Home / Pernikahan / Sukses setelah dicerai / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Sukses setelah dicerai: Chapter 61 - Chapter 70

73 Chapters

Bab 61. Bara semakin cinta

Bara merasa kebahagiaannya saat ini terasa lengkap. Sudah memiliki Amanda menjadi pelengkap hidupnya. Kebiasaan Bara selalu menatap wajah Amanda ketika tidur. Bara selalu membelai pipi Amanda ketika Amanda telah terlelap dalam mimpinya. Tak hentinya Bara mengucapka rasa syukur di sepertiga malamnya atas kebahagiaan yang telah diperolehnya. "Sayang, kok belum tidur." Amanda terbangun ketika tangan Bara memberlai pipinya. "Sudah bangun dari tadi, hanya sedang menunggu adzan subuh saja sembari mengusap pipi istriku." pipi Amanda mulai memerah karena malu dengan gombalan Bara."Mand.""Iya.""Aku cium kamu." "Biasanya juga tanpa izin, lebay kamu." perlahaan Bara mendekatkan wajahnya ke wajah Amanda dan pagutan bibir pun terjadi, hingga terjadi pergumulan antara pasangan suami istri yang sah."Mand, semoga saja kita segera dikaruniai titipan buah hati." Bara mencium kening Amanda usai pergumulan panas mereka."Amin." Amanda ikut mengaminkan harapan Bara. Memilili seorang anak asalah im
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Bab 62. Mimpi menjadi nyata

Suara Arman saat berusia tiga tahu dan suara tangisan Naya saat dipisahkan dengannya terngiang jelas jalan mimpi Riana. Riana terbangun ketika ingatan itu kembali lagi dalam mimpinya. Riana tiba - tiba teringat gadis yang tempo hari mengingatkan pada mantan suaminya."Gadis itu, kenapa wajahnya selalu mengingatkanku pada bayiku?" Riana teringat bayinya saat itu. Bayi yang harusnya masih menyusu tetapi dengan kejam dipisahkan."Kenapa, Sayang?" Frans merasakan kegundahan istrinya."Aku teringat bayiku." Seketika tangis Riana pecah di pelukan Frans. Frans memeluk Riana, merasakan apa yang dirasakan Riana saat ini. Perpisahan telah membawa luka yang teramat dalam apalagi dua anak kandungnya yang kini tidak diketahui dimana keberadaanya. Frans bangkit dan mengambil berkas untuk Riana berupa foto Bu Ratna dan rumah Arman."Ternyata si Ratna telah pindah dari kediaman Arman. Menurut warga setempat, Arman pernah menjadi buronan karena kasus penculikan kepada mantan istrinya. Sedangkan Naya,
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Bab 63. Kebahagiaan VS profesi baru

Usai membesuk Arman, Amanda berpamitan dan kembali ke tempat kerjanya. Kedua suami istri itu tak hentinya berterima kasih kepada Amanda karena telah membantunya bertemu dengan kedua anaknya yang selama ini terpisah olehnya. Amanda segera melajukan mobilnya ke Butiknya dan mendapati Bara berada di ruangannya. "Sayang, kok kemari? Cafenya bagaimana?" Amanda merasa tidak enak jika Bara mengabaikan Cafenya."Kenapa? ini juga aku pantau, Sayang." Bara menghampiri Amanda dna mulai mencium aroma parfum Amanda yang menjadi aroma kesukaannya. Bara perlahan mencium ceruk leher Amanda membuat bulu kuduk Amanda merinding.Ceklek"Kak, Oh Maaf!" Adi tak sengaja melihat adegan panas mereka dan segera menutup pintunya. Amanda segera merapikan rambutnya begitu juga dengan Bara semakj salah tingkah.Tok tok tok"Kak, Adegannya sudah selesai belum?" suara Adi terdengar dari luar pintu."Masuk, Adi." Amanda mempersilahkan Adi masuk. Adi hanya masuk sebentar hanya untuk menyerahkan beberapa nota dari s
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Bab 64. Diam - diam mencintai

Tedi tergiang jelas wajah Naya yang begitu cantik berbalut hijab. Tedi tak bisa melupakan sedikitpun wajah Naya. Keesokan harinya, Tedi sengaja mampir ke konter untuk membeli beberapa asesoris ponsel meskipun dirinya tidak membutuhkannya. Yang dia butuhkan adalah bertemu dengan Naya, apapun yang dia lakukan di sana asalkan bisa bertemu dengan Naya."Mau cari apa, Pak?" seorang penjaga konter melayani Tedi. Tedi melihat kesana kemari tidak menemui sosok Naya, Tedi tak mengerti jika Naya bertempat di ruangan khusus admin jadi tidak perlu melayani pembeli."Mau cari apa, Pak?" Tedi terkejut ketika penjaga konter kembali mengejutkan dengan pertanyaannya."Cari gantungan ponsel, Mbak." Tedi asal menjawab karena yang dia butuhkan adalah bertemu Naya."Baik, Pak." pelayan konter kemudia mengambil beberapa contoh koleksi gantungan ponsel dari berbagai merk dan harga. Tedi pura - pura memilih sembari melirik kesana kemari berharap bertemu Naya."Yang mana, Pak?" Tedi tersentak ketika pelayan k
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

Bab 65. Karma Bu Ratna

Pagi ini Riana beserta suami dan anak mereka pergi mengunjungi Naya di kosnya. Rencananya Bu Ratna akan mengajak Naya sekedar menikmati kebersamaan di taman."Assalamu alaikum." Riana mengucap salam di depan pintu kamar Naya. Ceklek"Waalaikum salam." Naya membuka pintu dalam posisi masih menggunakan mukenah karena habis melaksanakan shalat dhuha dan mengaji sebentar."MasyaAllah Naya." Riana menangkupkan kedua tangannya ke pipi Naya. Kecantikannya begitu natural dan manis."Ibu, ayo masuk dulu." Naya mempersilahkan masuk Riana dalam kamarnya. Riana masuk ke kamar sembari melihat - lihat kamar kos sederhana milik Naya. Hanya terdapat dipan beserta kasur berukuran single, lemari dan meja. Terdapat juga sebuah kipas dinding sebagai penghilang rasa panas. Karena kos Naya khusus untuk wanita maka Frans dan Sony menunggu di mobil."Nay, ikut Ibu, yuk!""Kemana?""Jalan - jalan, Papa kamu ada di bawah dengan Adikmu, Sony. Dia ingin sekali bertemu denganmimu, pengen tahu dengan Kakak peremp
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

Keadaan Bu Ratna memburuk

Bu Ratna kembali merasakan sakit di kakinya, nanah kembali keluar dari luka bekas luka palsu. Baunya begitu amis dan anyir sehingga Bu Ratna segera ke kamar mandi membersihkannya meski harus mengesot untuk sampai ke kamar mandi. Berkali - kali Bu Ratna membersihkan lukanya dengan air, nanah itu selalu keluar kembali. Satu jam Bu membersihkan lukanya, Bu Ratna segera ke ruang tamu untuk mengoleskan salep anti septik ke dalam lukanya. Berharap jika lukanya segera sembuh seperti sedia kala.Bu Ratna merasa pengap jika pintunya ditutup dan segera membukanya supaya lebih segar dan sejuk. Namun beberapa tetangga kontrakannya merasa terganggu dengan aroma yanh ditimbulkan oleh luka Bu Ratna. Beberapa orang yang lewat bahkan sampai menutup hidungnya karena tidak kuat."Bu, tolong dong lukanya itu dibawa kerumah sakit supaya tidak bau seperti ini." Mak Rika termasuk salah satu penghuni kontrakan menegur Bu Ratna, namun bukannya menyahuti dengan baik, Bu Ratna malah bersikap sok jagoan meski ti
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Bab 67. Naya tidak percaya diri

Meskipun Naya hidup bersama kedua orang tuanya yang cukup kaya, namun Naya tak serta merta memanfaatkan semua harta Ibunya. Naya tetap bekerja di tempatnya yang lama karena sudah merasa nyaman. Riana bahkan meminta sopir untuk mengantar jemput Naya ketika bekerja.Tedi selalu saja terbayang wajah Naya yang selalu tersenyum. Tedi ingin sekali bertemu dengan Naya dan menyatakan cintanya, tak peduli siapapun yang akan mencekal hubungannya dengan Naya.Seperti biasa, di waktu istirahat Tedi akan menunggu Naya di warung tempat Naya membeli minum. Tedi kali ini membawa kue brownis untuk Naya berharap Naya mau menerima pemberian sederhananya.Tak butuh waktu lama, Naya muncul dan menuju ke warung tempat Tedi berada. Perasaan Tedi mulai tak beraturan saat Naya mulai berjalan mendekati warung. Pemilik warung yang sudah lama mengenal Tedi sebagai pelanggan setia warungnya. "Suka dengannya?" celetuk Bu Farida ketika melihat tatapan Tedi mengarah pada Naya."Banget, Emak." sahut Tedi tanpa melih
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more

Bab 68. Pertemuan Naya dengan Tedi

Meskipun mendapatkan banyak dukungan dari keluarganya namun Naya tetap merasa tidak percaya diri. Masa lalu yang begitu kelam tak lebih dari pelacur murahan yang dipakai orang banyak. Naya tak bisa tidur memikirkan ekspresi Tedi nanti seandainya Naya sudah mengungkapkan isi hatinya."Bantu hamba, Ya Allah." ucapan tersebut yang selalu dia lantunkan, berharap dari kekuasaan Allah yang menentukan akan nasibnya.Ting[Bang Tedi besok mau bicara sebentar dengan Naya. Bolehkan?] sebuah pesan dari Tedi[Iya boleh, Bang] balas Naya dengan harap - harap cemas.[Istirahat besok kita makan di warung biasanya] Tedi mengacak bicara Naya di warung Bh Faridah.[Baik, Bang Tedi jangan pernah kecewa ketika mengetahui apa Naya sampaikan besok] Tedi terkejut dengan pernyataan Naya, itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Naya dan akan diungkapkan besok. Semalaman mereka berdua tidak ada yang bisa tidur karena memikirkan pertemuan besok. Perasaan mulai maju mundur ketika dirinya harus mengungkapkan s
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Bab 69. Kecurigaan Bu Fatimah

Bu Fatimah mengamati dari kejauhan pada lelaki yang bersama dengan Rina. Lelaki itu bahkan terlihat mesra sama seperti Rina yang bergelayut manja. Usai dari Cafe, Rina dan Dodit menuju ke sebuah hotel yang berada di sebelah Cafe tempat nongkrongnya mereka berdua. Bu Fatimah segera mengikuti mereka berdua secara diam - diam supaya tidak kehilangan jejak.Rina dan Dodit masuk ke dalam sebuah kamar. Bu Fatimah menuju ke resepsionis dan meminta nomor kamar Rina dan Dodit sekarang, akan tetapi pihak hotel tetap merahasiakan privasi pengunjung hotel. Bu Fatimah mengatakan jika pihak wanita adalah calon tunangan anaknya sehingga pihak hotel akhirnya memberikan nomor kamar yang Rina dan Dodit.Bu Fatimah segera naik ke lantai dua tepat nomor kamar yang disewa Rina dan Dodit.tok tok tokBu Fatimah mengetuk pintu dan betapa terkejutnya ketika Rina membuka pintunya dan masih memakai lingerie merah. "Ri - Rina?""Ta - Tante?" Rina terkejut sekali melihat Bu Fatimah memergokinya sedang bersama
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Bab 70. Bedrest dan berakhir kuretase

Pagi ini Amanda tidak seperti biasanya. Amanda setiap hari akan bangun sebelum subuh untuk menyiapkan semuanya dibantu dengan Bu Maya, Ibu mertua yang selalu terbuka padanya. Namun kali ini Amanda tidur lagi usai shalat subuh. Bara menghampirinya memastikan jika Amanda baik - baik saja."Sayang, sudah siang loh. Ayo bangun." Bara menggoyang - goyangkan tubuh Amanda dengan pelan karena takut membuat Amanda sakit atau tidak nyaman."Badanku capek semua, Sayang." Sahut Amanda yang masih berada dalam selimut. Bara meletakkan punggung telapak tangannya di dahi Amanda."Alhamdulillah tidak demam, ya sudah istirahat saja, Sayang." Bara meninggalkan Amanda dan menuju ke dapur membuatkan sarapan untuk Amanda."Amanda mana? kok gak turun." Bu Maya melihat Bara turun sendiri."Amanda sedang tidak enak badan, Ma.""Biasa ibu hamil ya begitu, Mama dulu lebih parah dari Amanda saat hamil kamu." Bara menyimak penjelasan Bu Maya saat hamil dulu. Bara akhirnya mengerti tentang apa saja yang akan terja
last updateLast Updated : 2022-07-14
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status