Di salah satu area yang kacau, tampak seorang yang tidak kalah kacau sedang menarik kepala seorang pemuda yang lemas di tangannya.Sosok itu dengan cukup susah payah menarik kepala pihak lain.“Sial mengapa ini begitu susah!” teriak heran sosok yang berpenampilan kacau itu.Sementara itu sosok yang tergantung di udara hanya bisa melihat pihak lain dengan tatapan sayu. Meskipun dia masih bisa merasakan rasa sakit yang cukup menyengat timbul di sekitar lehernya. Pemuda itu hanya bisa terpaku lemas. Jelas dia sudah tidak memiliki harapan lagi untuk hidup.Setelah beberapa saat, leher pemuda yang alot itu akhirnya mulia merenggang. Goresan merah mulai tampak saat kepala pemuda itu di Tarik.Surya yang merasakan perih yang begitu dahsyat mulai memejamkan matanya tidak kuat. sejumlah darah mulai mengalir dengan lancar dari lehernya.Meskipun pemuda itu mengambang di udara akibat cengkraman pihak lain, dia masih saja menggenggam pedangnya. Meskipun genggaman itu sangat lemah, namun dia masih
Meskipun begitu, anjing gilo tidak peduli sama sekali. Dia terus saja menghantam anjing anjing yang ada di dekatnya. Dia menyerang mereka seolah anjing anjing itu telah meniduri istri yang baru saja dinikahinya.Jelas dia sangat marah karena selusin anjing itu telah membunuh sosok yang telah lama menemaninya setelah istrinya binasa.Surya yang melihat selusin anjing sedang di siksa oleh Anjing gilo hanya bisa merasakan pahit di hatinya. Dia merasa bersalah saat melihat anjing-anjing yang berlumuran darah itu.“Mengapa kalian membantuku? Bukan kah kita malah menjadi mati bersama?” Surya bergumam lemah dalam hati.Mata Surya kini hampir redup, cahaya yang ditangkapnya tidak lagi sama seperti sebelumnya. Kesadaran Surya kini mulai memudar.Hal yang bisa dilihat Surya kini adalah adegan buram dimana seekor anjing terbaring di tanah dengan sangat lemah hendak dipukul oleh seorang yang tampak berantakan.“Akkkk~~” suara anjing itu terdengar namun perlahan memudar bersamaan dengan kesadarn S
Di kota Tanah datar, sekelompok orang mulai keluar dengan panik dari rumah mereka. “Apa yang terjadi?” tanya seorang paruh baya yang memegang lilin saat melihat ke arah orang di sekitarnya. “Aku juga tidak tahu,” balas pihak lain tidak kalah heran. “Apakah itu sebuah gempa?” “Bisa jadi, kita harus segera mencari tempat aman untuk berlindung.” Sosok itu berkata sambil bergegas berlari menghampiri keluarganya. Sementar itu di rumah gadang milik keluarga Sipadeh, sosok pemuda yang berkarisma tampak melihat keluar jendela dengan tatapan berarti. “Sebenarnya apa yang terjadi?” pemuda itu bertanya dengan penasaran. “kami belum pasti tuan mudo, tapi kami akan segera melihat.” “Apakah sudah ada kabar dari Anjing gilo?” pemuda itu bertanya sekali lagi. “Belum ada Tuan mudo.” “Kau bisa keluar.” Sosok pemuda itu memerintah. “Baik tuan mudo.” Dengan berkata seperti itu, dia mulai menunjukan busur hormat sebelum pergi keluar dari ruangan yang sedikit gelap itu. Kini hanya seorang pemud
Di salah satu area yang kacau, tampak seorang paruh baya yang bermandikan darah tampak ditusuk oleh makhluk hitam yang menyeramkan. Dengan merintih kesakitan, sosok Anjing gilo mulai menarik badannya dari tempat itu. sosok Anjing gilo yang awalnya berdiri kokoh kini mulai tersungkur jatuh ke depan. Setelah mencoba untuk menstabilkan dirinya, anjing gilo mulai melihat ke arah luka yang ditimbulkan akibat logam aneh itu. Saat dia mulai memperhatikan dengan seksama, Anjing gilo bisa melihat lubang besar menganga di punggungnya. Luka itu layaknya kawah yang telah dijatuhi oleh meteor yang sangat panas dari langit. Rasa sakit mulai menyebar dari bolongan itu, saat wajah Anjing gilo meringis, sejumlah tali air yang terlihat kental mulai menutupi kawah itu dengan perlahan. Setelah luka itu tertutup, untaian air merah mulai berubah menjadi padat seolah-olah telah menggantikan dagingnya yang hilang. Setelah daging itu terisi Kembali, sosok Anjing gilo hanya bisa menggenggam punggungnya den
Di salah satu area yang sangat kacau di kota Tanah datar, tampak seorang yang tubuhnya dilapisi oleh cairan berwarna merah darah melihat ke satu arah dengan tatapan berkonflik. “Siluman terkutuk apa benda itu?” tanya sosok itu ngeri Ketika melihat bentuk pihak lain yang mengerikan. Sosok yang menyedihkan itu tidak lain adalah Anjing gilo, dia baru saja dipukul mundur oleh pihak lain dengan sangat buruk. Di sela-sela rintihan rasa sakitnya, Anjing gilo masih sempat untuk mengobservasi pihak lain. Dari observasi itu, Anjing gilo dapat melihat bentuk sosok menyeramkan yang menyerangnya dengan sangat jelas. Sosok yang telah menyerangnya itu adalah mahluk hitam legam berkaki empat. Meskipun begitu, bentuk kaki empatnya tampak tidak cocok dengan bentuk tubuhnya yang aneh. Kemudian Sejumlah urat dari makhluk hitam itu menonjol keluar berwarna merah seperti menyimpan cacing hidup di bawah kulitnya. Tidak hanya sampai di situ, ada semacam logam yang panjang mencuat dari kedua punggung ta
Setelah beberapa saat memakan kulitnya sendiri, sosok anjing gilo sudah benar-benar tidak tampak seperti manusia lagi, tubuhnya benar benar telanjang dari kulit. Hanya beberapa sisa kulit kecil yang menempel di tubuhnya. Setelah semua itu dia mulai melambaikan tangannya seperti orang yang menantang langit dengan sombong. Setelah itu, Anjing gilo mulai menjulurkan lidah sambil membaca mantra. “Awusuaduaduaudasuuadhu duauahfuah” mantra itu terdengar sangat tidak jelas. Setelah beberapa saat membaca mantra, Sosok itu mulai menggigit lidahnya dengan sangat keras. Setelah kejadian itu, fenomena aneh mulia terjadi di area itu. Kilat mulai muncul di langit diikuti dengan suara gemuruh yang menggelegar. Awan gelap bergumpal di sekitar area itu menutupi cahaya bintang dan juga bulan. Kini area kacau itu sungguh seperti neraka nyata saat terendam di dalam kegelapan. Gemuruh dan kilat terus saja muncul sampai pada akhirnya hujan mulai turun. Hujan itu sangat lebat, ada perasaan dingin yan
“KABOM!” Sebuah awan jamur mulai terbentuk Ketika suara besar terdengar di salah satu daerah yang ada di kota Tanah Datar. Ledakan besar itu sungguh sangat banyak menggetarkan bumi. Kali ini warga sekitar mau tidak mau menjadi lebih panik dari sebelumnya. “Coba liat itu!” kata seseorang menunjuk ke satu arah.” “Sial ledakan apa itu?” tanya orang yang melihat awan jamur yang terlihat dari kejauhan. Saat mereka sedang memperhatikan, sejumlah getaran dan angin kencang mulia menerjang ke arah sekelompok warga itu. Akibat dari gelombang kejut yang baru saja muncul, sekelompok warga mulai berjatuhan menahan diri mereka agar tidak terseret akibat hantaman gelombang itu. Ada warga yang memegang tiang bangunan agar tidak terseret gelombang angin yang ganas itu. ada juga kelompok orang yang berkumpul memeluk satu sama lain. Bahkan ada juga warga yang berusa menahan gelombang udara itu dengan dirinya sendiri Ketika menempatkan tangannya ke depan untuk menghalau udara yang datang. Mereka s
Di salah satu area di kota tanah datar, tampak sebuah sosok hitam melihat ke satu arah dengan sedikit mematung. Ada sejumlah emosi ketakutan tergambar dari wajah sosok itu. Di hadapannya, ada sosok merah menjijikan yang dapat dikenal. Namun tidak seperti sebelumnya, mata di salah satu tangan sosok merah itu kini hilang. Kini sosok merah itu hanya menyisakan satu bola mata saja di tangannya. Sementara Surya masih dalam keadaan linglung, sosok merah yang merupakan perwujudan siluman Anjing gilo itu pun berlari mendekat ke arah Surya. Dia meninju Surya dengan serangan yang tidak lemah. Surya yang menjadi sasaran pun tidak tinggal diam. Dia langsung menangis kemudian membalas pukulan pihak lain. Kini dua buah sosok siluman berkaki empat tengah bertarung satu sama lain, mereka dari jauh terlihat seperti dua anjing yang tengah merebutkan sebuah tulang. Dari dekat, sejumlah fluktuasi energi berwarna hitam dan merah mulai bertabrakan satu sama lain. Kedua sosok itu bertarung dengan seimb