Home / Pendekar / Legenda Naga Langit / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Legenda Naga Langit: Kabanata 11 - Kabanata 20

235 Kabanata

11. Mencari Pusaka

Ketika pertama kali masuk ke dalam gua, Abinawa menemukan banyak tanaman merambat memenuhi dinding gua. Beberapa batu juga di sudah tertutup rapat dengan lumut.Kondisi gua sendiri sangat lembab, karena sinar matahari tidak masuk hingga ke dalam gua."Gua ini benar-benar tidak pernah di masuki dalam waktu yang sangat lama." Abinawa bergumam sambil terus melangkahkan kakinya memasuki gua semakin dalam.Tidak ada jebakan ataupun halangan yang menghambat langkah kakinya. Hal ini tentu membuat Abinawa merasa aneh, tidak mungkin rasanya tempat sebuah penyimpanan pusaka tidak ada jebakan ataupun pelindung tertentu yang menjadi rintangan untuk memiliki pusaka tersebut.Walaupun merasa aneh, akan tetapi Abinawa tidak menghentikan langkah kakinya. Dia tetap melanjutkan perjalannya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Abinawa menemukan sebuah sumur tua dan jalan yang buntu."Tidak ada jalan? Ini tidak mungkin, apa ini hanya pengecoh agar semua pendekar menganggap senjata pusaka itu s
last updateHuling Na-update : 2022-07-04
Magbasa pa

12. Pertarungan

Abinawa dengan cepat kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalan itu. Tidak ada halangan yang terlalu berat yang temukan oleh Abinawa, hanya beberapa jebakan kecil saja.Setelah menempuh perjalanan jauh di bawah tanah, Abinawa baru berhenti saat berada di dalam sebuah ruangan persegi empat. Tidak sama seperti sebelumnya, di dalam ruangan itu tidak ada patung batu, hanya sebuah ruangan persegi empat yang bersih dan di terangi oleh sebuah cahaya yang di hasilkan dari batu berlian."Ruangan ini sangat berbeda sekali dengan ruangan sebelumnya." Abinawa bergumam dengan pelan.Abinawa menemukan sebuah batu berbentuk pedang yang tertancap di batu besar yang berada di tengah ruangan persegi empat tersebut.Cukup lama Abinawa berpikir, sebelum menyentuh batu berbentuk pedang itu. Seketika saja tanah bergetar beberapa saat dan terjadi gempa bumi.Namun, hal itu tidak membuat Abinawa melepaskan genggamannya pada batu berbentuk pedang itu. Dia berusaha menarik paksa batu itu, karena hatinya y
last updateHuling Na-update : 2022-07-04
Magbasa pa

13. Abinawa Vs Ankara

Abinawa bergerak dengan cepat, melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Dia melesat menuju markas sementara bagi kelompok Elang Hitam yang sedang melaksanakan misi.Jarak antara desa dan markas tidak cukup jauh untuk ukuran seorang pendekar. Keadaan markas masih sama seperti pertama kali Abinawa pantau, sepertinya kematian dari dua orang anggota mereka tidak mereka ketahui, artinya tidak ada ilmu yang mengikat mereka sehingga kematian mereka akan segera di ketahui oleh komandan.Ilmu pengikat sukma sudah cukup terkenal di dunia persilatan, namun ilmu ini di katakan sudah punah ratusan tahun silam. Keistimewaan dari ilmu ini sendiri yaitu dapat mengikat sukma seseorang untuk setia kepada pemilik ilmu tersebut, selain itu ilmu ini juga dapat mengetahui seseorang sudah mati atau masih hidup."Aku akan memulai dari yang lemah, hingga komandan pasukan ini." Abinawa kembali menarik pedang di punggungnya, dia melesat dengan cepat ke arah dua orang yang sedang berjaga. Hanya dalam beberapa
last updateHuling Na-update : 2022-07-05
Magbasa pa

14. Kekalahan Ankara

Markas sementara Elang Hitam benar-benar di buat porak-poranda oleh Abinawa. Beberapa anggota Elang Hitam sudah berjatuhan dan bersimbah darah.Ankara yang menjadi komandan pasukan ini hanya bisa tersenyum getir. Dia memutar otaknya berusaha mencari celah Abinawa untuk menyelamatkan diri."Ingin melarikan diri, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Tidak ada jawaban dari Ankara, dia mulai menyadari jika sosok Abinawa tidak sederhana, sosok yang haus darah. "Kita tidak pernah bertemu sebelumnya saudaraku, aku rasa kita juga tidak pernah terlibat masalah."Ankara berusaha mencari celah untuk berdamai dengan sosok Abinawa, karena dia menyadari jika dia tidak akan mungkin mampu menang jika pertarungan kembali di mulai."Haha, ingin berdamai setelah kau mengetahui batas kemampuan yang kau miliki? Apakah seperti ini mental anggota Elang Hitam, sungguh memalukan sekali."Ankara akhirnya memilih menggenggam erat pedangnya, dia sadar tidak ada tawar-menawar dari Lanting Damar. Oleh seba
last updateHuling Na-update : 2022-07-06
Magbasa pa

15. Identitas Tuk Hawi

Gerbang Kota Bandar Agung terlihat begitu ramai hari ini, antrian di depan gerbang terlihat sangat panjang. Terlihat berbagai kalangan berada di dalam antrian tersebut."Antrian yang sangat panjang." "Sebaiknya kita mencari tempat istirahat terlebih dahulu Lanting." Ajak Tuk Hawi.Abinawa memang memilih untuk terus bersama dengan Tuk Hawi, paling menimal sampai mereka berada di dalam Kota Bandar Agung. Hal itu tentu karena Lanting Damar sudah tidak memiliki identitas diri dan akan membuat dirinya sulit untuk masuk ke dalam kota."Terimakasih atas kebaikan Tuk Hawi, jika tidak bersama dengan Tuk Hawi mungkin saya akan kebingungan mencari jalan untuk masuk ke dalam Kota Bandar Agung ini." Sekali lagi Abinawa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Tuk Hawi atas kebaikannya."Haha, tidak usah terlalu kau pikirkan, kau juga sudah menjaga keselamatan diriku dengan baik selama perjalanan tadi, sudah sepantasnya bukan aku juga membantumu sekali lagi." Balas Tuk Hawi.Abinawa yang mendengar
last updateHuling Na-update : 2022-07-06
Magbasa pa

16. Batari Ambar

Sayembara Pendekar Muda benar-benar menjadi ajang yang di minati oleh banyak pendekar muda, bahkan hampir semua pendekar muda berhasrat untuk dapat ambil bagian dalam Sayembara.Beruntung bagi mereka yang berasal dari sekte besar dan ternama, karena tidak harus melalui babak uji kelayakan. Bagi mereka yang berasal dari sekte kecil ataupun pendekar tanpa sekte, harus melalui babak uji kelayakan jika ingin ambil bagian dalam Sayembara."Kau pendekar tanpa sekte? Apa kau yakin akan tetap ikut andil setelah melihat sekte besar ikut ambil bagian?" Tanya petugas itu dengan pelan."Tentu, aku semakin bersemangat. Sangat jarang berkesempatan beruji tanding dengan mereka yang berasal dari sekte besar. Aku tentu tidak akan melewatkan momen seperti ini." Abinawa menjawab dengan semangat.Petugas yang mendengar jawaban dari Abinawa hanya menganggukkan kepalanya. Dia merasa kagum dengan kepercayaan diri yang di miliki oleh Abinawa, tidak banyak pendekar yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi s
last updateHuling Na-update : 2022-07-07
Magbasa pa

17. Teknik Tujuh Naga

Suasana kedai dengan cepat menjadi gaduh dan tegang saat tiga orang berbadan besar dan berwajah seram menghampiri meja dua orang pemuda pemudi.Bahkan salah satu dari tiga orang pria itu sudah menarik pedang dari selongsongnya, "Duduk kembali atau kepalamu akan berpisah dari badan."Abinawa hanya tersenyum tipis, lantas berkata, "Lakukan, jika kau memiliki kekuatan untuk melakukannya?"Abinawa melemparkan tantangannya kepada pria yang menarik senjata itu, tidak ada rasa takut yang menyelimuti tubuhnya."Kau menantang diriku? Benar-benar sudah bosan hidup." Pria itu dengan cepat mengayunkan pedangnya mengincar batang leher Abinawa.Namun gerakan dari Abinawa jauh lebih cepat dari ayunan pedang pria itu. Satu pukulan keras mendarat tiga detik lebih cepat di bagian pergelangan tangan pria itu, hingga pegangannya pada pedangnya terlepas."Bagaimana bisa? Kau seorang pendekar!!" Pria itu mengumpat dengan keras, dia tidak menduga jika Abinawa merupakan pendekar yang memiliki kemampuan di at
last updateHuling Na-update : 2022-07-08
Magbasa pa

18. Kesalahanpahaman

Beberapa hari lagi, Sayembara Pendekar Muda akan di mulai. Banyak peserta yang berasal dari perguruan besar sduah tiba di Kota Bandar Agung.Salah satu yang mencuri perhatian adalah perwakilan dari Sekte Seribu Pedang. Dua orang itu adalah murid langsung dari Sage Air yaitu Ganendra, salah satu pendekar tanpa tanding yang di miliki oleh aliran putih, sekaligus pilar aliran putih."Candra, kau selalu membuatku kagum dengan kemampuan dirimu dalam berpedang ... Sepertinya kau yang akan menggantikan posisi Sage Pedang di masa depan, itupun jika kau mampu berkembang dan melampaui Ayundia." Kara memuji kemampuan yang di miliki saudara seperguruannya itu."Jangan terlalu memuji Kara, kau jauh lebih ahli di bandingkan diriku dalam hal berpedang ... Aku yakin jika dirimu lah yang akan menggantikan posisi Sage Pedang."Candra dan Kara adalah generasi emas yang di miliki oleh Sekte Seribu Pedang, bahkan banyak yang mengatakan jika Candra adalah yang terbaik di generasinya. Tidak sedikit yang me
last updateHuling Na-update : 2022-07-09
Magbasa pa

19. Tindakan Candra

"Tunggu dulu, aku yakin ini hanya sebuah kesalahpahaman saja ... Aku tidak pernah berniat untuk mencuri jurus yang kalian miliki ... " Abinawa berusaha untuk memberikan penjelasan kepada Kara dan Candra.Kara seakan tidak peduli dengan penjelasan yang di berikan oleh Abinawa. Dia terus menggempur Abinawa dengan serangan bertubi-tubi, seakan tidak memberikan ruang dan titik jeda pada Abinawa untuk menarik nafas.Namun, di luar dugaan Kara, Abinawa masih dapat dengan cukup baik dan sigap menghindari dan menangkis setiap serangan yang di buat oleh Kara. Hal itu tentu semakin membuat Kara naik pitam dan merasa di permalukan di hadapan Candra. Candra mungkin boleh meremehkan dia, tetapi tidak untuk orang lain."Kau pikir dengan terus menghindar, aku akan memberimu maaf, tidak sama sekali ... " Ucap Kara yang setengah emosi. Kara terus menggempur Abinawa. Bahkan Kara tidak segan menggunakan hawa pembunuh untuk menekan pergerakan dari Abinawa. Abinawa yang merasakan hawa pembunuh milik Kar
last updateHuling Na-update : 2022-07-10
Magbasa pa

20. Sayembara Pendekar Muda

Sayembara Pendekar Muda tanpa terasa sudah akan di mulai. Semua pendekar muda yang akan berpartisipasi sudah bersiap, banyak pula pendekar yang datang hanya sekedar untuk menyaksikan generasi muda unjuk kebolehan atau mereka datang le Kota Bandar Agung untuk bertaruh dengan jagoannya masing-masing.Sayembara Pendekar Muda juga menjadi berkah bagi penduduk, karena semakin ramainya Kota Bandar Agung, maka semakin banyak pula barang-barang yang mampu mereka jual nantinya.Beberapa kereta kuda mewah sudah berjejer rapi di depan Stadium di adakannya Sayembara Pendekar Muda yang menunjukkan identitas dari pemilik kereta kuda itu berasal dari sekte besar atau paling tidak sekte menengah."Nawa, aku yakin kau memiliki kemampuan ... Jadi bertarunglah dengan baik, jangan takut dengan mereka yang berasal dari sekte besar." Tuk Hawi berpesan kepada Abinawa dalam perjalanan mereka memasuki stadium.Mereka yang bukan bagian dari peserta Sayembara Pendekar Muda di wajibkan untuk membayar 5 keping em
last updateHuling Na-update : 2022-07-11
Magbasa pa
PREV
123456
...
24
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status