Sepanjang perjalanan Bandung-Jakarta, Kyra tidak mematikan teleponnya dengan Raka. Bukan hanya menceritakan situasi yang sedang ia dan Arden alami, tapi juga banyak hal yang berhubungan dengan apa yang terjadi padanya. "Hisyam," sebut Kyra dengan mantab. "Sebenarnya, aku menaruh mata-mata di dekat Hisyam sejak para direksi memilihku menjadi calon satu-satunya. Dendam banget dia, tuh. Heran. Padahal, memang kemampuannya aja yang nggak bisa menandingiku. Okelah, dia disukai banyak karyawan. Tapi, yang dicari adalah pemimpin yang kompeten," tuturnya kesal. "Yah, tapi kalau karyawan-karyawan tahu aku sakit, mereka juga nggak akan mau milih aku." Ia terkekeh-kekeh setelahnya."Kamu sakit pun masih kompeten, kok," tanggap Raka menghibur dirinya. "Oke, Kyra. Saat ini polisi udah bergerak menyusul kalian dari arah Bandung, juga ada yang datang dari arah Jakarta dan akan memutar nantinya. Aku nggak bisa nyusul kamu, tapi aku akan nunggu kamu di gerbang tol.""Iya, iya. Santai aja, Kak. Aku be
Last Updated : 2022-05-23 Read more