Beranda / Romansa / Janda Kembang / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Janda Kembang: Bab 21 - Bab 30

52 Bab

Aku bukan Gembel

"Saras, kenapa aku merasa kalau Reyhan suka sama kamu." "Lek, aku tak bisa melarang orang suka atau tidak suka denganku." "Iya juga sih!" "Paling juga dia sudah pergi." Saras berjalan lebih cepat, ia ingin segera mengantarkan pisang dan dirinya bisa istirahat, karena setelah menyetir sendiri selama 7 jam sangatlah menguras tenaganya. Sampai di depan ruko tempat mobilnya parkir, Saras tak menemukan ada Reyhan di sekitar itu, namun mobil hitam merk Toyota Camry terparkir di sisi sebelah kanan mobil Saras. Mobil mewah itu sangat jelas terlihat dari beberapa mobil yang terparkir di depan ruko di jalan pasar kembang. "Mobil apik ngene kok di bawa ke tempat seperti ini, harusnya ke mall gitu ya!" "Ya terserah yang punya Lek!" "Tadi Reyhan ke luar dari mobil ini, tapi sekarang kok gak ada?" "Apa ini mobi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-10
Baca selengkapnya

Bagaikan Menggenggam Bara Api

"Ayang, kenapa kau lakukan ini padaku?" tanya Bella dengan mata penuh kesedihan. "Aku lakukan apa?" tanya Reyhan. "Kita masih pacaran, tapi kau terang terangan bilang suka sama si gadis kampung itu." "Bella, dia punya nama, namanya Saras. Oke!" "Aku benci dengan dia!"  "Kalau begitu pergilah dari sini, aku juga tak suka melihat kalian berdua di sini." Saras menyela pembicaraan mereka. Bella sebenarnya sudah tidak tahan dengan sikap Reyhan, dari kemaren yang dibicarakan oleh Reyhan adalah Saras terus, tapi Bella tak bisa meluapkan emosi karena ia takut Reyhan marah dan minta putus hubungan. 'Kalau bukan karena aku ingin menjadi istrimu, aku tak akan pernah mau mengalah saat ini, tapi demi masa depanku untuk memiliki kamu seutuhnya, maka aku diam saja,' batin Bella. Saras memperhatikan mereka berdua yang sedang ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya

Bingung Tengah Malam

Malam harinya Saras tidak langsung balik ke Banyuwangi setelah semua dagangannya habis terjual, ia terlalu lelah menyetir untuk kembali ke desanya. "Lek, kita istirahat di pom bensin saja ya, aku capek sekali," ucap Saras. "Iya, kamu pasti capek dari kemaren sudah kerja keras, lagi pula adik-adikmu ada yang jaga di rumah." "Iya Lek," ucap Saras sambil bersandar di besi pembatas bak pick-up miliknya. Mobil pick-up Saras sudah di modifikasi bak belakangnya dengan pembatas besi setinggi satu meter agar saat barang-barang dagangannya penuh, tidak ada yang terjatuh saat mobilnya meluncur di jalan raya. "Aku tidur di depan ya Lek!" "Iya gampang, aku bisa tidur bak mobil ada tikar dan bantal di belakang, jadi kamu tidur depan biar aman, sedangkan aku di belakang." "Makasih Lek." "Kenapa kamu harus berterima kasih, kamu sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Gelora Asmara Membakar Sukma

  "Lek, aku antar ke terminal, Lek Giman pulang naik bis ya!" ucap Saras. "Iya, gak apa-apa. Ayo kita berangkat!" Lek Giman meminta Saras untuk segera berangkat, tapi sebelum masuk ke mobil, Saras mencuci muka depan air mineral kemasan, setelah sedikit segar Saras pun masuk ke mobil dan segera mengemudikan mobil menuju terminal Purabaya. ***  Pagi itu, Saras terbangun di dalam mobil yang terparkir di terminal Purabaya, ia agak pusing karena tadi malam tidak istirahat dengan nyaman. "Lek Giman pasti sudah sampai di Glenmore. Huaah, aku masih ngantuk sekali." Saras ke luar dari mobilnya dan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal karena tidur meringkuk di mobil pick-up miliknya. "Semoga adik-adikku baik-baik saja." Pandangan matanya menyusuri parkiran yang ada di terminal Purabaya, ia baru pertama kali tidur di terminal Surabaya itu seorang diri. Saraa sedikit takut, tapi ia tak mau menunjukkan rasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Pertemuan di Rumah Reyhan

"Kau tahu siapa aku?" lirih Saras bertanya. "Iya, aku tahu." "Kalau kau ingin main-main denganku, maka pergilah." "Aku tidak pernah berpikiran seperti itu. Apa itu yang ada dalam pikiranmu?" "Iya," jawab Saras singkat. Mendengar ucapan Saras, Reyhan menjauh dan kembali duduk dengan sempurna di depan kemudi. "Baiklah, kita berangkat!"  Saras melirik ke arah Reyhan, debar jantungnya mereda ia kini bisa bernafas lega, walau dalam hatinya tadi ia inginkan lebih, tapi Saras tak berani berharap itu terjadi. Reyhan dan dirinya bagai langit dan bumi, bagaimana mungkin mereka akan bersatu, lagi pula tak mungkin Reyhan tertarik dengan Saras. 'Aku dulu menikah dengan Broto tanpa cinta, apa yang terjadi juga bukan karena keinginanku, bila saat ini aku jatuh cinta pada Mas Reyhan, apa aku pantas?' tanyanya dalam hati.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-16
Baca selengkapnya

Berdiri di Tempat yang Salah

"Bella, jangan bikin ulah!" bentak Reyhan. "Rey, aku tidak tahu apa yang kau inginkan, kenapa kamu bawa dia ke sini?" "Aku hanya ingin dia masak untukku, itu saja!" Melihat Reyhan dan Bella yang sedang berdebat, Bu Ratna ibunya Reyhan maju ke depan dan memegang pundak Bella. Bu Ratna seorang pengusaha sukses di bidang usaha jasa konstruksi minyak dan gas bumi. Bella adalah anak dari rekan bisnis Bu Ratna, karena itulah Bu Ratna sangat sayang pada Bella karena status Bella adalah anak tunggal dari konglomerat dan Bella sudah rela menjadi mualaf setelah bertunangan dengan Reyhan. "Sayang, jangan marah-marah gitu dong! Gak usah ngurusin orang yang penting kayak gitu. Yuk, kita ngopi bareng aja!" ajak Bu Ratna. "Tapi Te, bagaimana dengan dia?" "Rey bilang dia hanya tukang masak, lalu apa yang kau khawatirkan?" "Tante, Rey
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-17
Baca selengkapnya

Kecelakaan Mobil

Saat Saras meneguk jus orange dalam gelas itu, Bella dengan cepat menepis gelas yang Saras pegang.  Praaakk! Gelas itu jatuh ke lantai dan pecah, spontan Reyhan menatap Bella dengan mata yang penuh amarah. "Apa-apaan sih, kamu!" "Aku buatkan minum itu buat kamu, bukan buat dia!" jawab Bella. Saras menatap gelas yang pecah berserakan, "Sayang sekali, padahal jus tadi enak dan segar." Bella tersenyum tipis, dalam hatinya ia bersyukur minuman itu baru seteguk Saras minum, karena jus orange itu ada obat perangsang yang sengaja Bella kasih untuk Reyhan, tapi malah dikasihkan ke Saras oleh Reyhan. "Aku tak suka sikapmu ini, jadi minta maaflah!" perintah Reyhan. "Kenapa aku harus minta maaf? Minuman itu aku buatkan untukmu, jadi lebih baik aku buang dari pada kamu kasihkan ke dia!" Bella berlalu per
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-18
Baca selengkapnya

Ditodong Menikahi Saras

Setelah perawat datang dan memberikan Saras suntikan di infus, rasa sakit di kepalanya mereda dan Saras pun tertidur. Keesokan harinya... Seorang perawat datang untuk mengecek kondisinya dan bertanya beberapa hal tentang keadaan Saras dan memberikan beberapa suntikan pada selang infus yang ada di pergelangan tangan Saras. "Mbak, apa masih sakit kepala?" tanya perawat itu. "Sedikit," jawab Saras. "Ponsel Mbak sudah berfungsi lagi setelah di perbaiki oleh petugas, dan mereka menelepon beberapa nomor kontak yang ada di nomor ponsel Mbak." "Iya," jawab Saras. "Mungkin nanti akan ada keluarga yang datang mengurus administrasi rumah sakit." Saras bertanya-tanya dalam hati, siapa yang di telepon oleh pegawai rumah sakit. Saras saat ini tak mau banyak berpikir karena saat ia berpikir keras, kepalanya akan sangat sakit.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-20
Baca selengkapnya

Dilema

Setelah kejadian tadi pagi, pihak keluarga Saras meminta Reyhan untuk menikahi Saras secara agama, dan malamnya acara itu digelar secara sederhana dan mengundang tetangga terdekat dan sanak saudara Saras yang tinggal di desa itu. Bagaikan mimpi, Saras menikah dengan Reyhan di malam itu. Reyhan ataupun Saras tidak menyangka mereka akan menikah dengan cara yang seperti itu. Rasa bahagia dan juga rasa tak percaya yang di rasakan Saras melihat Reyhan menerima pernikahan itu dengan tangan terbuka, bahkan ia mengucapkan ijab kabul dengan sangat lancar. Pembaringan yang beralaskan tikar pandan dan berkelambu putih itu menjadi saksi malam pertama Saras dengan Reyhan. Mereka berdua menikmati malam itu dengan gelora asmara yang berapi-api bahkan Reyhan berulang kali melakukan hubungan suami-istri sampai dia terkapar bersimbah keringat. Ruangan tanpa AC dan juga tanpa alas kasur membuat perjuangannya untuk menc
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-22
Baca selengkapnya

Kejutan yang tak Menyenangkan

"Kalau aku masih punya hubungan dengan Saras, kau mau apa?"   "Apa maksudmu? Apa kau ada hubungan dengan dia?" tanya Bella.   "Aku bertanya padamu, lalu apa tanggapan kamu?" ucap Reyhan sembari bersandar di kursi kerjanya.   "Kau pasti masih berhubungan dengan dia, ngaku saja!"   "Kalau kau punya pikiran seperti itu, lalu apa tanggapan kamu bila itu benar?"   "Tante, aku tidak bisa terima semua ini, Reyhan pasti ada main dengan Saras."   Bella berdiri dari kursinya dan memandang ke Bu Ratna dengan tangan yang menunjuk ke arah Reyhan.   "Bella, tenang Sayang, Reyhan pasti sedang menggoda kamu aja, gak mungkin dia main hati sama si Saras itu," ucap Bu Ratna sambil berdiri dan mengelus punggung Bella.   Bella semakin benci pada Saras, ia berusaha memisahkan Reyhan dari Saras, namun Reyhan seperti tak mau tahu, ia seakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status