"Papa!" ucap Mama dan aku bersamaan. "Papa, anak-anak dimana?" aku mengalihkan fokus Papa. "Mereka masih asyik main, papa sudah lelah. Tenaga Papa sudah nggak kaya dulu lagi, rencana apa, Sayang? Kenapa Kakak nggak boleh tau," tanya Papa. "Nanti Mama akan cerita, biar Fitri bangunkan Hilda dulu," aku lega dengan ucapan Mama. Selesai memandikan Hilda semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan. "Kak Farid!" aku kaget tadi sebelum membangunkan Hilda Kak Farid belum berada di rumah. "Kenapa kaget? Ketemu kakak harusnya salam, atau menyapa ini malah teriak, nggak sesuai dengan kenyataan kamu sudah punya anak 3, harusnya anggun lah," ucap Kak Farid tersenyum jail. "Kak, aku itu wanita anggun, cantik, cerdas dan bersahaja," ucapku kesal sambil mendudukkan Hilda di kursi khususnya biar nggak kabur saat disuapi. Aku duduk di hadapan Kak Farid. Syifa sudah berada di samping Kak Farid. "Kalian ini, malu lah sama yang kecil-kecil, mereka saja diam malah kalian yang heboh," seper
Last Updated : 2022-06-16 Read more