"Bang, lu ke kampung ga ngajak-ngajak! Aku kan mau ikut healing juga!"Suara cempreng Lea terdengar dari speaker ponsel."Maaf, le. Abang ga bisa ngajak. Lagi pula Alifa kan sakit.""Udah sembuh kok, Bang, Alhamdulillah."Aku terdiam. Saat ini aku sedang tak bisa diajak ngobrol. Pikiranku sedang tidak tenang. Sudah jam sepuluh pagi, belum ada kabar dari Daniel. Tadi, katanya dia sedang mencari lokasi terbaru penculik bedebah itu. Sedangkan aku disuruh kembali ke Jakarta. Dan, terdampar di sebuah warung makan. Tenagaku hampir habis karena semalaman tak bisa tidur, ditambah tadi pagi juga tidak sarapan."Bang, kamu kenapa?""Gapapa, le. Kamu jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Abang mau lanjut jalan dulu." Aku bersiap hendak mematikan sambungan telepon."Bang! Awas jangan dimatikan! Kamu ada masalah? Cerita, Bang!""Ga ada apa-apa, Le!""Jangan bohong, Bang. Cepat katakan!" Dadaku sesak, tak seharusnya aku memberitahu Lea. Tapi, dia memaksa.Akhirnya, aku pun menceritakan apa yang terj
Read more