"Masih sakit?" tanya Selena sambil memegangi pipi Raymond yang masih tampak kemerahan. "Lumayan, sudah ga sesakit kemarin, tapi masih, perih..., sedikit....," jawab Raymond. "Kamu juga sih, salah sendiri." "Iya, aku tahu, aku salah." "Tapi kalau ngeliat pipi kamu memar begini, aku nyesel juga." "Nyesel kenapa?" "Nyesel banget, seharusnya tamparan aku harus lebih keras daripada tamparan Sonia. Kan aku pacar kamu, bukan Sonia," ledek Selena. "Sejak kapan kamu belain Sonia?" tanya Raymond kesal. "Aku ga belain Sonia, Sayang. Cuma memang dengan semua kekacauan yang sudah kamu lakukan, kamu memang pantas menerimanya. Lagipula untung Pak Wahyu dan rekan-rekan Wlife masih bisa menahan diri, kalau tidak, bukan cuma tamparan dari Sonia yang mendarat di pipi kamu," jawab Selena sambil mengoleskan salep anti memar di pipi Raymond. "Tok,Tok," suara seseorang mengetuk pintu. "Kalian sudah siap?" tanya Pak Wahyu membuka pintu ruang touch up. Pak Wahyu tidak dapat menyembunyikan kekesalann
Last Updated : 2022-06-22 Read more