Beranda / Urban / Sang Penabur Benih / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Sang Penabur Benih: Bab 31 - Bab 40

59 Bab

Hantu Menakutkan Itu Namanya Perceraian

"Papa, kenapa kita tidak menemui mama? Aku merindukan mama." James hanya bisa tertunduk dengan tangan tetap menggenggam tangan mungil putranya, Diego, yang berusia 6 tahun. ,Pagi tadi, Diego baru saja menerima rapot kenaikan kelas taman kanak-kanak. Juga, dua minggu yang lalu ia sakit demam karena merindukan Valerie, ibunya. Sebenarnya, Valerie sangat merindukan putranya namun sikap keras James membuat mereka tidak bisa bertemu. Apalagi jika bukan karena hasutan mantan mertuanya yang berkata bahwa Valerie adalah wanita nakal dan suka bermain belakang. Tuduhan itu ternyata tidak terbukti pasca bercerai. Valerie belum menikah lagi, malah ia tengah mengatur strategi diam-diam agar James mau mempertemukan dirinya dengan Diego. Dan hari ini ketika hatinya luluh karena Diego yang terus meminta bertemu Valerie, akhirnya ia bersedia datang ke rumah Valerie setelah berperang dengan hatinya sendiri. Ia masih mencintai Valerie tapi kini tidak bisa abai dengan keberadaan istri barunya. "Pap
Baca selengkapnya

Campur Tangan Mertua

Dad Mark, contoh ayah mertua yang baik, penuh kehangatan, dan pengertian. Beliau dewasa dalam segala masalah yang datang menghampiri keluarga besarnya. Termasuk menghadapi Celia yang tiba-tiba datang ke rumah dengan amarah membuncah karena ulah Raleigh yang menurunkan batas limit kartu kreditnya tanpa pemberitahuan.Raleigh lupa untuk memberi tahu dan andai ingat pun pembicaraan tentang penurunan batas limit kartu kredit tidak akan membawa kedamaian setelah membicarakannya dengan Celia. Ia berani jamin pertengkaran kembali tak terelakkan dan Raleigh diusir.Setelah mendapat telfon dari Dad Mark dan beragam petuah bijak dari Valerie, akhirnya Raleigh mendatangi rumah Dad Mark. Disana, Celia menumpahkan segala kemarahan dan kekecewaannya pada Raleigh. Celia malu ketika petugas kasir mengatakan bahwa kartu kreditnya tidak bisa dipakai berbelanja. Sedang antrian mengular hanya karena menunggu Celia yang tidak kunjung menyelesaikan pembayaran. Akhirnya dengan berat hati petugas menahan se
Baca selengkapnya

Keputusan Berangkat Ke Sydney

Setelah tuduhan Celia yang memojokkan Raleigh tentang dimana ia tinggal akhirnya tidak ada cara bagi Raleigh selain berterus terang. Yeah, jujur adalah senjata utama yang bisa Raleigh sodorkan pada kedua orang tua Celia, mengapa kehidupan rumah tangga mereka seperti Tom and Jerry. Saling berebut siapa yang paling benar, saling tidak mau mengalah, saling kejar mengejar hingga pukul memukul. Kejujuran itu seperti momok, terlihat menakutkan di awal namun memiliki kekuatan tak terkalahkan sesudahnya. Apapun serangan yang kembali menghadang bisa menjadi gentar karenanya. "Aku terpaksa tinggal di luar, ketika Celia memasukkan semua isi pakaianku ke dalam koper dan melemparnya keluar rumah dad."Dad Mark menatap Raleigh tidak percaya. "Apa yang kalian persoalkan hingga seperti ini?" "Celia mengalami menopause dini."Seisi rumah menjadi hening, emosi Celia yang awalnya meledak kini menurun drastis. Nyawa aslinya telah kembali setelah ditukar dengan nyawa nenek lampir untuk sesaat. Raleigh
Baca selengkapnya

Satu Kesempatan Penuh Harapan

"Bagaimana kabar Diego?" Valerie tersenyum sambil mengunyah roti yang tadi ia beli di minimarket. "Baik. Dia juga merindukanku.""Oh... Aku juga merindukan lelaki kecil tampan itu." Ucap Celia. Valerie menceritakan banyak hal tentang perjuangannya untuk bisa bertemu putranya, Diego, secara diam-diam melalui Nathalie, sepupu mantan suaminya. Jika tidak demikian, bisa dipastikan Valerie dan Diego pada suatu saat nanti akan terlihat seperti orang asing walau mereka memiliki hubungan darah. "Kamu ingin bertemu dengannya?" Tanya Valerie kemudian meneguk air putihnya. Kini mereka sudah kembali berada di mobil dalam perjalanan menuju Sydney dengan Raleigh yang bertugas menyupir. "Tentu saja Val. Dia bocah cilik yang ulung. Dia pandai menyembunyikan rahasia diantara kalian. Aku jadi kasihan."Valerie mengangguk dengan raut sedikit khawatir. Dan Raleigh bisa menangkap kegelisahan itu melalui kaca spion tengah."Jujur aku khawatir dengannya belakangan ini Cel.""James bodoh! Dia meninggalk
Baca selengkapnya

Calon Pasangan Selingkuh

"Melalui bayi tabung, itu pun jika ovarium masih bisa menghasilkan sel telur.""Lalu apakah ovariumku masih bisa menghasilkan sel telur?" Tanya Celia penuh harap. Saat ini harapan besarnya tidak boleh lepas begitu saja atau ia benar-benar akan menjadi wanita tua menyedihkan tanpa anak kandung. "Bisa tidaknya setelah kalian menyetujui lembar persetujuan menjalani proses bayi tabung. Ada obat-obatan yang harus anda minum untuk membantu ovarium memproduksi sel telur dalam jumlah lebih banyak."Celia berbinar seakan ada harapan yang tersisa dan ia bisa mengejarnya. "Kapan kira-kira saya bisa menandatangani lembar persetujuan bayi tabung itu dok?""Perawat akan membantu kalian untuk mengurusnya. Dan saya sarankan untuk mengambil paket bayi tabung dengan bea asuransi negara karena biayanya tidak murah jika dilakukan secara pribadi." Celia mengangguk mantap. "Apakah istri saya bisa hamil setelah menjalani proses bayi tabung itu dokter?" Kini giliran Raleigh yang bertanya penuh harap."Be
Baca selengkapnya

Bukan Salah Orang Ketiga

Setibanya di Armidale, Raleigh tidak memulangkan Valerie dengan alasan ia membutuhkan bantuannya untuk menghibur Celia. Untuk sementara ia tidak bisa mengatasi amukan serta kemarahan Celia yang bisa kembali meledak-ledak pasca putusan dokter. "Apa semua sudah kamu masukkan?""Hey Ral, aku hanya akan menginap tiga hari saja.""Ayolah Vale, aku bisa seperti pria bodoh jika diamuk Celia.""Tapi aku sudah berjanji akan menemui Diego. Dia pasti merindukan ayam parmigiana buatanku.""Aku akan membantumu membuatnya untuk Diego. Aku janji." Raleigh menunjukkan jari angka dua. Valerie terkekeh lalu menutup resleting tasnya. Tapi tiba-tiba tangan Raleigh menyentuhnya. "Lima hari. Tolong lah Vale.""Tiga hari Ral."Raleigh mendesah kasar. Valerie membawa tangan Raleigh untuk digenggam penuh hangat. "Kamu bisa menelfonku jika perlu bantuan. Jangan khawatir."Tanpa aba-aba Raleigh menarik tangannya lalu membawa tubuh Valerie ke dalam pelukannya. "Aku bisa apa jika tanpamu Vale?"Bukannya mend
Baca selengkapnya

Benih Cinta Pihak Ketiga

Valerie melangkah mendekati Celia dengan ekspresi tenang. Ia sadar jika baik Celia atau pun Raleigh sama-sama emosi dan stres akibat menopause dini yang diderita Celia. Keinginan mereka untuk menimang buah hati pun hampir bisa dipastikan kandas atau berpeluang kecil. Tapi Valerie sadar, bukankah tujuannya menginap di rumah ini adalah untuk menemani Raleigh menenangkan Celia yang bisa berubah marah seperti ini? "Dia menceritakan segalanya padaku. Bukan berarti kami memiliki hubungan serius. Dia mengatakannya agar aku bisa membantu mencairkan hubungan kalian yang kaku seperti ini." Celia membuang muka. "Dia cerita apa saja?" "Segalanya, kecuali hubungan suami istri yang kalian lakukan di ranjang. Jangan bersikap kaku seperti ini Cel. Kasihan Raleigh." "Kamu kasihan padanya tapi tidak kasihan padaku? Rela melihatku mengasuh anaknya dengan wanita pendonor sel telur itu?" Nada suara Celia meninggi. "Raleigh setuju mengadopsi anak Cel." Celia menyingkirkan tangan Valerie di pundakn
Baca selengkapnya

Jengah Tapi Enggan Berpisah

Sadar jika tindakannya terlalu mencolok, Valerie pun meminta maaf lalu mengikuti Raleigh menuju restauran di dalam plaza. "Apa Celia membuatmu kerepotan?" Valerie menggeleng karena sebenarnya yang membuat ia kerepotan adalah perasaannya sendiri."Dia kecewa karena kamu tidak bisa menahan diri untuk mencari wanita pendonor sel telur. Sudah berapa kali kukatakan sabar lah Ral. Bermain cantik di depan Celia.""Aku berhak mendapatkan kebahagiaanku Vale. Aku lelah selalu mengalah dengan semua permintaan Celia.""Lalu apa kamu lupa dengan janji pernikahan kalian untuk saling melengkapi dan melipur lara?" "Kalau begitu jadilah aku sebentar saja. Tinggallah bersama Celia. Kamu akan mengerti mengapa aku memilih menjauh. Aku tidak ingin bercerai tapi aku ingin menjauh. Segalanya menjadi kompleks. Aku mencintainya tapi aku lebih nyaman bersamamu." Ucap Raleigh sungguh-sungguh.Valerie terkejut dengan penuturan Raleigh yang berkata lebih nyaman dengannya. Hatinya mulai membunga seperti tanaman
Baca selengkapnya

Campur Tangan Mertua

Pukulan. Tamparan. Dan Hinaan. Lengkap! Semua bercampur menjadi satu ketika Raleigh berhadapan dengan kedua mertuanya.Dad Mark yang selama ini dianggap paling netral dan bisa memahami dirinya sebagai anak menantu pun nyatanya tidak bisa bersikap seperti yang Raleigh harapkan. Beliau terprovokasi ucapan Celia dan Mom Clarie.Total, Raleigh mendapat beberapa tamparan. Sakit, panas, dan berdarah. Tapi ia tidak melawan sama sekali."Andai aku bisa memutar waktu dad. Aku tidak akan bersikap bodoh.""Pergi kamu! Dasar menantu sialan!" Mom Clarie menatap Raleigh nyalang.Raleigh mengangguk. Mungkin mempertahankan Celia sudah tidak ada gunanya lagi. "Tidak bisa! Raleigh harus menjaga pernikahannya dengan Celia. Apapun yang terjadi. Itu keputusan finalku!" Ucap Dad Mark tanpa mau dibantah.Bukan hal baru jika kedua mertua Raleigh sering ikut campur dalam masalah rumah tangganya. Celia kerap mengatakan masalah rumah tangganya mulai dari yang ringan hingga paling parah."Aku titip Celia. In
Baca selengkapnya

Ketegaran Diego Yang Menguatkan

"Ayam parmigiana. Kamu mau Ral?" Tawar Valerie ketika melihat Raleigh menuju dapur sambil mengancingkan kancing ujung lengan kemejanya. "Boleh. Tolong kancingkan ini Vale." Valerie sedikit gugup saat mengancingkan kedua kancing lengan kemeja Raleigh. Ditambah wajah Raleigh tampak segar dan tampan pagi ini membuatnya sedikit gemetar saat mengancingkannya. "Hem... Aromanya saja sanggup membuat air liurku menetes." "Duduk lah akan kusiapkan untukmu Ral." "Terima kasih cantik." Valerie terkekeh dengan gombalan Raleigh di pagi hari. Pipinya terasa sedikit hangat karena pujian receh itu. Menu ayam parmigiana dan kari sosis manis dilengkapi teh hangat di pagi hari menjadi sarapan paling memanjakan lidah Raleigh. "Kalau seperti ini mungkin aku akan membujukmu agar setiap hari tinggal disini saja." Ucap Raleigh setelah menandaskan sarapannya. Valerie terkekeh sambil memasukkan sisa ayam parmigiana dan kari sosis manis ke dalam food storage bersusun. "Diego pasti marah karena memi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status