Tragedi! Tragedi!Tragedi tidak jadi terjadi. Karena dengan kuat gigi Sarni Trillili menggigit jari-jari tangan setan itu. Bekapan itu lepas dan orang itu lari sambil menahan sakit di tangannya. Sarni Trilili belum sempat mengenali si misterius. Duh gusti! Sarni Trilili menangis. Sakit, sakit hatinya. Ketika Surip Sasawati pulang diantar Yu Munah Soblem, sempat pula mereka melihat mata sembabnya. Tapi perkiraan mereka jelas tangisan itu karena Sarni Trilili baru teringat dengan Jonet Tralala, sang almarhum. Sarni Trilili pun enggan menceritakan aib yang hampir saja menimpanya. Maka, ketika Yu Munah Soblem pamitan, ia hanya bisa mengangguk tanpa berkata-kata. Ketika Surip Sasawati tertidur Sarni Trilili hanya bisa klisikan. Otaknya berteka-teki silang, siapa gerangan setan yang hampir memperkaosnya.Kamto Oncekkah? Rasanya bukan. Kamto Oncek orangnya cebol dan tangannya kurus, tak sekekar itu. Tampaknya bukan orang dusun ‘ex’. Di dusun ‘ex&
Baca selengkapnya