Semua Bab Suami untuk Mantan Istriku: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

Terpergok Selingkuh

Tok tok tok! Tara mengetuk apartemen Martin. Kemudian Martin membuka pintunya dan tersenyum semringah saat melihat Tara di depannya.“Mengapa aku yang harus datang ke apartemenmu? Kamu bisa kan langsung datang ke tempat praktik?” cecar Tara dengan nada kesal. “Maafkan aku,Tara. Aku sebenarnya ingin datang ke tempat praktikmu, tetapi aku sungguh benar-benar tidak bisa ke sana. Aku tidak sanggup berangkat karena sakitku ini,” jawab Martin sambil meringis kesakitan.“Lalu sebenarnya kamu sakit apa?” tanya Tara lagi.“Masuklah dahulu, nanti aku akan menceritakan keluhan kesehatanku,” jawab Martin. Tara pun menghela napasnya. Ia lalu masuk ke dalam apartemen Martin. Martin kemudian menutup pintu apartemennya. Dia kemudian menyunggingkan senyumnya lagi dan menatap Tara dari ujung kaki sampai ujung kepala.“Baiklah, Martin. Sekarang apa keluhanmu? Aku segera memeriksamu, setelah itu aku akan memberikan resepnya dan pergi dari sini,” papar Tara.“Aku merasa tidak enak, jika aku berduaan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Angkat Kaki

Tara sangat syok mendengar kata cerai dari mulut Mada, apalagi Mada sampaimengucapkan cerai talak tiga.“Mada, kamu serius menceraikanku dengan talak tiga sekaligus?” tanya Tara, ia melihat dengan jelas kemarahan di wajah Mada.“Aku tidak bercanda, Tara. Aku menikahimu sangat serius. Tetapi kini kamu malah mengkhianati pernikahan itu. Aku tak akan bisa kembali padamu,” amuk Mada sambil menuding Tara yang berurai air mata.“Dengan mengucapkan talak tiga, kita akan sulit bersama lagi, Mada,” sahut Tara dengan tangisan yang memilukan hati.“Justru lebih bagus, aku tak akan pernah melihat wajahmu lagi, Tara,” jawab Mada dengan tegas.“Tetapi kamu salah paham, Mada. Dia menjebakku untuk datang ke apartemen ini,” Tara berusaha meyakinkan Mada kalau dirinya tidak bersalah.“Cukup, Tara. Semuanya sudah terlambat. Pernikahan kita sudah hancur karena ulahmu, dan jangan harap kita akan bersatu lagi,” pungkas Mada. Kemudian ia pergi meninggalkan Tara dan Martin dengan hati yang sangat pedih.Tara
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Perpisahan yang Menyakitkan

“Jangan pergi, Mada! Aku mohon dengarkan aku dulu!” sahut Tara, ia berusaha menahan Mada untuk masuk ke mobilnya. Namun Mada malah mendorong tubuh Tara sedikit keras untuk menjauh dari mobil berwarna silver itu.Benar dugaan Mada, kalau Tara pasti akan segera menyusulnya ke apartemen itu. Tetapi sayangnya, Tara sedikit terlambat, sebab Mada sudah bersiap pergi dari sana.“Mada, dengarkan aku, Sayang! Jangan pergi!” seru Tara. Tetapi Mada enggan untuk bertahan dan langsung duduk di bawah kemudi dan menutup pintu mobilnya.Tara terus berusaha mencegah Mada pergi dengan memukul-mukul kaca mobil dan meminta Mada keluar dari mobilnya, tetapi Mada tetap tidak bergeming.Mada langsung melajukan mobilnya meninggalkan Tara yang meneriakkan namanya. Hati Tara hancur saat melihat Mada pergi tanpa berucap sepatah kata pun dari bibirnya.‘Ya Tuhan, inikah akhir kisah cintaku dengan Mada? Mengapa sesingkat ini?’ tangis Tara saat mobil Mada keluar dari basement itu.Tara sudah merasa putus asa, ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Berbagi Pilu

"Tidak, Bu. Ibu tenang saja. Aku tidak bermasalah sekali sama sekali dengan Mada," jawab Tara.Ia segera menghapus air matanya dan mencoba menahan isaknya agar ibu mertuanya itu tidak khawatir dengan masalah yang dihadapi oleh Tara."[Kamu yakin tidak ada terjadi sesuatu di antara kamu dan anakku, Tara?]" tanya Nana memastikan lagi.Namun Tara terdiam sejenak dan berusaha agar suaranya tidak parau di telepon. Ia mencoba untuk bisa lebih tenang."Tenang saja, Bu. Hubungan kami baik-baik saja kok," jawab Tara lagi."[Lalu kenapa kamu menanyakan keberadaan Mada di rumah Ibu?]" tanya Nana lagi dengan nada penasaran."Sebab ponsel Mada tak bisa dihubungi, jadi aku menghubungi Ibu. Siapa tahu dia mampir ke sana," jawab Tara setenang mungkin."Tetapi sepertinya Mada sebentar lagi akan segera pulang, karena sudah waktunya jam pulang kantor," sambung Tara."Aku minta maaf sudah menanyakan keberadaan Mada pada Ibu, mungkin Mada pulang sedikit terlambat," ucap Tara.Namun entah mengapa Nana mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Penyesalan

Melihat ada air mata yang menitik di pipi Mada membuat sepasang alis tebal Arya bertaut."Kamu menangis, Mada? Bukannya tadi kamu marah-marah?" Pertanyaan polos Arya seperti menyindir Mada.Hati Mada kini terasa sakit dengan keputusan yang dibuatnya sendiri."Benar juga apa katamu, Arya! Aku telah ambil keputusan yang salah," Jawaban Mada kembali membuat Arya terperanjat."Kenapa kamu baru menyadarinya sekarang, Mada? Aku percaya kalau Tara wanita yang setia, dia sangat mencintaimu. Bahkan Tara pernah menolak cinta Martin bukan?" Pertanyaan Arya membuat Mada semakin tersudutkan.Kepalanya menunduk lesu, ia sudah membuat rumah tangganya dengan Tara hancur karena emosi sesaatnya.'Maafkan aku, Tara. Aku sudah termakan bisikan setan untuk menceraikanmu,' ucap batin Mada. Ia ingin segera menemui Tara secepatnya, namun ia merasa malu dengan perbuatannya pada Tara.Melihat sahabatnya bersedih, Arya meletakkan puntung rokoknya di sela asbak. Ia kemudian menepuk bahu Mada."Sudahlah, Kawan. K
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status