Semua Bab Istri Kontrak Tuan Anthony: Bab 31 - Bab 40

71 Bab

Saved By You

"Mom?" suara Rachel begitu serak, tertahan di tenggorokan.Terjadi keheningan panjang di antara mereka."Apakah itu benar? Apakah semua yang mereka bilang itu benar?”Rachel bisa mendengar sedikit kekecewaan dalam suara ibunya, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. "Tapi aku sudah mendapatkan sertifikat rumah kita di tanganku sekarang Mom, kau tidak perlu khawatir tentang itu, okay?""Bukan itu intinya Rach, kau melakukan semua itu tanpa sepengetahuan kami! Bagaimana kau bisa! Kau menusuk kami dari belakang, apakah itu pantas? " suara Mom bergetar seolah hampir menangis.Rachel tahu seharusnya dia meminta maaf tetapi entah mengapa ia malah merasa sangat marah,"Aku tidak pernah berpikir kau akan mengatakan itu kepadaku Mom,, terutama setelah apa yang dilakukan Nicholas untukmu dan Dad! Aku benar-benar kecewa dengan kalian berdua, aku tidak bisa bicara sekarang, aku harus pergi!" ia bergegas menekan tombol merah dan mengembalikan ponsel Nicholas kepadanya."Bisakah kau ting
Baca selengkapnya

Nikmati Selagi Bisa

Lucy berdeham pelan,"Um, aku mendapat nomor telepon Nicholas dari kantornya, aku mengatakan pada sekretarisnya bahwa ini adalah urusan hidup dan matimu, dan untungnya Nicholas mengangkat teleponku jadi di sinilah aku!" kata Lucy sambil meringis. Rachel hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sebenarnya dia sedikit curiga tapi dia memilih untuk percaya pada ucapan sahabatnya itu."Jadi, apakah kau akan pergi ke suatu tempat?" tanya Lucy, mengamati Rachel dari ujung kepala sampai ujung kaki."Yeah, kami berencana untuk melakukan fitting gaun pengantin, kau mau ikut dengan kami? Pasti seru!" ujar Rachel dengan senyum lebar di wajahnya."Oh Wow! Kedengarannya sangat menyenangkan! Tapi karena kau sudah baik-baik saja dan ada Nicholas yang akan menjagamu, aku akan pergi saja, ada urusan yang harus kuselesaikan. Ingat Rach, jangan dengarkan apa pun yang orang katakan tentangmu! Hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan apapun! Kau tau aku pasti akan membantumu kan?" kicau Lucy dengan sungguh-s
Baca selengkapnya

Batal Nikah

Dari sudut matanya, Rachel dapat melihat mobil yang dikendarai oleh orang yang mengikuti mereka meninggalkan area parkir, setelah memastikan mobil itu menghilang, dia segera melepaskan bibirnya dari Nicholas yang sepertinya mulai terangsang oleh ciumannya."Apakah kau akan meninggalkanku seperti ini?" kata Nicholas sambil menatap sesuatu yang mengeras di antara kedua pahanya. Rachel menarik napas dalam-dalam, "Oh, ayolah, itu hanya akting! Cepat buka mobilnya!" Rachel berkata berusaha menyembunyikan kegugupannya. Dia harus menahan diri, dia tidak akan membiarkan lagi pria mana pun menyentuhnya tanpa cinta!Rachel duduk tegak, memalingkan wajahnya ke jendela, detak jantungnya begitu cepat sehingga memekakkan telinganya. Tadi mereka sudah sangat dekat, Rachel memang tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Nicholas. Diikuti oleh media hanyalah sebuah alasan karena sebenarnya dialah yang sangat menginginkan 'ciuman' itu terjadi lagi.Ada apa dengan dia? Mengapa ia begitu dungu akhir
Baca selengkapnya

Sebuah Pengakuan

Rachel tahu seharusnya dia mengatakan sesuatu pada Nicholas tetapi entah mengapa tidak ada yang keluar dari mulutnya, ia tetap diam dan membiarkan Nicholas pergi begitu saja. Bagaimana Nicholas bisa mengatakan hal itu kepadanya? Orang yang tidak bertanggung jawab? Itu cukup kasar, terutama setelah apa yang ia alami kemarin. Dia mengepalkan tinjunya, melihat mobil Nicholas menghilang tepat di depan matanya. Dia tidak tahu mengapa tetapi ia merasa sangat sesak hingga air matanya mengalir deras satu persatu, dia menangis karena alasan yang dia tidak ia ketahui."Permisi? Apakah Anda kerabat dari Mr. Cole?" Rachel berbalik badan dan mendapati seorang perawat berseragam putih menyambutnya dengan senyum di wajahnya."Ya, apakah dia baik-baik saja?" tanyanya sambil menyeka air mata dari pipinya."Tidak, maksudku ya, tapi dia membutuhkanmu sekarang, dia memintaku untuk memanggilmu,""Aku akan ke sana dalam beberapa menit, terima kasih sudah memberitahuku," kata Rachel sambil tersenyum, dia
Baca selengkapnya

Kembali Bersama

"Maafkan aku Trey, ini benar-benar salah! Aku sedang menjalin hubungan dengan Nicholas, aku tidak bisa melakukan ini!" Rachel menarik tubuhnya dan memalingkan wajahnya ke jendela membuat tidak hanya Trey yang kecewa tetapi juga pengemudi yang telah menunggu adegan ciuman mereka dari kaca spion tengah."Tolong jujur ​​padaku, apakah kau benar-benar jatuh cinta dengan pria sombong itu?" tanya Trey kaku seolah kebahagiaannya baru saja di tarik dari raganya.Rachel menghela napas panjang, "Apa pun jawabannya, itu bukan urusanmu! Permisi, Pak, bisakah Anda menepi?" ujarnya seraya menepuk bahu pengemudi beberapa kali."Maafkan aku Trey, aku harus pergi, setelah melihat apa yang mampu kau lakukan padaku tadi, sepertinya kau akan baik-baik saja," kata Rachel dengan terburu-buru. Mobil menepi, Rachel membuka pintu cepat-cepat, dan tepat ketika dia akan melompat turun, tangan Trey meraihnya, menggenggam pergelangan tangannya."Rach, please..." katanya dengan wajah memohon."Maafkan aku, Trey,"
Baca selengkapnya

The Wedding Dress

"Aku hanya membantunya untuk turun dari tempat tidur, menurutmu apa yang mungkin aku lakukan di ruang gawat darurat? Ada banyak pasien yang dirawat di sana, bukan hanya ada aku dan dia!" ujar Rachel lalu mendengus penuh kemenangan. Nicholas tampak sangat lega seolah-olah awan gelap baru saja ditarik dari wajahnya. Tanpa berkata apa-apa, dia mengambil jas hitamnya dan menggandeng tangan Rachel untuk ikut dengannya. Rachel merasakan sengatan listrik saat kulitnya bersentuhan dengan Nicholas, bahkan jantungnya berdetak sangat kencang seolah bertalu-talu ditelinganya. Ada apa dengannya?"Batalkan rapat internal sore ini, aku harus pergi, ada urusan yang harus kuhadiri," katanya kepada sekretarisnya yang masih menatap Rachel dengan tatapan jijik dan merendahkan."Yes, sir,," kata sekretaris itu dengan sopan. Rachel mendekat ke Nicholas dan dengan sengaja melingkarkan lengannya di pinggangnya membuat Nicholas sedikit terkejut. Sekretaris itu hanya menatap dengan wajah mencemooh, dia benar-b
Baca selengkapnya

Cinta Atau Nafsu?

"Anda sudah siap Tuan Anthony? Satu dua tiga, ini dia pengantin wanitanya!" kata Paula sambil menarik tirai hingga terbuka seluruhnya. Rachel berdiri di sana tersenyum dengan wajah cantiknya. Gaun pengantin itu sangat cocok untuknya seolah-olah itu memang dibuat khusus untuknya, tak seorang pun akan berpikir bahwa gaun itu dibuat untuk orang lain sebelumnya."Bagaimana menurutmu?" tanya Rachel gugup, dia takut Nicholas akan mengatakan bahwa gaun itu terlihat buruk, tapi Nicholas menatapnya dengan takjub, dia bahkan tidak berkedip selama beberapa saat."Sempurna," gumam Nicholas pelan, "maksudku gaun itu sempurna," dia mengoreksi kata-katanya, tidak ingin Rachel salah paham. Rachel memutar matanya, "Terserah! Jadi, kita akan mengambil yang ini atau kau memiliki pilihan yang lain?" tanyanya tidak sabar."Ya, tentu saja yang itu! Cepatlah ganti bajumu! Ada janji lain yang harus kita hadiri," kata Nicholas, dia sengaja mengalihkan pandangannya dari Rachel karena dia tidak ingin menunjukka
Baca selengkapnya

Julia

Rachel tahu dia seharusnya mengatakan sesuatu untuk memperkuat alasannya, tetapi yang dia lakukan hanyalah duduk di sana seperti seseorang yang dihipnotis oleh pesona Nicholas yang membuatnya tidak bisa mengatakan tidak. Sekali lagi, semuanya terjadi begitu cepat. Tiba-tiba bibir mereka bertemu dan mereka berciuman dengan penuh gairah seolah-olah mereka telah menahan keinginan untuk bercinta sejak lama. Kegelisahannya seolah menguap ketika tangan Nicholas mulai menyentuhnya, Rachel sangat menginginkannya. Dia kecanduan pada sentuhan Nicholas, baginya Nicholas seperti obat yang bisa membuatnya terbang tinggi ke langit imajinasinya.Rachel membungkuk membuka ritsleting celana Nicholas dan membenamkan wajahnya di antara kedua pahanya membuat Nicholas mengerang sambil mencengkeram rambut Rachel dengan erat. Tidak dapat menahan diri lagi, Rachel naik ke pangkuan Nicholas dan melakukan penetrasi dari atas. Fakta bahwa mereka bercinta di dalam mobil dan di depan umum membuat adrenalinnya sem
Baca selengkapnya

Orang Ketiga

Rachel buru-buru mengenakan kembali pakaiannya dan berjalan cepat ke pintu untuk melihat apakah Julia yang datang dan ternyata dugaannya benar. Di depan Nicholas, Julia berdiri menatapnya dengan tatapan yang intens."Ini belum berakhir Nic, apakah kau ingat apa yang kau katakan padaku saat itu bahwa kita tidak akan pernah berpisah?" ujar Julia mencoba masuk ke dalam pikiran Nicholas."Jangan konyol, kau tahu ini sudah berakhir, pada saat kau mengkhianatiku, semuanya tidak lagi sama," katanya dingin, tangannya mengepal erat. Julia melemparkan senjata paling ampuh yang pernah dimiliki wanita. Sambil menangis dia menjatuhkan diri ke lantai, "Aku menghabiskan hari-hariku menyesali apa yang telah kulakukan padamu, kau tahu aku tidak bermaksud melakukan itu semua! Itu adalah sebuah kecelakaan..." katanya di sela isak tangisnya, bahunya bergetar hebat. Rachel mencibir, merasa ingin melempar sesuatu ke kepala Julia agar dia pergi dari sana.Rachel berpikir Nicholas akan meninggalkannya begitu
Baca selengkapnya

Can't Help Falling In Love

Mereka akhirnya tidur di sofa saling berpelukan tanpa sehelai benang pun menutupi mereka. Sekarang Rachel bisa mengerti mengapa Nicholas begitu enggan untuk jatuh cinta, trauma masa kecilnya tidak pernah hilang dari kepalanya. Malam itu mereka tidur sangat nyenyak seolah-olah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan di dunia ini.Keesokan paginya,Rachel menyipitkan mata pada sinar matahari yang masuk melalui celah di tirai, dia melirik ke sampingnya, Nicholas tidak ada di sana. Dia terhuyung-huyung ke kamarnya dengan hanya selimut menutupi dirinya. Dia pikir mungkin Nicholas sedang bersiap-siap untuk bekerja di kamarnya, tetapi ketika dia menaiki tangga, dia melihat Nicholas berdiri di depan dinding kaca berbicara di telepon, tampak rapi dalam pakaian olahraga keren di tubuh atletisnya.Mata mereka bertemu, Rachel dengan canggung meringis dan berjalan ke kamarnya. Lagipula, dia belum terbiasa dengan situasi ini. Bercinta dan menjalani kehidupan profesional tanpa cinta sepertinya bukan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status