalah salah satu jalan yang terbaik."Setiap pagi setelah salat subuh dia kan selalu melihat dapur dan kamar mandi tuh. Lah di saat itu aku akan menumpahkan minyak goreng di lantai, agar dia terleleset jatuh dan keguguran deh. Syukur-syukur dia mati sekalian!""Ide yang sangat bagus tuh Pa, sebelum subuh, aku akan menumpahkan banyak minyak di sana, biar kapok dia!" timpal Mbak Sarah."Semua usaha kita akan terasa mudah jika Rini menjadi lemah
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Permulaan Baru

"Eh mau kemana? Belum seleaai ini! Tadi tak sengaja aku menumpahkan seliter minyak goreng ke ember pakaian kotor kalian, jadi mau tak mau sekarang harus di cuci. Tuh di laci ada detergen kok, cukup kayaknya. Selesaikan secepatnya, karena nanti pukul tujuh, Mas Rusli harus ke pasar, membersihkan bakal warung mie ayam itu!"Kedua benalu yang tadinya akan pergi itu, kini berbalik arah kepadaku."Kamu kok jahat banget sih Rin? Pasti kamu sengajakan menumpahkan minyak itu ke baju kami!" Mata Mas Rusli kini melotot sempurna ke arahku."Memangnya kalau iya kenapa? Mau marah? Kalau kalian bisa jahat, kenapa aku nggak? Kamu itu kepala keluarga dan punya otak kan? Harusnya bisa mikir ini rumah orang, jangan seenak udelmu sendiri seperti itu! Masih untung aku kasihan padamu, jadi kamu nggak kulaporkan ke polisi dan kuusir kali ini. Tapi ingat sekali lagi kamu berniat jahat padaku, tamat riwayatmu!"Terlihat dengan jelas kebencian di mata Mas Rusli padaku. Beberapa saat pandangan kami saling be
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Rusli Yang Bohong

Alhamdulillah akhirnya hari ini aku sudah bisa mendaftarkan kedua keponakan cantikku, ke sebuah sekolah taman kanak-kanak full day, meski uang bulanannya sedikit mahal, tak apalah, apalagi di sekolah ini diajarkan banyak nilai-nilai agama, semoga nantinya kedua keponakanku itu bisa berubah menjadi lebih baik, setelah sekolah di sana. Amiiin.Sebelum kembali ke toko, aku terlebih dulu mampir ke rumah, untuk mengantar peralatan sekolah untuk Dewi dan Devi, karena mulai besok mereka sudah masuk sekolah.Saat aku sampai di rumah, seperti biasa, mereka berdua sedang menonton tivi dan Mbak Sarah sedang di kamar bersama Desta. Dan seperti biasanya, keadaan rumah tetap seperti kapal pecah. Kuhampiri mereka berdua di depan tivi."Dewi dan Devi pingin sekolah nggak Nak?" tanyaku sambil duduk di sofa."Mau,, mau banget Tante!" jawab keduanya secara bersamaan."Kalau begitu, mulai besok kalian sudah bisa sekolah, nih seragam dan peralatannya. Nggak usah berebut ya, tante belikan model dan gambar
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Musibah Desta

AKU BUKAN PEMBANTU KALIAN 27Pukul lima sore, Mas Johan sudah sampai di tokoku, saat itu aku juga sudah bersiap pulang. Malahan Nuri dan Ika sudah kusuruh pulang sejak sepuluh menit yang lalu."Ayo Dek, kita pulang. Kamu naik mobil saja sama aku, biar nanti motornya di bawa Mas Rusli," ucap suamiku.Kebetulan hari ini aku sebal sekali jadi aku iyain saja permintaan Mas Johan itu. Lagian nanti aku juga mau ngaduin banyak hal padanya."Iya deh, Mas, aku ikut kamu saja, nih berikan kuncinya, jangan lama-lama keburu magrib nih."Mas Johan kemudian menuju warungya Mas Rusli, sementara itu, aku tetap berdiam di toko. Rasanya aku sudah tak bisa lagi mentolerir kelakuan buruknya, apalagi dengan keangkuhannya yang seolah dirinya itu masih seorang Rusli yang kaya raya.**************** ******************"Ada apa sih? Kok kayaknya lagi nggak enak hati gitu? Dari tadi kok cemberut terus?" Ucap Mas Johan saat kami sudah berada di perjalanan pulang."Biasa, lagi sebel sama kaka iparmu itu, Mas,"
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Rusli Diusir

AKU BUKAN PEMBANTU KALIAN 28Sudah sekitar setengah jam Desta berada di UGD, namun saat ini dokter belum juga keluar memberi kabar. "Bagaimana keadaan Desta, Dek?!"Mas Johan yang baru saja datang, terlihat sangat panik dan cemas."Dokter dari tadi belum keluar dari sana, Mas," jawabku lirih."Kenapa ini bisa terjadi?" tanya Mas Johan sambil duduk di sampingku.Sementara Mbak Sarah dari tadi masih saja menangis sesenggukan di pelukan Mila.Aku pun kemudian menceritakan semua kronologi seperti yang di ceritakan oleh Mbak Sarah, yang sama persis dengan apa yang kulihat di kamera pengintaiku."Lalu sekarang di mana Mas Rusli?" tanya Mas Johan kemudian."Sepertinya masih di warung Mas," jawabku."Gimana sih dia itu? Anaknya kayak gini karena ulahnya juga, kok bisa-bisanya sekarang malah tidak menjenguk kesini? Padahal jarak dari pasar ke sini kan dekat sekali! Biar ku susul dia sekarang, kepala keluarga kok tidak punya tanggung jawab sama sekali!" geram Mas Johan."Aku ikut ya, Jo. Mau a
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Membuka Lembaran Baru

Membuka Lembaran Baru"Keluarga bayi Desta!"Suara dokter yang berdiri di depan pintu UGD itu, mengagetkanku. Langsung saja aku berdiri dan menghampirinya."Saya, dok. Bagaimana keadaan keponakan saya?" tanyaku ketika sudah berada di samping dokter tersebut."Mari ibu ikut ke ruangan saya," kata dokter laki-laki itu ramah.Aku pun mengangguk dan mulai mengekor di belakangnya. Sambil jalan aku pun mengirimkan chat pada Mas Johan, agar jika dia datang tak lagi mencariku.[Mas, aku di panggil dokter, kalau kamu datang, aku ada di ruangan dokter spesialis kulit.]Chat itu kukirimkan bersamaan saat aku masuk ke ruangan bertuliskan, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Sang dokter kemudian mempersilahkanku duduk."Kondisi Desta saat ini alhamdulillah baik, namun dia mengalami luka bakar yang dalam pada tujuh persen tubuhnya. Karena memang pada dasarnya kulit bayi itu lebih tipis dan sensitif jika terkena air panas. Maķa untuk menyembuhkannya di perlukan dua atau tiga kali operasi cangkok kul
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Ancaman Rusli

AKU BUKAN PEMBANTU KALIAN 30Ancaman Mas RusliSaat telah sampai di depan rumah, betapa terkejutnya aku, saat jendela depan rumahku pecah, sepertinya telah di lempar batu oleh seseorang. Kira-kira siapa sih, yang tega melakukan perbuatan seperti ini?.Pikiran negatifku tentu saja langsung tertuju pada Mas Rusli, siapa lagi yang punya dendam padaku selain dia. Dan dengna adanya kejadian hari ini, sudah pasti dia sangat marah kepadaku dan Mas Johan, jadi sudah pasti dialah yang melakukan semua ini.Bodohnya aku kenapa dulu tak memasang kamera pengintai di depan rumah atau di teras, jika sudah begini baru deh sadar. Untung saja saat ini, aku masih menyimpan satu dari kamera itu Jujur aku saat ini tak berani masuk ke dalam. Maka kini aku dan anak-anak hanya duduk di teras sambil aku akan menelepon Mas Johan.Takutnya nanti jika aku langsung masuk ke rumah, ternyata orang jahat itu masih bersembunyi di dalam dan ingin mencelakai kami."Assalamualaikum, Mas," ucapku saat panggilan suaraku d
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status