"Kau tahu siapa aku?" lirih Saras bertanya. "Iya, aku tahu." "Kalau kau ingin main-main denganku, maka pergilah." "Aku tidak pernah berpikiran seperti itu. Apa itu yang ada dalam pikiranmu?" "Iya," jawab Saras singkat. Mendengar ucapan Saras, Reyhan menjauh dan kembali duduk dengan sempurna di depan kemudi. "Baiklah, kita berangkat!" Saras melirik ke arah Reyhan, debar jantungnya mereda ia kini bisa bernafas lega, walau dalam hatinya tadi ia inginkan lebih, tapi Saras tak berani berharap itu terjadi. Reyhan dan dirinya bagai langit dan bumi, bagaimana mungkin mereka akan bersatu, lagi pula tak mungkin Reyhan tertarik dengan Saras. 'Aku dulu menikah dengan Broto tanpa cinta, apa yang terjadi juga bukan karena keinginanku, bila saat ini aku jatuh cinta pada Mas Reyhan, apa aku pantas?' tanyanya dalam hati.
Terakhir Diperbarui : 2022-04-16 Baca selengkapnya