Aku berlari ke arah parkiran, meminjam motor milik Kenzi--adik tingkatku yang kebetulan terparkir dan langsung pergi menuju rumah sakit. Walau keahlian mengemudi motorku masih pra awal dan sudah lama tidak digunakan tapi kali ini aku harus nekat, kurasa jika harus menunggu gojek pasti gak akan keburu. Selama menggebah motor, aku menyetir bagaikan orang kesetanan, menyalip motor dan mobil sudah tanpa perasaan.Mungkin jika ini dalam kondisi normal, aku akan takut melakukannya tapi bayangan Mas Aksa yang sedang bersama Nadia benar-benar menguji keimananku. Aku tak sanggup lagi berpikir jerih dan yang kupikirkan hanya satu yaitu membuktikan kebenaran tentang suamiku. Sungguh, aku lelah terus menerus dicekoki prasangka yang datang dari kanan kiri, aku ingin menghentikan kecurigaan ini. Sialnya, seolah semesta sedang tidak mendukung. Di saat aku terburu-buru, jalanan menuju rumah sakit sore ini ternyata tak mudah ditaklukan. Selain ramai dan banyak orang pulang kerja, beberapa mobil selal
Last Updated : 2022-08-04 Read more