Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 201 - Bab 210

314 Bab

Bab 201: Pertemuan Kembali Rey dan Viola

Saat ingin beranjak pergi dari sana, Viola tertarik melihat suara-suara rame di depan kafe, dia berhenti sebentar dan melihat ada apa.Saat itu dia belum paham apa yang terjadi, tapi semuanya berubah ketika seorang pria dengan rambut panjang di ikat rapi dengan cambang bauk yang juga rapi berbalik saat di ajak foto bersama puluhan ibu-ibu dan remaja putri.“Rey….!” Tak sadar mulutnya menyebut nama pria yang terlihat cukup sabar melayani ajakan foto bersama itu.Viola menghentikan langkahnya, karena dia juga tak mungkin keluar dari kafe itu, sebab kerumunan itu berada persis di depan kafe yang terdapat di mal mewah ini.Agaknya Rey ingin masuk ke kafe ini, Viola akhirnya duduk kembali sambil matanya terus menatap ke luar.Akhirnya kerumunan itu bubar dan Rey yang saat itu didampingi seorang asistennya masuk ke kafe tersebut.Melihat Rey memilih sebuah tempat di pojokan, tanpa tau kalau dia juga ada di kafe yang sama, Viola pun berdiri dan bermaksud keluar dari tempat itu. “Maaf bu…bil
Baca selengkapnya

Bab 202: Rey dan Viola Dikurung Bersama

“Semprol, mentang-mentang jadi bintang iklan!” sungut Viola tanpa sadar.“Iya bu…payah tu bintang iklan satu itu, bikin macet jalanan ajah, oh ya bu, kita ke kantor polisi dulu yaa, kan mobil ibu udah kena tabrak mobil si bintang iklan itu!” sahut polantas ini sambil mengeluarkan surat tilang. Viola otomatis kaget tak menyangka masalah ini jadi panjang.“Pak, bisa ga saya ga usah ke kantor polisi, saya mau buru-buru ini!” sahut Viola.“Ga bisa bu…tuh liat udah di videoin, ini akan jadi viral, kalau kami ga nilang bisa panjang urusannya, ga papa bu bentar aja kok, kan ibu ga salah malah jadi korban!” bujuk si polantas ini lagi.Viola sebenarnya mau-mau saja ke kantor polisi, tapi yang membuat dia malas adalah tentu akan bertemu Rey.Viola akhirnya terpaksa mengalah dan dia memerintahkan sopirnya mengikuti motor polantas yang mengawal di depan, mobilnya beriringan dengan mobil Rey menuju kantor polisi terdekat, Rey malah kesenangan mengikuti polantas yang juga membujuknya tadi.Rey seny
Baca selengkapnya

Bab 203: Cinta Lama Bersemi Kembali

Kenapa Ipda Sarjono ini seakan tak serius menangani kasus Rey dan Viola, tak lain tak bukan karena dia tahu siapa Rey Durangga ini serta kenal baik dengan keluarganya.Ipda Sarjono yang saat ini berusia 50 tahun pernah bekerja sebagai salah seorang pengawal pribadi Radin Durangga, ayahnya Rey.Sebelum Viola duduk berdampingan, Rey dan Ipda Sarjono sudah ngatur siasat.“Aku hanya penasaran…dia kayaknya belum nikah pak?” kata Rey, bisik Rey saat itu.“Emanknya itu siapa Mas Rey?” tanya Sarjono. Rey pun langsung bicara pelan, Sarjono angguk-anggukan kepala tanda paham sambil senyum-senyum sendiri.Kini Rey dengan cueknya melepas baju himnya yang basah kuyup memperlihatkan bodynya yang kokoh berotot, lalu memulasnya agar airnya keluar, saat akan melepas celana, Viola langsung kaget.“Ngapain kamu buka-buka celana, ga sopan tau ga…!” tegur Viola jengkel, dia masih mangkel karena ikut dimasukan ke dalam sel. Padahal dalam hatinya, dia sebetulnya bahagia karena sekian lama tak bersua, malah
Baca selengkapnya

Bab 204: Viola Tunggu Restu Mami Cynthia

“Hmmm…pantessss sandiwaranya jadi banget, sampai Viola yakin ini benaran, huhh ada-ada saja!” sungut Viola sambil menyandarkan punggung dan kepalanya ke jok mobil SUV mewah Rey.Rey tersenyum sambil membelai pipi Viola dan saat lampu merah, lalu mengecup lembut bibir kekasihnya yang hari ini sudah resmi CLBK ini.Keaseekan saling membelit lidah, membuat mobil-mobil yang ada di belakang ribut membunyikan klakson. Viola yang sadar langsung mendorong dada Rey dan minta segera menjalankan mobil, Rey juga sadar dan segera tancap gas.Begitu melewati sebuah masjid, tiba-tiba Viola meminta Rey membelokan mobilnya ke sana, dengan wajah keheranan Rey pun membelokan mobil SUV nya dan parkir di halaman masjid yang luas itu.“Kenapa…aneh yaaa…?” kata Viola sambil menatap wajah kekasihnya.“Iya…sejak kapan kamu mualaf Viola?” tanya Rey.“Aku sudah mualaf sejak 2 tahun lalu, setelah Oma dan Opa wafat, sebelum mereka meninggal aku minta restu keduanya dan Alhamdulillah mereka setuju dengan keputusan
Baca selengkapnya

Bab 205: Bertemu Baby Celine yang Gemoy

“Kalau kamu ikutan pindah, hadeuhhh stress Mami kangen dengan cucu-cucu, cukup Shania, Bella dan Kirana yang ngikut suami mereka, masa kamu dan Vanya ikutan pindah, itu si Bengal Rey kapan juga akhiri bujangnya!” keluh Mami Priscilla yang diiyakan Cynthia dan juga Sherin.  Vanya kini benar-benar jadi menantu kesayangan ketiga wanita berumur yang masih cantik-cantik ini. Kadang Priscilla sangat menyesali kelakuannya di masa lalu yang sempat tak setuju Vanya jadi istri Salman.Terbukti Vanya seorang istri yang berbhakti, dan sangat menghormati mereka sebagai mertua-mertuanya, dan yang utama Vanya bukan tipikal wanita yang mengincar harta keluarganya.Saat Salman dan Vanya tinggal di desa dan sempat jadi petani, sudah menjadi bukti, kalau Vanya benar-benar wanita baik dan tak matre.Nilai plus lagi dari Vanya yang paling Prisciilla sukai, menantunya ini ternyata punya hobby yang sama dengannya, yakni suka memasak serta yoga dan senam.
Baca selengkapnya

Bab 206: Siasat Bujuk Mami Cynthia

“Ga tau nih Win baby siapa ini, tadi hampir saja ku tabrak, dia tiba-tiba nyeberang jalan tanpa liat-liat!” sahut gadis ini, yang ternyata Viola dan Wini, dua sepupu yang kebetulan juga ada di taman itu. “Nahhh itu, hati-hati lohh, ini kayaknya anak orang kaya, liat aja baju dan perhiasannya, ntar kamu di kira nyulik lagi, bahaya banget, pasti saat ini ortunya sedang kalang kabut mencari dia!” kata Wini tertawa dan kini menowel dagu baby Celine yang mulai tertawa setelah di bujuk-bujuk Viola.“Celine…waduhh…nenek sampai pusink nyari-nyari kamu, ga tahunya malah di sini, nakal banget nih anak, kabur aja padahal baru sebentar opa dan omah ga lihat!” Viola dan Wini menoleh kaget, ketika melihat seorang wanita yang telah berumur tapi terlihat tetap cantik, dia ternyata Mami Sherin yang tiba-tiba datang dan langsung mengambil baby Celine dari gendongan Viola.Viola pun menjelaskan secara singkat kenapa baby Celi
Baca selengkapnya

Bab 207: Rey Atur Siasat Agar Direstui

“Enak ajahhh, kopi itu buat papinya si Celine!” kata Vanya tertawa. Tak lama kemudian Salman datang bergabung.“Kapan datang Bang…! Makanya kalau pingin di buatin kopi, kapan lagi stop jadi fuckboy, sudahilah dan pilih yang mana yang cocok dengan selera kamu!” kata Salman sambil menghirup kopi hitam bikinan istrinya.Baby Celine kini menduduki dada Rey dan terus menarik-narik cambang Rey, kadang sambil menggigit gemes dagu Om nya ini. Anak kecil ini sangat dekat dengan Rey, seminggu saja Rey tak ke rumah Celine nangis sambil vidcal om nya ini.Rumah besar yang didiami Salman dan Vanya letaknya agak jauh dari rumah orang tuanya, namun masih satu area, dan Rey yang sangat kangen dengan keponakannya ini memilih mampir dulu ke rumah Salman dan Vanya.Baby Celine akhirnya bosan main dengan Rey dia memilih mendekati ibunya dan bergelayut manja. Tak lama kemudian kopi hitam kesukaan Rey datang yang di buat Asisten RT.&ldquo
Baca selengkapnya

Bab 208: Bertemu Brigitta Lagi

“Sablenggg…bawa mobil kok ga liat-liat…!” sungut Salman, hatinya yang sudah kesal makin bertambah kesal saja.Namun kemarahan Salman mendadak berganti keheranan, ketika sopir mobil jadul itu keluar dan kini mengetuk-ngetuk kaca mobil sportnya yang hitam tak tembus pandang dari luar.Sopir sedan jadul itu seorang wanita sangat cantik dengan pakaian modis dan memakai kacamata hitam, sepintas wajah dan bodynya sangat mirip penyanyi Ariel Tatum, karena bibirnya terlihat sangat seksi, tapi badannya tinggi semampai, dengan rambut lurus melewati bahunya.Salman pun menurunkan kaca mobilnya, dia juga mengenakan kacamata, tapi warnanya agak kecoklatan.“Brigitta…kamu…ternyata…ada apa ya..?” Salman tentu saja kaget karena wanita itu adalah Brigitta, anak Jenderal Om Andre dan Tante Margareta.Orang yang sempat ingin dijodohkan dengannya dan yang membuat Salman sampai kini tak pernah lupa, gadis canti
Baca selengkapnya

Bab 209: Cinta Masa Abege Tak Ada Obat

Brigitta sejak kecil sangat di manja kedua orang tuanya, untungnya gadis cantik ini semakin dewasa tak pongah walaupun masih kolokan.Brigitta kini sangat mandiri dan humble dengan siapa saja, saat tahu Brigitta lulus SMU, Mami Priscilla pernah berniat menjodohkannya dengan Salman.Tapi Salman lebih memilih Vanya dan belum pernah bertemu Brigitta, sampai akhirnya mereka bertemu di pesta kawinan kembar Bella dan Shania.Brigitta yang saat itu datang bersama ortunya ke rumah orang tua Radin, atas undangan Mami Priscilla dan diberitahu kalau perjodohannya gagal karena terpaksa dibatalkan, diam-diam mangkel dengan kelakuan Salman.Ketika melihat foto Salman yang di pajang di ruang tamu dan berpose dengan keluarga besarnya, Brigitta yang masih abege dan imut ini sebetulnya sudah jatuh cinta dengan Salman, jatuh cinta pada pandangan pertama dan tak ada obatnya.“Hmm…aku harus mencium bibirnya suatu hari nanti, biar rasa penasaranku hilang…gile nih orang, cakep bangett sihhh!” batin Brigitta
Baca selengkapnya

Bab 210: Apa Salah Jatuh Cinta…?

Salman menatap Brigitta lama, ada rasa penasaran, ada juga rasa tak enak, karena Salman bukan lagi bujangan, tapi seorang suami dengan dua anak.Tapi semuanya buyar, saat menatap wajah cantik Brigitta ini. “Iya...aku mau tau!”“Janji ga bakal tertawa?”“Iya aku janji…tak bakal tertawa!” sahut Salman lagi dengan wajah serius, dia lupa tangannya masih memegang tangan Brigitta.“Sebenarnya…aku jengkel sama kamu…kan malam kita mau di tunangkan, kamu katanya terbang ke Malaysia bersama kekasihmu yang kini udah jadi bini kamu itu. Aku penasaran sama kamu, yang mana sihh orang yang mau di tunangkan denganku yang masih abege dan baru lulus SMU!” Salman mulai tersenyum dengan ucapan Brigitta, sekaligus berucap maaf.“Lantas…?”“Lantas kita bertemu saat pesta perkawinan saudara kamu itu…dan aku semula pingin nabok kamu, sekaligus mau bikin kamu malu…tapi…aku malah suka liat bibir kamu dan spontan aja pingin nyium!” ucap Brigitta polos.Wajahnya langsung bersemu merah dan menunduk, dia tak sad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
32
DMCA.com Protection Status