Semua Bab Menikahi Mafia Mesum: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

Dikejar musuh

"Cepat cari! Dia pasti masih di sekitar sini. Jangan biarkan dia lolos begitu saja, kita akan dipenggal oleh Tuan Max!" pekik sekumpulan orang bersenjata di dalam gang gelap."Sialan! Mereka terus saja mengejarku!" umpat seorang pria yang berjalan terpincang-pincang, sebab kakinya terkena timah panas yang ditembakkan oleh musuh-musuh yang masih mengejarnya."Cepat cari lagi! Malam ini kita harus menemukannya!" seru salah seorang pria yang memimpin kawanan mafia itu. "Sejak lama dia sudah ditargetkan oleh Tuan Max. Sangat susah mendapatkan kesempatan seperti ini lagi. Maka dari itu, malam itu kita harus memburunya sampai dapat!" imbuh pria itu menyemangati anak buahnya yang lain."Cari ke sana!" suara kawanan para musuh pria itu semakin mendekat.Pria bernama Hansel yang sedang dikepung oleh anak buah musuhnya itu mulai kebingungan mencari tempat persembunyian. Dia melihat ke segala penjuru, tidak menemukan tempat aman yang bisa dijadikan tempat persembunyiannya."Sial! Apa aku harus m
Baca selengkapnya

Kau melecehkanku?

"Apa? Kau pikir kau sangat tampan? Mungkin, wanita lain langsung menggilaimu, tapi aku tidak!" tangkas Greya, dia mampu menutupi wajahnya yang memerah dari siapapun, tapi tidak dari Hansel, sang Cassanova yang telah menjelajahi lautan wanita."Begitu kah?" tanya Hansel dengan senyuman meledek."Minum obatnya! Jangan sampai kau demam dan kembali merepotkanmu lagi. Besok pagi, kau harus sudah keluar dari rumahku!" omelnya, berusaha mengalihkan pembicaraan."Baik, Bu Dokter!" jawab Hansel sembari tersenyum simpul.Greya menghela nafas panjang. Menghadapi pria yang kepercayaan dirinya tinggi, memang membutuhkan kesabaran seluas lautan. "Untung saja, setelah malam ini, aku tidak akan bertemu lagi dengannya." Greya mengambil selimut tebal, dia memutuskan untuk tidur di sofa luar saja. Hansel mengamati pergerakan Greya, dia sudah tau apa yang dilakukan wanita itu. Tapi, entah kenapa, dia memiliki kesenangan baru, yaitu menggoda wanita yang telah menyelamatkan hidupnya itu."Untuk apa kau m
Baca selengkapnya

Pertengkaran

"Grey? Kenapa kamu tidak menyahut? Apa kamu ada di dalam?" panggil pria itu lagi. Tak lama kemudian, ponsel Greya yang berada di atas meja makan berdering. Suara ponsel Greya terdengar sampai keluar."Grey, kamu ada di dalam tidak?" tanya pria itu lagi mulai panik."Lepaskan aku, pria mesum!" bentak Greya kesal."Baiklah. Aku tidak jadi memakanmu sebagai sarapan pagi," ucapnya yang langsung melepaskan pegangannya dari tubuh Greya."Pinjamkan ponselmu!" pintanya sambil menengadahkan tangannya."Untuk apa?" tanya Greya meningkatkan rasa kewaspadaannya."Aku mau menghubungi orangku untuk menjemputku di sini. Apa kau kau mau menampungku sampai aku sembuh? Kalau begitu, aku akan menumpang di sini dengan senang hati!" Hansel memperlihatkan sederet giginya. Meskipun terlihat menyebalkan, tetapi wajahnya sangat tampan. Namun, tetap saja Greya tidak terpesona. Aura menyebalkan lebih mendominasi."Menumpang? Enak saja. Pergi sana!" Greya menolak tubuh Hansel sampai terduduk di ranjang. Hansel
Baca selengkapnya

Menolong

Mendengar penuturan Greya, Jo menurunkan tangannya. Dia menggenggam kedua tangan Greya dan memohon maaf pada wanita itu."Grey, aku mohon maaf. Selama ini aku khilaf, aku tidak sadar telah menyakiti hatimu, Grey! Kumohon maafkan aku!" mohon Jo memelas.Greya tersenyum samar, berulang kali dia sudah dibohongi oleh pria itu. Entah kenapa dia memilih bertahan dan memaafkan meski kerap kali dia dikasari dan diduakan. Entah karena dia yang terlalu mencintai, atau memang karena bodoh. "Aku ini laki-laki normal, Grey. Aku butuh wanita untuk menyalurkan keinginan biologisku. Kamu tidak pernah mau memberikan apa yang aku inginkan. Jadi, aku terpaksa mencari wanita lain di luaran sana untuk memuaskan aku. Kumohon maafkan aku, Grey! Jika saja kamu bisa menuruti keinginanku, mungkin aku tidak akan seperti itu," ujar Jonathan.Greya memejamkan matanya sesaat, dia tersenyum sinis pada pria yang telah menemani hari-harinya selama lima tahun ini. Bukan hanya kebahagiaan yang diberikan Jo, tetapi jug
Baca selengkapnya

Menjodohkan

"Dasar cucu sialan! Aku sudah tua begini masih saja mau kau korbankan!" omel kakek itu."Tuan, Bayu, ini tongkat Anda!" ucap asisten Alex menyerahkan tongkat milik Bayu.Bayu langsung merampas tongkatnya, dia sudah terlalu tua, untuk berjalan pun kesusahan. Malah menjadi sasaran musuh-musuh cucunya."Kau lihat, karena dirimu, supirku dan seorang gadis menjadi korbannya! Kau ini, kalau berbisnis yang benar-benar saja. Kenapa saingan bisnismu bisa sampai mencelakaiku juga?" omelnya, menatap cucunya yang terdiam dengan sorot mata tajam. Bayu tidak tahu, kalau yang tadi menyerangnya bukanlah saingan bisnis Hansel, tetapi rival Hansel sesama ketua mafia di dunia hitam."Maaf, Kek, aku pastikan lain kali hal seperti ini tidak akan terjadi lagi!" ucap Hansel memohon maaf pada sang Kakek yang siap meledakkan omelannya."Kau benar-benar tidak kasihan padaku. Untuk berjalan saja aku kesusahan. Tapi, kau malah mengorbankan aku!" ketusnya, emosinya belum mereda sedikitpun. "Gara-gara dirimu, seor
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status