Home / Pernikahan / SEMUA KARENA SUAMI KEDUA / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of SEMUA KARENA SUAMI KEDUA: Chapter 91 - Chapter 100

117 Chapters

91. INGIN SENDIRI

Magdalena sedang menemani Elkana untuk tidur siang, bocah itu tidak lagi dibawa ke kamar mamanya setelah makan siang selesai.Setelah membereskan tumpahan makanan, Lidya datang lagi dengan makanan yang baru. Perempuan muda itu tampak lebih berhati-hati untuk mengantarkan makanan."Taruh di nakas saja," ujar Ruth datar. Padahal tangan Hizkia telah terulur untuk menerima nampan dari Lidya."Apa masih ada yang Bu Ruth perlukan? Saya akan menyiapkan --," "Tidak perlu, Suster. Boleh tinggalkan kamar ini," pinta Ruth memotong pembicaraan.Lidya memandang sekilas Ruth, lalu ia mengangguk dan membalikkan tubuhnya untuk keluar dari kamar pribadi Ruth dan Hizkia. "Kamu masih belum mau makan?" tanya Hizkia heran."Ya, nanti aku akan makan... sendiri. Boleh tinggalkan aku?" tanya Ruth menunduk memeriksa ponselnya. Ia tidak ingin melihat raut Hizkia yang sempat diliriknya masih meninggalkan sisa senyum saat Lidya berpamitan keluar kamar tadi.Kini, Ruth hanya ingin tinggal sendiri di kamarnya."
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more

92. MANIS MENJADI PAHIT

Senin pagi ini Hizkia dan Ruth akan bertemu dokter Samuel di RSIA Kasih Ibu. Setelah insiden makanan tumpah, Hizkia menunjukkan perhatiannya pada Ruth. Perkataan Lidya tentang efek psikologis yang dialami Ruth membuat Hizkia memaklumi kondisi istrinya.Ruth pun merasa perhatian Hizkia tertuju padanya. Tidak banyak yang dilakukan oleh Lidya bila Hizkia telah berada di rumah. Pria itu mengambil alih beberapa tugas Lidya seperti menemani ke toilet, berjalan ke taman, berkumpul bersama Elkana dan Magdalena di kamar mereka.Suasana hati Ruth yang sempat sedih perlahan kembali. "Papa El, sepertinya seminggu lagi aku akan pulih. Pola makanku sehat dan juga rajin minum obat." Ruth memulai pembicaraan di mobil yang sedang menuju ke RSIA Kasih Ibu. Mereka hanya berdua di dalam, Ruth beralasan topik yang akan dibahas bersama Samuel sangatlah pribadi sehingga Lidya tidak perlu ikut."Em... mulai pekan depan Lidya tidak perlu lagi membantu aku," ujarnya sambil menoleh pada suaminya."Kamu yakin?"
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

93. TINGGALKAN AKU

Hizkia mendesah, "Soal makanan, Lidya perawat Mama El, dia banyak referensi makanan yang baik untuk mendukung kesehatan kamu," timpal Hizkia."Selama ini yang aku masak, bukan makanan yang sehat ya? Yang kamu dan Elkana makan itu, makanan sampah?" Ucapan Hizkia membuat Ruth benar-benar tidak suka.Ruth membuka seatbeltnya, berniat keluar dari mobil. Saat pintu telah dibuka setengah, Hizkia dengan cepat membuka seatbelt pula, lantas menarik Ruth untuk kembali masuk dan duduk.Perempuan itu meronta minta untuk dilepaskan."Diam!," bentak Hizkia. "Kamu bertingkah seperti anak kecil. Tidak pantas!" ucap Hizkia mencengkram kedua lengan Ruth.Ucapan Hizkia itu membuat mata Ruth berkaca-kaca. Ia menatap manik Hizkia yang menyiratkan amarah bukan empati.Ruth mendorong tubuh Hizkia ke belakang, hingga pria itu terduduk kembali di bangku kemudi. Menoleh keluar jendela, bening air mata jatuh di pipinya.Mereka berdua terdiam dengan pikirannya masing-masing. Hanya nafas berat dan isakan kecil ya
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

94. KETEGANGAN

Lidya hari ini izin pada Hizkia dengan alasan pergi menemui kakaknya yang tengah sakit. Perempuan muda itu kini berada di sebuah taman indah nan hijau dikelilingi pepohonan rindang. ia berjongkok dan mengusap nisan di hadapannya.Tidak memungkinkan bagi dirinya untuk mengungkapkan yang sebenarnya.Air mata tak tertahankan, terdengar nada pilu dari isakannya. Suster muda itu tidak kuat berjongkok, ia menyatu ke rerumputan menumpahkan kesedihan tanpa kata.Dirinya telah terpisah dari orang yang selalu sedia membantu, terutama di kala sedih. Lidya mengusap dua nisan yang berdekatan itu. Tidak ada lagi yang akan menanyakan keadaan atau perasaannya. Hidupnya hampa tanpa mereka.Dering ponsel di saku menjeda aktivitasnya. Ia menghapus air mata lalu merogoh kantong dan melihat siapa pemanggilnya.Lidya menjawab panggilan itu, tidak lama mereka berbincang."Ya, Kakak. Aku baik-baik di sini tidak perlu khawatir. Semoga aku berhasil," tekadnya bulat.Lidya menarik nafas dan menghembuskannya ken
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

95. TIDAK LAGI CINTA?

Ruth melangkah keluar dari kamar Lidya menuju kamar pribadinya. Cukup heran dirinya dengan perkataan 'minimal sebulan' yang diungkapkan oleh Lidya.Ruth dan Hizkia memang tidak pernah membicarakan opsi waktu bekerja. Hanya, menggunakan jasa hitungan pembayaran adalah sebulan gaji.Ruth mengafirmasi dirinya sendiri untuk tetap tenang menghadapi ini. Tidak akan lama lagi tugas Lidya akan selesai.Hingga malam hari, Ruth tidak mengonfirmasi apapun kepada Hizkia. Ia bersiap akan tidur setelah dari kamar Elkana. Sementara, Lidya telah kembali ke penginapan yang dicarikan oleh Hizkia, tidak jadi menempati apartemen mereka. Di kamar, Hizkia setengah berbaring. Ia menggenggam bahan bacaan sambil menunggu Ruth masuk kamar. Tidak ada sapaan dari Ruth untuk Hizkia, demikian sebaliknya. Menutup malam sebagai rutinitas, Ruth melakukan perawatan wajah.Selesai dengan itu, Ruth membaringkan tubuhnya di ranjang mereka yang empuk."Kamu sudah sampaikan tugas Lidya berakhir akhir pekan ini ya?" tanya
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

96. PLONG

Di akhir pekan, keluarga Hizkia hanya tinggal di rumah, mengingat kondisi Ruth yang masih perlu dijaga untuk tidak memberatkan fisiknya.Sarapan dan makan siang disediakan oleh Lidya. Perempuan itu turut makan bersama. Suasana hati Ruth kembali membaik sejak Hizkia menghibur hatinya yang galau karena kehadiran suster muda itu.Ini hari terakhir Lidya bekerja bersama keluarga Hizkia, setelah dua pekan membantu menyediakan kebutuhan Ruth. Sewaktu Ruth dan Hizkia di ruang keluarga, Elkana tidur siang, dan Magdalena bertelepon dengan karyawan cateringnya di dalam kamar; Lidya mendatangi pasangan suami istri yang sedang fokus dengan kesibukannya masing-masing. "Mas Hizkia dan ibu Ruth," sapanya lembut. "Saya mohon pamit dari tugas selama dua minggu ini," ujarnya lirih. Hizkia dan Ruth memberi perhatian terhadap Lidya yang berdiri sambil menenteng sebuah tas."Saya mohon maaf bila pekerjaan saya kurang optimal di awal. Bila Mas Hizkia dan Ibu membutuhkan jasa kembali, saya siap bertugas la
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more

97. MEMBERI BANTUAN

Hizkia tiba di sebuah klub malam, setelah mendapat pesan singkat dari Lidya yang meminta tolong dengan alasan terjebak dan tidak membawa uang sepeser pun. Setelah beberapa kali penolakan dari Hizkia, Lidya tidak kunjung menyerah untuk meminta pertolongan pada pria itu.Lidya memohon-mohon untuk terlepas dari klub malam yang dirinya tidak tahu ada dimana. Perempuan itu hanya menyebut nama klub malam. Disinilah pria itu sekarang, basement klub malam yang terkenal di ibukota.Saat lampu kendaraannya menyorot tubuh Lidya, pria itu keluar."Lidya," panggil Hizkia.Perempuan muda yang tengah terduduk menangis ketakutan di lantai parkiran, mengenali suara yang beberapa waktu belakangan begitu familiar baginya. Sontak ia mengangkat kepalanya dan melihat sosok Hizkia membungkuk sehingga wajah mereka saling berhadapan.Mendadak Lidya melingkarkan tangannya di tengkuk Hizkia. Pria itu hampir hilang keseimbangan saat Lidya melakukannya. Namun, sesaat kemudian ia mampu mengendalikan tubuhnya agar
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

98. MAKAN BERSAMA

Senin pagi ini, Hizkia sekeluarga sarapan pagi bersama. Pria itu akan bersiap ke kantor."Papa El, mau aku kirim bekal makan siang nanti? Biar pak Danu jemput," tanya Ruth sembari membereskan meja makan. Elkana telah dibawa oleh Magdalena ke ruang keluarga."Tidak perlu, Sayang, aku makan dari kantor saja nanti. Kamu jangan lakukan yang berat-berat dulu, loh" ucap Hizkia dengan nada khawatir akan kondisi sang istri.Ruth tersenyum dengan perhatian suaminya. "Siap, Papa El...," sahutnya.Ruth mengantarkan kepergian Hizkia ke kantor setelah pria itu berpamitan dengan ibu mertua dan anaknya. Danu telah bersiap di dalam mobil.Saat mobil melaju meninggalkan rumah, berbunyi nada pesan singkat. Hizkia merogoh tas kecil yang berisi ponselnya. Pesan dari Lidya yang berisi ucapan terima kasih atas bantuan Hizkia.Pria itu membalas cukup singkat dengan bunyi pesan: [sama-sama, Lidya].Hari ini Hizkia akan ada pertemuan dengan tim kerja pembangunan gedung baru. Ada presentasi dari tim tersebut m
last updateLast Updated : 2022-07-04
Read more

99. BERTENAGA

Kesehatan Ruth dari hari ke hari menunjukkan perkembangan. Mama Elkana sudah mulai berani melakukan pekerjaan yang lebih membutuhkan tenaga, tidak mungkin bila semua dikerjakan oleh bundanya.Untuk menggunakan jasa asisten rumah tangga masih jauh dari pikirannya, meskipun begitu ia tidak menampik bisa jadi ke depan akan mencari orang untuk membantu mengurus rumahnya. Namun, untuk saat ini Ruth masih begitu sulit percaya dengan orang baru.Menemukan asisten rumah tangga yang loyal seperti sosok Danu bukanlah perkara mudah. Hizkia cukup sering menanyakan apakah Ruth telah siap dengan bantuan ART yang baru. Namun, perempuan itu masih sering terbawa perasaan dan langsung menolak tawaran dari suaminya. Kondisi seperti itu merupakan sisa dari trauma akan peristiwa penculikan yang dialami oleh Ruth dan putranya. Dirinya pun masih dibimbing oleh seorang psikolog untuk menyembuhkan trauma mendalamnya. Ruth butuh waktu untuk pulih.Bukan hanya dirinya, Elkana pun dicarikan seorang psikolog kli
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

100. KELUAR KOTA

Semenjak selesainya tugas Lidya, Ruth merasa lebih tenang menjalani hari-harinya. Ditambah kesehatannya yang membaik serta hubungan dengan suaminya yang mesra membuat perempuan itu semakin bersukacita.Magdalena pagi ini tengah mengurus keperluan cucunya seperti biasanya. Sementara Ruth mempersiapkan keperluan suaminya untuk kunjungan kerja Hizkia bersama tim pembangunan gedung baru ke Surabaya."Di sana jangan nakal ya, Papa El," ujar Ruth sembari membantu suaminya mengancingkan kemeja.Hizkia mengulas senyuman manis. "Nakal bagaimana sih, Ma. Ke sana tujuannya kunjungan kerja," sahut Hizkia menatap manik istrinya yang sedang fokus pada kemejanya."Ya, ning Surabaya 'kan pada cantik-cantik," cicit Ruth. Ia mendongak menatap bola mata suaminya.Hizkia terkekeh. "Kamu ini, aku di sana hanya dua hari. Tidak sempat yang memikirkan hal seperti itu," sahutnya menjiwit hidung Ruth."Jadi, kalau lebih lama... sempat begitu?" protes Ruth, menampik tangan suaminya.Kali ini Hizkia terbahak-bah
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status