Tuan Faizal merangkak di atas lantai, menyeret wibawanya di kaki sang putri untuk memohon. "Jika kau tidak melakukan ini, apa kau ingin melihat ayah mati?" Dengan air mata yang berjatuhan, Zylva dengan wajah datar menarik dalam napas yang sesak, dengan suara putus-putus lalu berkata, “Ayah, apa tidak pernah... sedikit saja, walau hanya satu setetes saja... Ayah mencintai aku?”TES! Jatuh air mata gadis itu tepat di tangan ayahnya. Tuan Faizal terdiam, dia bangun dan menatap putrinya dengan kemarahan. "Kau ini bicara apa? Ha?!" Zylva yang tadi tidak menatap mata sang ayah, membalikkan tubuhnya dan mulai tersedu-sedu sembari berkata, "Dalam hidupku, sekali pun, aku bahkan tidak pernah punya waktu untuk mengasihani diriku. Terserah kalian." Dia berlari dengan cepat, menabrak pintu, dan menabrak tubuh Cya tanpa mengatakan apa pun lagi. Di depan sebuah gang, Zylva memanjati pagar beton yang tak begitu tinggi. Dia duduk di atasnya dengan kedua kaki yang ditekuk, lalu menggigit sepotong
Last Updated : 2024-10-29 Read more