Home / Romansa / Bilik Lain di Hati Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Bilik Lain di Hati Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

55 Chapters

21. Benarkah Hamil?

"Mas mau ngapain?"Ze menutup tubuh dengan melingkari kedua tangan di depan dada. Tiba-tiba lelaki di hadapannya terkekeh."Mas lapar, Ze. Kamu pasti mikirnya aneh-aneh."Ardi mengusap pelan pucuk kepala Ze lalu mengesampingkan tubuhnya untuk melewati Ze. Ia membuka pintu dan meluncur keluar kamar.Sedang masih di posisinya, sang wanita membuang napas panjang. Merasa malu dengan pikiran kotor yang sempat membersamai. Ia kemudian menyusul Ardi."Mas lapar?"Dia mengajak lelaki itu berbicara mengusir segala perasaan tak enaknya karena hal tadi."Iya, lapar banget. Kira-kira di sini ada makanan nggak?""Biar Ze tanya sama Mbah dulu."Ardi mengangguk dan duduk kembali di ruang tamu. Sedang Ze mendekati wanita yang masih di kamarnya."Shalat dulu yuk, sudah magrib," sapa Mbah pada Ze."Iya, Mbah.""Oya, suamimu lapar nggak? Habis shalat kita makan dulu di rumah Mbah nyambi nunggu hujan sedikit reda. Soalnya Mbah nggak berani berkendaraan kalau lagi hujan deres.""Iya, Mbah. Beliau tadi jug
last updateLast Updated : 2022-05-17
Read more

22. Satu Hati Dua Cinta

Seruni sudah berdandan sedemikian rupa, memilih pakaian terbaik yang dia punya. Semalam Ardi menghubunginya dan mengajak ketemuan di sebuah mall di kawasan Jakarta. Entah apa tujuan lelaki itu, tapi Seruni merasa sangat bahagia. Padahal dua hari yang lalu wanita itu sempat mengadu pada sahabatnya tentang sikap Ardi belakangan yang menjadi berubah.Sahabat tersebut memberi saran agar Seruni jual mahal saja. Barangkali semua dilakukan Ardi karena ibundanya tak menginginkan perceraian. Jadi Seruni tetap menjaga marwah dengan tidak semakin mendekati Ardi.Siapa tahu dengan begitu, nantinya Ardi malah makin ngepet dan ngejat-ngejar seruni kembali.Runi sudah yakin dengan niat tersebut, dan ajakan Ardi hari ini seolah membuat semua benar-benar nyata. Mungkinkah Ardi merindukannya?"Maaf ya Mas, aku sedikit terlambat.""Tidak apa, duduklah. Mau pesan apa?"Berdekatan dengan lelaki yang tampak begitu cool dengan kaos lengan sesiku dan celana chinonya, masih saja menimbulkan sesuatu yang ber
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

23. Semua Sudah Berakhir

Sudah lebih dua jam Seruni tak sadarkan diri, akibat cairan racun tikus yang ditenggaknya. Wanita itu kini terbaring dalam koma, meski tenaga kesehatan sudah melakukan segala hal untuk mengeluarkan serta menetralisir pengaruh racun itu terhadap tubuh.Ardi sebagai satu-satu keluarga yang ada di sisi Runi saat ini terduduk lemah di kursi satu-satunya yang terletak di ruang ICU tersebut. Ia menatap sang wanita dengan perasaan begitu bersalah.[Aku ucapkan selamat berbahagia bersama istri tercintamu, Mas. Aku salah mencintaimu, aku salah benar-benar percaya bahwa kaupun mencintaiku dan serius dengan niatmu untuk menikah. Sekarang aku sudah ikhlas, kembalilah pada istrimu dan lupakanlah aku. Aku akan pergi, Mas. Pergi untuk selamanya.]Sebuah pesan yang dikirim Seruni tepatnya sebelum wanita itu melakukan percobaan bunuh diri.Begitu Ardi membaca pesan itu, secepat kilat dia memacu mobil agar bisa sampai di apartemen yang ditempati Runi. Tapi semua terlambat, Runi sudah meneguk setengah
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

24. Jangan Tinggalkan Aku, Ze

Ucapan Ze membuat Ardi terdiam. Apa yang harus ia katakan, semua yang diucapkan mantan istrinya itu memang benar. Kenyataannya, dahulu dia memang begitu mengharapkan bisa bersama Seruni, tapi siapa yang bisa menyangka jika keinginan itu, kini sudah tak lagi menjadi sebuah harapan. Justru dirasa sebagai sebuah kesalahan."Semua sudah berubah Ze, hatiku tak lagi untuk Seruni."Ardi berusaha membenarkan ucapan sang mantan. Sementara Ze menarik napas."Lagi-lagi kau begitu mudah membolak-balikkan hatimu, Mas. Seolah cinta adalah sesuatu yang tak bernilai. Dua tahun bersamaku, kau masih mencintainya. Sekarang, setelah dia mencintaimu, kau justru mengatakan tidak lagi mencintainya dan sudah mencintaiku. Kau menyakiti hati kami, Mas.""Maafkan aku Ze, tapi kumohon percayalah. Perasaanku ini adalah yang sesungguhnya, aku mencintaimu meski terlambat.""Biarkan aku istirahat, Mas. Tubuhku terasa sangat lelah."Ardi merahup wajahnya yang terlihat berantakan, tak ingin memaksakan kehendak terleb
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

24. Setelah Satu Minggu Kemudian

Ardi melajukan mobilnya dengan cepat hingga berhasil mencegat mobil yang dikendarai Yeni."Ada apa Mas Ardi?"Yeni menurunkan kaca mobil dan tampak kebingungan. Sementara di depan mereka, mobil yang dikendarai Rayhan pun berhenti. Lelaki merasa ada yang tak beres sehingga iapun keluar dadi mobil."Ada apa ini, kenapa Mas menghentikan laju mobil adik saya?""Maaf sebelumnya, aku melihat ada seseorang di dalam mobil Yeni.""Iya memang benar, Mas. 'Kan tadi saya sudah katakan, saya mau mengantar saudara yang sakit ke kampungnya."Ardi merasa tak enak dengan niatnya untuk meminta ijin mengecek ke dalam mobil, tapi dia harus bisa membuktikan penglihatan tersebut tadi."Aku minta maaf Yen, tadi aku melihat bayangan Ze di dalam mobilmu.""Bayangan Ze? Mas Ardi ada-ada saja.""Bukannya aku tak percaya pada perkataanmu, tapi aku ingin membuktikannya sendiri. Bolehkah aku mengecek untuk mematahkan rasa penasaran ini?"Yeni membuang napas berat, tampak seperti tak senang."Sudahlah Yen, ijinkan
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more

26. Surat Atas Nama Ze

Ardi membuka pintu saat tukang pos berteriak di depan rumah."Ini ada surat untuk Pak Ardi."Lelaki itu melirik surat yang ada di tangan tukang pos. Dua netranya membelalak menatap nama pengirim yang tertera di depan amplop.Zearetha Bilbis.Dengan bersegera Ardi meraih surat itu."Benar surat ini untuk Bapak?" tanya tukang pos itu."Benar Pak, saya Ardi.""Kalau begitu silahkan tanda tangan di bawah sini ya, Pak."Ardi segera menandatangi selembar kertas lalu meraih surat dan meluncur ke dalam rumah. Dengan perasaan berdebar ia membuka amplop dan mengeluarkan isinya.Perasannya tak karuan, kenapa Ze mengirim surat padanya? Kenapa tak menelpon saja atau bertemu?Ardi menghela napas, ia mengabaikan pertanyaan yang muncul tiba-tiba dan segera membaca isi dari surat itu.Kepada Mas Ardi yang saya hormati,Assalamualaikum Mas.Maaf hanya bisa mengirim surat, saya putuskan untuk sementara waktu untuk tidak memberitahu siapapun keberadaan saya juga merahasiakan kontak yang bisa menghubungka
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

27. Ketika Mantan Jadi Tetangga

Ze menarik napas dalam."Paling lambat besok pagi beliau sudah melapor ke sekolah ini, Bu."Wanita itu masih bergeming."Ibu Zea?""Hah? Iya, maaf Pak saya jadi melamun."Lelaki di hadapan Ze tersenyum melihat rona wajah Ze yang tiba-tiba berubah tapi semakin menampakkan keindahan wajah ciptaan Allah."Oya, hari ini kita semua pulang lebih awal. Karena saya ada buat acara syukuran di rumah. Siang ini Ibu ada acara kemana?"Ze seketika menatap lelaki itu."Nggak ada, Pak.""Wah kebetulan sekali. Kalau Ibu punya waktu kosong, boleh donk saya undang ke rumah."Ze merenung sejenak, ia enggan sekali keluar dari desa itu. Pertama karena jarak yang tidak dekat dan harus mengitari hutan. Kedua wanita tersebut juga belum begitu kenal dengan Pak Ari."Nanti jika Ibu tidak keberatan, Ibu bisa naik motor bareng saya. Suatu kehormatan jika Ibu mau datang ke acara tersebut. Sekaligus saya mau ngenalin Ibu pada beberapa guru yang nanti juga akan hadir di sana.""Emm ...."Ze terlihat bingung."Atau
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more

28. Permohonan Ardi Untuk Kembali

Mereka masih bertatapan."Sudah mau magrib, saya pamit dulu ya Bu Zea."Ze terhenyak."Iya, Bu."Sepeninggal Bu Fatia, Ze melangkah menuju pintu rumah yang artinya semakin mendekati Ardi. Entah apa yang mendorong, Ze menyapa lelaki yang masih memandangnya tanpa kedip tersebut."Apa kabar, Mas? Nggak nyangka ya akan bertetangga selama setahun."Ardi menyunggingkan selarik senyum, lalu membuang napas gugup. Jujur, ada perasaan tidak percaya, tapi di sisi hatinya yang lain, ia merasa begitu bahagia. Sekian purnama mencari, seluruh kekuatan dikerahkan, segala cara pun ditempuh. Ternyata Allah justru membuka kesempatan baginya untuk bertemu Ze dengan cara yang seistimewa dan tak terduga seperti ini."Kabar Mas tidak pernah baik, semenjak seseorang yang sangat Mas cintai memutuskan untuk pergi tanpa kabar."Jawana Ardi membuat Ze menunduk sejenak untuk berpikir, mungkinkah yang dimaksud itu Seruni? Jadi mereka belum menikah? Tapi kenapa? Apa Seruni berubah pikiran?"Kenapa Mas membiarkanny
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

29. Sama-Sama Cemburu

"Bu Zea adalah ...."Ucapan Ardi terhenti sejenak, pandangannya tertuju pada Ze yang tiba-tiba menunduk. Lelaki itu menghela napas berat.Mungkin belum saatnya jujur. "Kami bertetangga, Pak. Dan kemarin sudah sempat kenalan. Benarkan Bu Ze?""Hah? Iya."Pak Ari dan ketiga rekannya menyunggingkan selarik senyum."Jadi Pak Kades menempatkan Pak Ardi dan Bu Zea di rumah yang bersebelahan?"Ardi mengangguk, sedang Ze masih terus menatap sang mantan. Nampaknya wanita itu merasa lega karena Ardi tidak jujur tentang status mereka."Maafkan saya Ibu Ze dan Pak Ardi. Semoga Bapak dan Ibu tidak keberatan dengan kondisi yang seperti ini. Karena kami belum memiliki mess khusus untuk menampung guru-guru yang ditugaskan ke desa ini. Tapi saya sudah mulai membuat anggaran untuk pembuatan mess tersebut dan In Syaa Allah akan segera terlaksana. Jadi kondisi begini hanya akan berlangsung sekitar dua bulan. Setelah itu Bapak dan Ibu bisa menetap di rumah yang lebih baik."Ze dan Ardi saling bertatapan
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

30. Lamaran Kedua

Setelah membaca surat itu, Ze segera meluncur ke rumah sebelah, dia mengetuk pintu. "Assalamualaikum.""Waalaikum salam. Sebentar, Sayang."Ze mendelik. Apa ia salah dengar? Tadi Ardi menyebutnya, Sayang?Pintu kini sudah terbuka, Ardi tampak rapi dengan kemeja koko khabib lengan panjang berwarna navy dipadu dengan celana jeans warna hitam. Rambut tebalnya disisir ke samping. Dengan aroma tubuh yang menguar sampai ke Indra penciuman Ze.Ini lelaki yang sudah membuat anak Pak Kades jatuh cinta?Ze berdehem, sebab jantungnya pun sedikit berisik melihat Ardi pagi ini."Kangen ya, nyari pagi-pagi?"Ardi sudah mempelajari keadaan dengan baik, dia akan bersikap konyol tapi tetap memberi segala perhatian demi untuk menjinakkan hati Ze kembali. Hanya itu cara terakhir yang dia punya. Sebab dengan segala keseriusannya, Ze tak terkecoh sedikitpun.Tapi jika tidak mempan juga, sebenarnya dia masih punya satu cara alternatif. Meminta bantuan Mama atau Paman Ze."Bukan aku yang kangen. Tapi anakn
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status