"Waalaikumussalam, Gus Qabil?" Lelaki itu tersenyum dan sangat manis aku sampai resah dan gelisah karena hampir meleleh dibuatnya. Bagaimana mungkin hati tidak luluh jika berhadapan dengannya. Aku menunduk dengan cepat untuk mengalihkan pikiran. "Dengar-dengar kamu sudah ada yang lamar, Na?" tanyanya sopan. "Eum, iya cuman–" "Ouh," potong Gus Qabil cepat seolah tidak ingin mendengar kalimat selanjutnya. Namun, karena tidak ingin menyesal seperti di film-film siapa tahu ingin dijadikan istri kedua, maka aku langsung melanjutkan, "dia sudah menikah dengan Nurul, Gus." "Apa?!" Wajah Gus Qabil sedikit terkejut, tetapi aku bisa melihat binar di matanya. "Maaf, aku cuma kaget saja tadi kenapa sampai bisa seperti itu. Akan tetapi, karena itu hal pribadi pastinya jadi aku gak akan nanya." "Em." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. "Aku pamit, assalamu'alaikum." "Waalaikumussalam, Gus," lirihku menatap punggung
Last Updated : 2022-04-10 Read more