"Luna di mana?" teriak Eka. "Cucian banyak yang kotor, gak dibersihin," lanjutnya dan histeris melihat piring kotor yang berserakan di atas meja. Begitu juga cucian yang mulai menumpuk. "Mungkin di kamar, Kak. Pasti masih tidur. Dasar pemalas!" "Baru nikah aja, dah berlagak kayak ratu." "Dia itu emang nyusahin dari dulu, Kak." Rita menimpali, ikut mengompori. Aku yang tadinya hendak keluar dari kamar mandi, urung karena mendengar nama Luna, istri saya disebut. Kulanjutkan mendengar percakapan dan sumpah serapah mereka. "Udah numpang, tapi lagaknya kayak Ratu, lamban sekali kalau kerja." "Udah, laporin aja ke Mama," ucap Rita sambil mengarahkan telunjuknya ke arah mamanya yang kebetulan muncul di antara mereka berdua. "Ini apa-apaan sih, ribut banget pagi-pagi." "Ini loh, Ma. Lihat sendiri tuh cucian banyak yang kotor, piring juga. Luna tuh enak-enakan tidur, gak kerja." "Luna belum bangun?" "Iya, Ma. Liatkan, dia makin ngelunjak!" "Sialan tu anak. Akhir-akhir ini dia mulai m
Baca selengkapnya