Semua Bab Taring Putih Dari Barat: Bab 81 - Bab 90
384 Bab
81. Perburuan Di Mulai
Di salah satu jalan yang ada di Kota Tanah Datar. Seorang pemuda sedang berjalan ringan ke satu arah. pemuda tegap itu tampak sedikit canggung Ketika sedang melangkah. “Sial! Apakah ini hanya perasaanku saja? Atau memang benar bahwa aku telah diikuti?” Pemuda itu khawatir dengan banyak. Surya yang baru saja keluar dari hotel tampak sedikit gelisah, dia berjalan dengan posisi yang sangat canggung selama beberapa waktu. Karena merasa buntu, Surya mulai menepi dan menghampiri sebuah tempat makan. Meskipun dia telah makan banyak sebelumnya, Surya masih memesan sebuah makanan agar tidak terlalu terlihat mencurigakan. Dengan itu dia mulai duduk dengan sangat tenang. Meskipun begitu. Detak jantung Surya berdegup kencang selama beberapa saat. Jelas dia dalam kondisi emosi yang sedang tidak baik-baik saja. “Sekarang apa yang harus aku lakukan?” tanya Surya kepada dirinya sendiri bingung. Saat Surya sedang berpikir, seorang pemuda datang membawakan sebuah mangkuk yang berisikan nasi dan
Baca selengkapnya
82. Siapa Yang Di Buru Siapa
Di salah satu tempat yang cukup gelap di kota Tanah Datar. seorang yang tampak berusia tiga puluhan bertanya ke orang-orang yang ada di sekitarnya. Setelah melihat kelompok itu menggeleng dengan wajah buruk, sosok yang bertanya itu seketika menggerutu. “Kemana anak itu pergi? Sial!” teriaknya tidak puas. Pria itu adalah Retriever, salah satu dari anak orang dari anggota Anjing liar. Dia saat ini sangat bingung, dia telah dengan hati-hati mengikuti pihak lain dari tadi. “Apakah kami ketahuan?” Dia Kembali berpikir tentang Surya. Retriever hanya bisa mengingat bahwa mereka mengikuti pihak lain dengan sangat lancar. Tidak ada satupun dari kelompoknya yang membuat kesalahan. Dengan itu dia mulai menyampaikan. “Atau apakah kita ketinggalan karena terlalu sibuk berunding?” Tampak tidak memiliki jawaban lain atas hal itu, Retriever mulai memutuskan. “Kalian, suruh anjing-anjing kalian untuk segera mencari.” “Baik.” Kelompok itu menjawab serentak dengan seragam. Setelah itu, sejum
Baca selengkapnya
83. Pertempuran
Malam hari yang gelap dan sedikit dingin, tampak seseorang sedang duduk tampak berpikir. Dia tidak lain adalah Retriever yang telah lama mencari pemuda yang telah dipesankan oleh bosnya. Tampak berpikir, Retriever hanya bisa tertunduk bingung. Hanya beberapa saat setelah dia duduk, Retriever bisa mendengar suara yang cukup ricuh dari salah satu sudut area di sekitarnya itu. Dengan sangat penasaran Retriever menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Saat pandangan Retriever sudah berada di jalurnya, dia sangat terkejut. Sebuah tangan yang begitu kokoh dan tampak tajam mulai melesat ke arahnya. “Swushh!” Suara angin pun pecah Ketika Retriever menghindar. Reflek tubuhnya sangat cepat, dengan begitu pihak lain hanya memukul udara kosong. Sementara pihak lain menjauh karena serangannya yang tidak kena, Retriever mulai memposisikan dirinya agar bisa berdiri dengan stabil. Setelah itu Retriever melihat ke arah sosok yang menyerangnya dengan cukup seksama. “Sial siapa orang ini?” tan
Baca selengkapnya
84. Anjing Gilo
“Bang!” Suara besar mulai terdengar beriringan dengan angin puyuh yang menggetarkan bumi. Dengan ini Surya tersenyum puas. “Akhirnya selesai juga,” gumam-nya pelan. “Siapa yang bilang ini sudah selesai?” kata pihak lain dengan penasaran. Sebuah suara yang berat mulai terdengar, dengan ini Surya mau tidak mau mengubah suasana hatinya begitu cepat. Karena panik, Surya mulai melompat jauh ke belakang untuk memperluas jarak pandangnya. Saat Surya sudah berada jauh dari tempat sebelumnya, dia bisa melihat seorang yang tampak kacau berdiri di depan seorang yang bergetar ketakutan. “Sial siapa orang ini?” Ekspresi Surya langsung buruk setelah melihat apa yang ada di hadapannya ini. bagaimana tidak, sosok yang baru saja datang itu bisa menyelamatkan pihak lain dari serangannya hanya dengan berdiri. Bukankah itu berarti serangan Surya di tangkis dengan mudah hanya dengan tubuhnya! Dengan itu Surya melihat dengan ngeri ke arah pihak lain. Sementara Surya dalam keadaan ngeri, sosok ya
Baca selengkapnya
Surat Cinta Dari Author
Hai assalamualaikum semua!, Apa kabar? Semoga baik baik saja ya! Batam, 28 juni 2022 Saya Ampas tahu selaku author dari novel yang berjudul [Taring Putih Dari Barat] ingin menyampaikan beberapa hal yang mungkin harus diketahui pembaca. Novel ini merupakan karangan dan imajinasi author, sehingga teman-teman pembaca harus bijak dalam menyikapi segala macam hal-hal yang ada di dalam novel ini. sekiranya pembaca dapat mengambil pelajaran yang baik dan buang hal-hal yang buruknya. Saya meminta maaf terlebih dahulu jika budaya dan adat yang saya tampilkan di cerita mungkin sedikit berbeda atau bahkan salah dari aslinya. Saya selaku author tidak bermaksud untuk melecehkan atau menyinggung adat dan budaya tertentu. Saya hanya ingin memasukan unsur adat agar terlihat lebih menarik dan dapat memperkenalkan budaya Indonesia yang beragam kepada pembaca. Saya selaku author insya Allah akan menulis dengan konsisten 50 bab per bulan, atau sama dengan 2 bab setiap hari-nya selama 2
Baca selengkapnya
85. Tawaran
Di salah satu Kawasan yang sudah tampak kacau, seorang paruh baya yang terlihat berantakan tampak sedang menggenggam sesuatu benda di tangannya di gelapnya malam. Sosok paruh baya itu tersenyum dengan menakutkan Ketika menatap ke arah hal yang sedang di genggamnya itu. “Bisakah kau menghiburku sekali lagi?” tanya sosok menyeramkan itu. Melihat ke arah sesuatu yang diajak bicara pihak menyeramkan itu, tampak sosok manusia harimau yang sedang mengambang di udara. Manusia harimau itu dicekik oleh pihak menyeramkan dengan sangat buruk. “Ek-uh-ok.” Manusia harimau itu membuat suara yang sulit. Tangan manusia harimau itu dengan sangat tidak sabar menarik tangan pihak lain untuk melepaskan cengkraman yang bersarang di lehernya. Meskipun telah sekuat tenaga mengusahakan agar dirinya lepas, namun manusia harimau itu sama sekali tidak bisa menggerakan bahkan satu jari pun dari pihak lain. Manusia harimau yang melayang di udara itu pun terlihat sangat menyedihkan. bukan hanya kepalanya ya
Baca selengkapnya
86. Omong Kosong
Mata Anjing gilo tampak membesar dan membulat. Jelas dia menantikan kata-kata pihak lain dengan antusias.“Aku tidak sudi dasar anjing menjijikan!” teriak Surya dengan keras menyemprot ke arah pihak lain.Tanpa sadar sejumlah meteor air dari mulut Surya mulai menghujani wajah anjing gilo dengan cukup banyak.“....”Retriever yang berada di ujung sudut area sudah lama menekuk wajahnya. namun setelah mendengar pernyataan pihak lain, kini wajahnya mulai menampakkan cahayanya lagi. Sosok itu seolah-olah telah disetrika dengan sangat baik.“Dasar anak arogan yang bodoh!” ejek Retriever dalam hati.dia tidak habis pikir dengan kesombongan pihak lain yang menolak ajakan itu, Retriever bahkan harus bermandikan darah untuk sampai di posisi sekarang. namun pihak lain dengan sangat enteng merelakanya. bahkan tidak hanya menolaknya, pihak lain juga mengejek sosok bosnya.“Ahh bagaimanapun ini sangat bagus, jelas aku tidak usah khawatir lagi tentang apa yang akan terjadi.” Sosok Retriever tampak
Baca selengkapnya
87. Jasa Para Anjing
Di salah satu area yang kacau, tampak seorang yang tidak kalah kacau sedang menarik kepala seorang pemuda yang lemas di tangannya.Sosok itu dengan cukup susah payah menarik kepala pihak lain.“Sial mengapa ini begitu susah!” teriak heran sosok yang berpenampilan kacau itu.Sementara itu sosok yang tergantung di udara hanya bisa melihat pihak lain dengan tatapan sayu. Meskipun dia masih bisa merasakan rasa sakit yang cukup menyengat timbul di sekitar lehernya. Pemuda itu hanya bisa terpaku lemas. Jelas dia sudah tidak memiliki harapan lagi untuk hidup.Setelah beberapa saat, leher pemuda yang alot itu akhirnya mulia merenggang. Goresan merah mulai tampak saat kepala pemuda itu di Tarik.Surya yang merasakan perih yang begitu dahsyat mulai memejamkan matanya tidak kuat. sejumlah darah mulai mengalir dengan lancar dari lehernya.Meskipun pemuda itu mengambang di udara akibat cengkraman pihak lain, dia masih saja menggenggam pedangnya. Meskipun genggaman itu sangat lemah, namun dia masih
Baca selengkapnya
88. Rasa Bersalah
Meskipun begitu, anjing gilo tidak peduli sama sekali. Dia terus saja menghantam anjing anjing yang ada di dekatnya. Dia menyerang mereka seolah anjing anjing itu telah meniduri istri yang baru saja dinikahinya.Jelas dia sangat marah karena selusin anjing itu telah membunuh sosok yang telah lama menemaninya setelah istrinya binasa.Surya yang melihat selusin anjing sedang di siksa oleh Anjing gilo hanya bisa merasakan pahit di hatinya. Dia merasa bersalah saat melihat anjing-anjing yang berlumuran darah itu.“Mengapa kalian membantuku? Bukan kah kita malah menjadi mati bersama?” Surya bergumam lemah dalam hati.Mata Surya kini hampir redup, cahaya yang ditangkapnya tidak lagi sama seperti sebelumnya. Kesadaran Surya kini mulai memudar.Hal yang bisa dilihat Surya kini adalah adegan buram dimana seekor anjing terbaring di tanah dengan sangat lemah hendak dipukul oleh seorang yang tampak berantakan.“Akkkk~~” suara anjing itu terdengar namun perlahan memudar bersamaan dengan kesadarn S
Baca selengkapnya
89. Serangan Misterius
Di kota Tanah datar, sekelompok orang mulai keluar dengan panik dari rumah mereka. “Apa yang terjadi?” tanya seorang paruh baya yang memegang lilin saat melihat ke arah orang di sekitarnya. “Aku juga tidak tahu,” balas pihak lain tidak kalah heran. “Apakah itu sebuah gempa?” “Bisa jadi, kita harus segera mencari tempat aman untuk berlindung.” Sosok itu berkata sambil bergegas berlari menghampiri keluarganya. Sementar itu di rumah gadang milik keluarga Sipadeh, sosok pemuda yang berkarisma tampak melihat keluar jendela dengan tatapan berarti. “Sebenarnya apa yang terjadi?” pemuda itu bertanya dengan penasaran. “kami belum pasti tuan mudo, tapi kami akan segera melihat.” “Apakah sudah ada kabar dari Anjing gilo?” pemuda itu bertanya sekali lagi. “Belum ada Tuan mudo.” “Kau bisa keluar.” Sosok pemuda itu memerintah. “Baik tuan mudo.” Dengan berkata seperti itu, dia mulai menunjukan busur hormat sebelum pergi keluar dari ruangan yang sedikit gelap itu. Kini hanya seorang pemud
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
39
DMCA.com Protection Status