Home / Pernikahan / Suamiku Bos Tampan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Suamiku Bos Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

94 Chapters

21. Agatha

Arjuna mengelus pipi kanannya yang terasa perih akibat tamparan dari Kinara. Arjuna menatap malas pada Kinara yang sejak tadi ingin tertawa. Rasanya ingin dia terkam tubuh mungil Kinara saat itu juga. Baru kali ini Arjuna mendapat tamparan dua kali dari wanita yang sama.  "Sakit?" tanya Kinara.  "Menurutmu?" "Salah sendiri, kamu gak sopan menyentuhnya … itu … aku kan reflek jadi nampar kamu."  Kinara malu mengatakannya. Dia memang reflek menampar Arjuna saat dia menyentuh bukit kembarnya.  "Bukannya enak?"  "Diam, Juna! Aku malu. Jangan bahas itu lagi!" 
Read more

22. Ungkapan Arjuna

Setelah bertemu Agatha, Kinara mengajak Arjuna untuk berkunjung ke panti asuhan menemui ibu Diana. Ini pertama kalinya Arjuna berkunjung ke panti asuhan. Setelah sampai di panti asuhan, Kinara langsung menuju ruang ibu Diana beristirahat. Kinara begitu bahagia bisa mengobrol kembali dengan ibu Diana. Segala rasa Kinara curahkan pada wanita yang sudah dianggapnya ibu itu. Kinara juga meminta doa semoga pernikahannya nanti berjalan dengan lancar. Arjuna juga menemui ibu Diana dan meminta restu. Ada debaran dan rasa bahagia melihat Arjuna mengobrol dengan ibu Diana, Kinara merasa benar-benar dilamar oleh seorang laki-laki. Lamunan Kinara buyar seketika, tatkala dia menyadari bahwa semua ini hanya pura-pura. Setelah selesai mengobrol dengan ibu Diana, ibu Linda mengajak Kinara dan Arjuna untuk makan malam bersama anak panti. Suasana maka
Read more

23. Kinara Sakit

Kinara sampai di kampus dan segera menemui Amel di kelas, sementara Arjuna ke kantor dulu baru ke kampus menemui dosen pembimbing. Pagi ini Kinara merasakan tubuhnya sedang tidak baik-baik saja, kepala pusing dan badannya terasa lemas, padahal dia sudah sarapan tadi pagi di panti asuhan. Dia berusaha tidak memperdulikan keadaan tubuhnya, karena hari ini dia harus bertemu Arya untuk mengumpulkan tugas makalah dan meminta maaf karena sudah meninggalkannya di kafe kemarin siang.  "Kinara." Amel melambaikan tangannya kepada Kinara.  "Pagi, Mel," sapa Kinara.  "Tugas sudah selesai, 'kan?" tanya Amel.  "Sudah, habis kuliah bu Santi aku ke ruang pak Arya." Kinara tertunduk lesu, dia kembali merasa bersa
Read more

24. Kinara Bukan Indira

Suara ketukan pintu membangunkan tidur Kinara. Dia membuka matanya perlahan, lalu beranjak dari kasurnya untuk melihat siapa pagi-pagi begini yang datang berkunjung. Kinara membuka pintu dan melihat Arya berdiri di depannya membawa beberapa kantong plastik. "Pak Arya, silahkan masuk." Kinara mempersilahkan laki-laki itu masuk ke ruang tamu kontrakannya. Dia sebenarnya takut jika Arjuna tahu, tapi mengabaikan Arya juga tidak mungkin. Akhirnya Kinara meminta Arya untuk duduk.  "Maaf Pak, aku berantakan, belum mandi," ucap Kinara malu. "Tidak apa-apa Kinara, gimana keadaanmu?" tanya Arya. "Alhamd
Read more

25. Bertengkar

Hari ini Kinara kuliah jam 10 pagi, jadi dia masih punya waktu untuk membersihkan kontrakan sebelum berangkat ke kampus. Selepas kepergian Arjuna tadi malam, Kinara lebih banyak diam dan melamun. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan lebih pada Arjuna. Awalnya, Kinara pikir, Arjuna akan bersikap cuek, datar dan tidak menyangkut hati. Faktanya, semua berbanding terbalik dengan ekspektasi Kinara.  Lamunan Kinara buyar, ketika ponselnya berbunyi. Dia segera mengambil ponsel itu di atas sofa dan melihat nama pengirim pesan, yang ternyata adalah Arjuna. Arjuna meminta Kinara menunggunya setelah kuliah untuk bertemu dengan Safira.  Kinara menatap malas layar ponsel yang menampilkan isi pesan dari Arjuna. Rasanya ingin marah meluapkan kekesalannya pada ponsel itu.  
Read more

26. Sentuhan Arjuna

Kinara mengirimkan pesan pada Safira untuk share lokasi tempat mereka janjian. Setelah mendapatkan balasan dari Safira, Kinara segera menuju tempat itu. Kinara melihat Safira menunggunya di depan perusahaan WO langganan keluarga Atmaga. Safira tidak sendiri, disampingnya berdiri wanita cantik bernama Agatha. Kinara berlari kecil menuju dua wanita yang menunggunya itu. Senyum sumringah melekat di bibir Kinara. Dia berusaha melupakan rasa kesalnya pada Arjuna, dan beruntungnya Kinara, Agatha ikut bersama Safira. Kinara menyukai Agatha, berbicara dengan Agatha membuat mood Kinara membaik.  "Kinara, sini," panggil Agatha.  Kinara mencium tangan Safira kemudian memeluknya. Setelah itu, gantian Kinara memeluk Agatha. Kinara baru saja bertemu wanita ini tapi rasanya seper
Read more

27. Pernikahan

Kinara meremas kedua tangannya ketika MUA memoles wajahnya dengan riasan-riasan tipis. Kinara sengaja meminta polesan tipis natural karena ia tidak suka dengan make up yang tebal dan terlalu menor. Gugup, takut dan perasaan lainnya campur aduk menjadi satu. "Rileks sayang, kamu gugup?" tanya wanita berusia 30 tahunan yang sedang memberikan eyeshadow pada matanya. "Iya Kak, maaf aku gerak terus," ucap Kinara. "Biasa itu, tidak apa-apa kok. Apalagi kamu akan bersanding dengan Arjuna Atmaga. Ah tampan sekali, kamu beruntung sayang," ujar wanita itu. Kinara hanya tersenyum. Wanita itu tidak tahu saja kalau pernikahan ini hanya pura-pura belaka. Seandainya Arjuna benar-benar mencintai Kinara kemudian memutuskan untuk men
Read more

28. First night

Sebelum memasuki rumah baru, Arjuna dan Kinara berkumpul dengan keluarga besar Atmaga. Arjuna melewatkan pertemuan itu karena harus bertemu dengan Argan di ruang kerjanya. Sebenarnya Kinara penasaran dengan sikap aneh Arjuna setelah resepsi selesai. Arjuna menjadi gelisah dan tidak fokus, namun apa daya, Kinara harus tertahan di antara keluarga besar Atmaga untuk mendapatkan wejangan-wejangan seputar kehidupan rumah tangga.  Jujur saja Kinara mulai bosan dan mengantuk, rasanya seperti di ceramahi oleh senior-senior yang berpengalaman. Sebenarnya yang mereka katakan adalah ilmu yang bisa dipakainya dalam menjalani rumah tangga yang sesungguhnya, namun karena keadaan tubuh yang lelah membuat Kinara ingin secepatnya beristirahat.  Kinara akhirnya bisa keluar sejenak dari pertemuan keluarga itu dengan izin ke toilet. Dia berjal
Read more

29. Melupakan

"Jun … na … le … pas … kan!" Kinara menarik tangan Arjuna dari lehernya, namun cengkeraman tangan Arjuna semakin kuat. Kinara kesusahan bernapas, sekuat apapun Kinara menyadarkan Arjuna, namun suaminya itu masih berada dibawah pengaruh alkohol dan seakan tidak bisa mendengar apapun di sekitarnya. "Indira kamu…. " Arjuna melepaskan tangannya dari leher Kinara dan tubuhnya ambruk di sebelah kanan istrinya itu. Kinara terbatuk-batuk sambil memegang lehernya. Rasanya sakit, Kinara bahkan berpikir kalau hidupnya akan berakhir di tangan Arjuna saat itu juga. Dia bersyukur Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup.  Kinara melihat ke samping dan melihat Arjuna terlelap tidur. Dia
Read more

30. Tesis

Kinara merapikan pakaiannya di depan cermin. Hari ini dia harus ke kampus untuk kuliah seperti biasanya. Untung saja kelas pertama dimulai pukul 10 pagi. Kinara melihat Arjuna yang masih bertahan di dalam selimut. Satu jam sebelumnya, mereka melakukan aktivitas di atas kasur itu. Bukan aktivitas panas berhubungan ala suami istri pada umumnya, tapi hanya sekedar berciuman dan saling menyentuh. Kinara masih menutup segelnya rapat-rapat karena di perjanjian memang tertera seperti itu, No Sex and No Love. Lagipula, Kinara tidak mau melakukannya tanpa cinta.    Kinara tidak berniat membangunkan Arjuna, dia pelan-pelan keluar dari kamar dan segera ke kampus naik kendaraan umum. Sebenarnya Safira menyuruh supir untuk mengantar Kinara, namun dia menolak karena sudah terbiasa naik kendaraan umum.    Sampai di kampus, Kinara melihat
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status