Home / Romansa / GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA: Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Bab 21

Sesampainya di rumah, kami langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor. Bukan, bukan ke rumah Ustaz Hasan karena hari ini masih diliburkan. Amel yang dikabari istrinya tadi malam via telepon. "Kita mau ke mana, Mel?" tanyaku penasaran. "Ke mana saja, tepatnya mengembara tanpa tujuan." Amel menambah kecepatan motornya. Kami diam tanpa kata, tetapi di kilometer ke empat netraku melihat seorang perempuan yang memakai kaos lengan pendek juga celana di atas lutut. Dia sangat mirip dengan Nurul. Kuminta Amel untuk berhenti, beruntung dia mendengar. "Kenapa, Yum?" "Itu Nurul, kan?" tunjukku pada perempuan itu. Jarak kami tidak terlalu jauh. "Iya, benar. Dia sama siapa itu? Tidak pakai jilbab lagi." Amel memasukkan ponsel ke saku gamisnya tepat di dada sebelah kiri. Jilbab segitiganya diikat bagian bawah sehingga siapa pun akan melihatnya ponsel itu. "Kita samperin, yuk!" ajak Amel langsung menarik tanganku. Nurul tidak menyadari kehadiran kami, dia benar-benar asik mengobrol dengan
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

Bab 22

"Waalaikumussalam, Gus Qabil?"  Lelaki itu tersenyum dan sangat manis aku sampai resah dan gelisah karena hampir meleleh dibuatnya. Bagaimana mungkin hati tidak luluh jika berhadapan dengannya. Aku menunduk dengan cepat untuk mengalihkan pikiran. "Dengar-dengar kamu sudah ada yang lamar, Na?" tanyanya sopan. "Eum, iya cuman–" "Ouh," potong Gus Qabil cepat seolah tidak ingin mendengar kalimat selanjutnya. Namun, karena tidak ingin menyesal seperti di film-film siapa tahu ingin dijadikan istri kedua, maka aku langsung melanjutkan, "dia sudah menikah dengan Nurul, Gus." "Apa?!" Wajah Gus Qabil sedikit terkejut, tetapi aku bisa melihat binar di matanya. "Maaf, aku cuma kaget saja tadi kenapa sampai bisa seperti itu. Akan tetapi, karena itu hal pribadi pastinya jadi aku gak akan nanya." "Em." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. "Aku pamit, assalamu'alaikum." "Waalaikumussalam, Gus," lirihku menatap punggung
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 23

"Ayah? Kok ayah bakal tahu? Maksudnya gimana, Mas?" Tidak ada sahutan dari luar. Aku mengulangi kalimat tadi hingga empat kali. Huh, Mas Dika memang kebiasaan meninggalkan teman bicaranya. Sangat tidak sopan, makanya hingga sekarang belum menikah juga. Pertama, aku mencari akun Facebo*k Amel, cukup sulit karena banyak yang namanya mirip. Namun, itu semua tidak membuatku jenuh sehingga jari tetap mencari. Ini bukan hal tabu, kenapa harus merasa malas? "Ketemu!" seruku kegirangan. Dengan cepat jariku meminta pertemanan padanya, lalu men-scrool beranda siapa tahu ada petunjuk kalau selama ini dia membantu diam-diam demi menjaga perasaanku. Ibu jariku tidak lagi bergerak ke atas untuk men-scrool ke bawah. Bagaimana mugkin ini terjadi sedangkan Amel adalah sahabatku. Ya, dia foto berdua dengan Nurul Hafizah di cafe tadi malam dengan menyertakan caption yang menyayat hati. Amel bilang bahwa pertemanan bisa renggang karena salah satu dari mereka tidak terbuka atau telah menjelma menjad
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 24

"Apa, sih, Mas?!" tanyaku tak sabar."Tumben foto kamu cantik banget di sini," jawab Mas Dika tanpa rasa bersalah. Dia menunjukkan fotoku waktu di majelis bersama Amel."Kirain apa. Jangan-jangan berdebar karena Amel," sindirku."Guyonan kamu gak lucu. Makan sana!"Mas Dika kembali mengotak-atik ponselku. Entahlah, yang penting saat ini aku bisa makan sampai kenyang. Pikiran tiba-tiba terusik oleh sesuatu. Ya, perkara tadi sore itu. Memangnya Gus Qabil mau ke mana sampai bisa lewat di depan rumah?Hati selalu resah kala mengingatnya padahal selama ini sudah perlahan melupakan, takdir malah kembali mempertemukan kami walau sekejab. Namun, sekejab itulah yang menjadikan rindu semakin meronta ingin diberikan penawarnya."Parah-parah!" seru Mas Dika lagi. Namun, aku tidak peduli melainkan langsung mengangkat piring dan mencucinya sekalian."Sini hpku, Mas. Kamu juga cuma buka galeri kayak gak niat bantu.""Siapa ini, Yum?" Mas Dika
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 25

Amel benar-benar tega memutuskan persahabatan yang sudah terjalin lama. Suka-duka telah kita lalui bersama. Sayang seribu kali sayang karena ingatan Amel mungkin sudah dihapuskan semua tentang masa lalu.Aku duduk termangu di ruang tamu sambil mengenang masa-masa indah kami. Sejak sekolah di MTs hingga sekarang kita selalu bersama. Ah, semua hancur sejak kehadiran Nurul yang diawali lamaran palsu Mas Ilham.Dua manusia yang tega menusuk belati dalam hatiku. Memang fitnah bukan berasal dari Mas Ilham, tetapi Bu Wenda bersikap demikian karena sikap tak beretikanya. Aku sampai malu sekeluarga dan menjadi buah bibir hingga kini."Siapa yang datang, Yum?""Ibu. Itu tadi Amel datang cuma sebentar, disuruh masuk gak mau karena ada Nurul yang menunggu. Sekarang benar-benar sudah hancur, Bu seolah jatuh ke jurang, muka hancur eh ketiban batu lagi." Aku memaksa senyum."Tidak apa-apa, Yum. Kalau memang Allah sudah membukakan hati mereka semua, pasti Amel aka
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 26

Amel : Kita ketemu di depan masjid Al-Hamid. Ada hal yang harus kamu tahu, ini penting! Pesan Amel membuatku terkejut, kemarin diblokir dan cuek bebek sekarang minta ketemuan. Jarak memang tidak jauh, tetapi dalam rangka apa? Aku masih tidak mengerti dengan sahabatku ini. Apakah dia berpihak padaku atau pada Nurul? Semua berubah seperti sudah diprovokasi oleh Marry. Tentu ini membuat kepalaku jadi pusing, belum lagi soal Mas Dika. Aku : Baiklah. Kapan? Amel : Sekarang. Aku sudah ada di sini, menunggumu. Cepatlah! Tanpa membalas lagi, aku gegas menyambar jilbab dan berlari kecil ke luar. Motor Mas Dika masih terparkir di depan rumah. Sejak kejadian tiga hari lalu, dia tidak pernah ke percetakan. Lima menit aku mengendarai motor, kini tiba di semuah masjid besar bernuansa hijau muda, menyejukkan mata siapa saja yang memandangnya. Di depan pintu berdiri seorang perempuan yang selama ini selalu berhasil menenangkan hati. Kini tidak, karena aku tidak tahu apa tujuannya ke sini. Bisa
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 27

POV AUTHORAmel menambah kecepatan motor karena seseorang yang akan ditemuinya hendak ke Makassar. Dia tidak habis pikir kalau sesuatu ini menjadi tidak jelas dan terus menimbulkan banyak prasangka. Takdir baik berpihak karena kendaraan tidak terlalu banyak jadi mudah menyalip.Di depan rumah Ustaz Hasan dia berdiri. Fortuner hitam sudah terparkir di halaman depan. Tanpa menunggu waktu lagi, Amel langsung turun dari motor dan mengetuk pintu rumah yang setengah terbuka. "Assalamualaikum!""Waalaikumussalam!" jawab Ustaz Hasan, lalu meminta Amel masuk. Istrinya juga ikut duduk bersama mereka."Ustaz sudah mau berangkat? Mohon waktunya sebentar, Ustaz.""Ke Makassar? Iya, insya Allah berangkat satu jam lagi ke bandara. Ada apa?"Amel tidak ingin basa-basi dan membuang kesempatan. Dia pun mulai menceritakan semua kejadian awal dan meyakinkan gurunya bahwa semua yang dialami Yumna itu berat. Dia difitnah oleh seseorang yang masih Amel rahasiakan
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 28

"Mas Dika mau ke mana?" tanya Yumna begitu melihat Dika menyambar kunci motor padahal tadi pagi dia mengaku sakit perut."Bukan urusan anak kecil!" ketus Dika, kemudian melangkah pergi.Yumna merasa sedih, semua orang kini telah menjauhinya. Namun, dia selalu berusaha yakin bahwa setiap mereka akan terbuka hatinya.Sementara Dika, dia melajukan motornya langsung ke rumah Amel. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia dengan hanya rebahan di rumah, lagi pula sekarang adalah masa terakhir cuti dari tempat kerja.Dalam perjalanan dia menyesal juga karena sudah ketus pada adik kandung sendiri, tetapi semua sudah terlanjur dan jika kembali akan memakan waktu lama karena harus membujuk dulu. Untung kalau langsung dimaklum, bagaimana jika minta traktir?"Mel," sapa Dika ketika melihat perempuan itu berdiri di depan rumah."Mas Dika." Amel tersenyum. "Silakan duduk, Mas!"Mereka berdua duduk di depan rumah. Dika langsung menanyakan bagaimana Amel b
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 29

POV YUMNA."Ada urusan apa, Mas Ilham?" "Mana Dika?!" "Bisa pelanin suara gak? Aku gak mau ya orang-orang pada salah paham lagi gara-gara kamu datang marah gak jelas gitu!""Dika mana aku tanya!"Aku membuang napas kasar, kemudian melangkah masuk rumah tanpa mengindahkan pertanyaan Mas Ilham. Siapa juga yang mau berurusan sama orang kasar seperti dia. Seenak jidat berbicara padahal aku bukan istri yang bisa dibentak sesuka hati.Istri saja harus dimuliakan selagi masih menurut kepada suami dan tidak melakukan maksiat. Aku malah semakin bersyukur kemarin tidak jadi menikah dengan Mas Ilham. Namun, hmmm ... hati dan pikiran masih berantakan.Di rumah tidak ada ibu karena beliau menyusul ayah yang sedang bekerja. Saat ini benar-benar kesepian apalagi tidak bisa berinteraksi dengan al-qur'an. Oh Tuhan.Pintu rumah terketuk. Aku melangkah malas ke depan dan membuka pintu. "Ada apa sih ganggu orang ter ... maafkan
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Bab 30

Aku membuka mata ketika seseorang menyentuh pundak ini. Pandangan yang masih samar membuatku tidak bisa menebak siapa seseorang yang tengah tersenyum itu. Barulah pada detik ke lima dia bersuara."Mas Dika?" Dengan cepat aku bangun ketika melihat hari sudah gelap. Jendela kamar bahkan tidak tertutup. Ketika mata melirik ke arah jam dinding, rupanya sudah menunjuk pukul delapan malam."Makan! Sejak tadi ibu sama ayah bangunin kamu malah gak bisa. Giliran mas langsung aja bangun. Ada apa?"Aku tidak mengindahkan kalimat Mas Dika barusan. Ingatanku mencoba mengingat sesuatu. Tadi rasanya bertemu Mas Ilham, telepon ustazah dan mama Amel yang ikut menghujatku karena fitnah bahkan ada Gus Qabil. Namun, menyadari aku yang tidur lama jadi berpikir mungkin semua ini hanya mimpi.Sungguh, ini membingungkan. Aku geleng-geleng kepala karena tidak tahu harus merasa lega atau entahlah."Yumna?" Mas Dika menggerakkan tangannya di depan wajahku."Tadi Mas D
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status