Bab 25. A"Pak Satria."Sontak bibirku berkata, dada ini bergemuruh bergulung dalam kecemasan menanti bukti apa yang ia punya. Lelaki itu jalan mendekat sambil melirik kiri kanan, mungkin tak ingin kejadian memalukan ini jadi pusat perhatian.Ia mengangkat ponselnya setinggi wajah, seolah mengatakan jika bukti itu ada di dalamnya, sementara wajah ibu kulihat berubah sepucat kapas."Siapa kamu?! Jangan ikut campur!" tegas ibu dengan wajah bengis, meski begitu ketakutan di wajahnya tetaplah tak bisa disembunyikan."Maaf, Bu, saya tadinya ga mau ikut campur, tapi setelah melihat Amira, terpaksa saya ikut campur," jelas Pak Satria."Bukti apa sih, Pak? perlihatkan aja sekarang biar masalah ini semakin jelas," ujarku merasa tak sabar."Ok bentar."Jemarinya bergulir menyentuh ponsel itu."Nih, aku punya vidio-nya kalau Ibu ini memasukkan kotoran itu dengan sengaja," ujar Pak Sat
Last Updated : 2022-04-21 Read more