“Aku hamil, Mas.” Wajah Sandrina terlihat bahagia saat memberitahu dirinya sedang berbadan dua. Akan tetapi, Bastian—suaminya tak bereaksi lebih. Pria berkemeja putih itu sekilas melihat, lalu hanya berdehem saja. Wajah semringah Sandrina berubah menjadi sendu. Ia hanya berharap sang suami terlihat bahagia dengan kehamilannya. Namun, semua di luar dugaan, Bastian tak bisa menghilangkan sikap dinginnya pada sang istri. “Mas, apa kamu tidak bahagia?” tanya Sandrina. “Kamu pikir sendiri saja.” Bastian berjalan meninggalkan Sandrina yang masih berdiri mematung di ruang tv. Enam bulan pernikahan mereka berlalu begitu saja tanpa kebahagiaan. Apalagi Bastian yang selalu bersikap dingin pada Sandrina, juga ucapan demi ucapan ketusnya yang selalu membuat kesabaran wanita itu teruji. Sandrina menarik napas, ia berusaha tahan dengan sikap sang suami. Bagaimana pun, wasiat yang dibuat oleh ayah mertuanya itu harus dijalani dengan ikhlas dan tabah.
Last Updated : 2022-03-09 Read more