Binar mendahului Zahir untuk turun. Zahir mengekor sambil memerhatikan lagi tubuhnya, berusaha mencari sesuatu yang salah dari sana. Tapi tidak ada yang ia temukan. Ia berpikir, apakah ada sesuatu yang biasa menurut Zahir tapi terlihat aneh atau salah di mata Binar? "Selamat pagi, putraku!" Ali berseru ketika setengah badan Zahir sudah bisa ia lihat. "Maaf saya bangun terlalu siang." "Bicara apa kamu ini. Kamu pasti lelah karena perjalanan kemarin, jadi wajar saja kalau kamu butuh lebih banyak waktu tidur." Tidak juga. Sebenarnya Zahir butuh lebih banyak waktu tidur bukan akibat lelah menempuh perjalanan, tapi karena ia terus terjaga sampai pukul dua pagi. Alasannya apa lagi kalau bukan karena otak yang terus bekerja meski raga Zahir sudah merengek minta ditidurkan. "Ayo cepat duduk. Binar sudah memasak untuk sarapan kita," papar Ali yang sudah duduk manis di salah satu kursi. Dua dari tiga sisa kursi kosong juga telah ditempati oleh Binar dan Zahir. "Aroma masakannya sangat wan
Last Updated : 2022-04-28 Read more