Home / Romansa / Relokasi Rasa / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Relokasi Rasa: Chapter 61 - Chapter 70

75 Chapters

61 Menghadap Mertua

Sudah hampir sepuluh menit Gama berada di dalam mobil, tidak berani turun karena khawatir dengan reaksi ibunya dan reaksi keluarga Aileen.‘Ayolah, Gam! Jangan jadi pengecut!’ Memaksakan dirinya, Gama membuka pintu mobil.Ia melangkah masuk ke rumah yang menjadi tempat tinggal ibunya. “Bu.”Trias sedang mondar-mandir di teras samping rumah saat mendengar panggilan dari Gama. Ia tentu saja sudah mendengar kabar yang beredar tentang artis berinisial A. Bahkan ia tidak perlu berpikir lama kalau artis yang dimaksud adalah Arabella karena inisial GM yang berprofesi sebagai produser dan juga tersangkut dengan kasus itu pastilah Gama Mahardika—anaknya sendiri.“Bu.” Gama mencium punggung tangan sang Ibu.Trias menghela napas panjang, ia ingin marah, tapi melihat ekspresi letih anaknya, nalurinya sebagai seorang ibu tetaplah memegang kendali. “Udah sarapan?”Gama mengangguk, berbohong. Sebenarnya ia belum sarapan. Tidak ada makanan yang bisa masuk ke lambungnya kalau ia memikirkan di mana keb
last updateLast Updated : 2022-11-15
Read more

62 Is It a Good Start?

“Tolong siapin konferensi pers-nya ya.”“Mas Gama yakin sudah punya jawaban kalau nanti pers nanya macem-macem?”Suara di seberang sambungan telepon terdengar resah, tapi Gama tidak ingin menunda lagi. Benar kata ibunya, bukan hanya namanya yang harus ia jaga. Nama keluarga besar Candra juga ikut terseret dalam skandal yang melibatkan Arabella dan dirinya. Jelas ia tidak ingin itu terjadi. Setidaknya, kalaupun sudah terjadi, ia harus bisa memperbaiki keadaan.“Itu biar aku yang ngurus. Pokoknya kamu siapin aja.”“Noted. Tapi, Mas. Masalah sponsor yang terus-terusan mundur juga belum kelar. Bisa jadi makin parah karena skandal ini.”“Iya, satu-satulah aku beresinnya.” Gama menutup sambungan telepon sambil menghembuskan napas kasar.Saat ia menoleh, pintu kamar terbuka dan Aileen keluar dari sana. “Mie kamu udah dingin, Dear. Aku beliin makan aja ya. Aku juga laper sih sebenernya. Aku belum makan dari semalem.”Aileen sebenarnya sudah tidak berselera memakan mie instant yang kata Gama s
last updateLast Updated : 2022-11-25
Read more

63 Kesempatan Kedua

“Aileen?” Trias tersenyum melihat keberadaan menantunya di sofa, tidak jauh dari ranjang pasien yang ia tempati. “Kamu masih mau ke sini, Nak?” Menarik pelan tangannya agar lepas dari genggaman Gama yang sedang tertidur, Aileen buru-buru bangkit dan menghampiri ibu mertuanya yang terlihat pucat. Dari ucapan wanita paruh baya itu, Aileen yakin kalau ibu Gama juga sudah mengetahui apa yang terjadi di dalam rumah tangganya. Kini, ia tidak perlu menutupinya dari siapa pun karena semua orang sudah tahu. “Maafin aku ya, Bu.” Aileen sampai di samping ranjang dan itu adalah kalimat pertama yang diucapkannya. Trias lagi-lagi tersenyum sambil meraih tangan Aileen dan memintanya untuk duduk di kursi yang ada tepat di sampingnya. “Bukan kamu yang harusnya minta maaf. Ibu yang harusnya minta maaf atas kelakuan anak Ibu.” Aileen tidak sanggup menyahuti lagi saat melihat sorot lega di mata ibu mertuanya. “Kamu pasti marah banget sama Gama. Ibu bisa ngerti. Gama memang salah. Dia nggak bisa bedai
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

64 You Put Love Before Win

Ini adalah salah satu pagi terindah dalam hidup Gama. Setelah berminggu-minggu hubungannya dengan Aileen kacau, merenggang, dan panas (dalam konotasi yang tidak baik tentu saja), pagi ini yang pertama ia lihat saat terbangun dari tidurnya adalah sosok Aileen yang masih terlelap di dalam pelukannya.“Ada yang salah di mukaku?” Aileen tiba-tiba saja membuka mata karena merasa seseorang mengamatinya.“Cantik.”Aileen merotasikan kedua bola matanya dengan malas. “Miss universe juga belekan dan nggak cantik waktu bangun tidur, Gam.”Gama terkekeh pelan. “Aku boleh cium kamu nggak sih?”“Nggak.” Aileen menyibak selimutnya, lantas bangun dan turun dari kasur. “Aku belum sikat gigi.”Gama hanya bisa melongo melihat Aileen yang masuk ke kamar mandi. Demi Tuhan, dia rela menukar apa pun untuk bisa mendapatkan pagi yang tenang seperti ini setiap hari.“Mau ke kantor? Kita sarapan dulu, nanti aku anter,” ucap Gama setelah Aileen keluar dari kamar mandi.“Aku cuti.”“Eh? Karena masalah kemaren?”A
last updateLast Updated : 2022-12-08
Read more

65 Kenapa Harus Ada Perselingkuhan?

“Naik apa ke sini? Tadi kan aku cuma nge-drop kamu di kantornya Mama.”“Di-drop Mama. Mama langsung balik ke kantor,” jawab Aileen sambil melangkahkan kaki, masuk ke dalam ruang kerja Gama.“Katanya nyari seserahan buat lamaran Ervin, udah selesai emangnya?”“Udah, cuma nyari perhiasan aja kok.”Gama mengangguk, menutup kembali pintu ruang kerjanya. “Ada pizza nih, tadi aku nyuruh anak-anak beli pizza karena mereka ikutan repot sama konferensi pers barusan. Atau kamu mau yang lain? Biar aku minta OB buat beli.”Aileen tidak menjawab. Tangannyalah yang sudah berbicara lebih dulu dengan membuka kotak pizza yang ada di atas meja.“Laper?”“Iya. Tadi nggak sempet makan sama Mama.”Gama mengambil posisi duduk di samping Aileen. Mulutnya membuka sebagai tandan permintaan kepada Aileen untuk menyuapinya.“Apa sih, Gam? Ervin aja udah nggak mau kusuapin sejak SMP.”“Itu karena kakaknya yang nyuapin. Kalo yang nyuapin ceweknya pasti mau.”Dengan kesal, Aileen menyodorkan pizza di tangannya ke
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

66 Selesaikan Sampai ke Akar-akarnya!

“Ma.” Aileen masuk ke rumahnya dan menemukan sang Mama yang sedang merapikan kotak-kotak seserahan untuk dibawa ke acara lamaran Ervin keesokan hari.“Sendiri?” tanya Rhea sembari memeluk anak sulungnya.“Gama masih ngambil barang di mobil. Ma, tapi malam ini aku tidurnya di rumah Ibu ya. Kondisi Ibu belum bener-bener sehat, jadi—”“Iya, kenapa gitu aja mesti izin.”“Kan di rumah lagi repot, takutnya Mama butuh bantuan.”“Tenang aja. Kan banyak orang di rumah, Kak. Lagian rumah mertuamu itu di sebelah, bukannya di luar kota. Astaga!”Aileen terkekeh melihat raut wajah mamanya. “Tapi aku makan malam di sini ya. Kata Papa, Mama masih punya sisa lasagna tadi pagi.”Rhea tersenyum sembari memanggil ART yang terdekat dengannya. “Mbak, tolong panasin lasagna buat Aileen sama Gama ya.”“Sana. Kamu mau langsung ke ruang makan apa mandi dulu? Atau mau mandi nanti di rumah mertuamu?”“Nanti aja di rumah Ibu. Kalo aku masuk kamar, parti bawaannya pengen rebahan, males gerak.”“Malem, Ma,” sapa G
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

67 Bukan Aileen

“Iklan yang itu cancel juga, Ra.”Arabella menatap manajernya dengan tatapan nyalang. “Gimana sih kamu? Gitu aja nggak becus! Udah berapa iklan yang cancel? Berapa acara yang juga cancel? Kamu bisa bayangin nggak seberapa besar kerugianku?”Jemmi menggaruk pelipisnya. Ia juga tidak bisa apa-apa ketika klien artisnya itu satu per satu memutuskan untuk mundur. Bukan ia tidak becus, tapi ia sudah mencoba negosiasi ulang, berkali-kali, tetapi tetap saja klien mereka memutuskan untuk membatalkan kontrak, baik yang sudah ditandatangani, atau bahkan yang masih tawar-menawar.“Turunin rate-ku deh,” ketus Arabella. Ia yakin banyak juga artis di luar sana yang menurunkan rate-nya di masa paceklik seperti dirinya sekarang. Ini bukan lagi perkara ‘yang penting dapur ngebul’. Kalau hanya untuk urusan hidup sehari-hari, tabungannya jauh lebih daripada cukup. Tetapi ini masalah eksistensi di dunia hiburan. Jangan sampai orang-orang lantas lupa ada seorang artis yang bernama Arabella.“Sudah, Ra. Kam
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

68 You Will be A Great Mom

“Beneran nggak ada kerjaan urgent?”Aileen mengangguk begitu mendengar pertanyaan Gama yang dilemparkannya berkali-kali sejak suaminya itu memintanya untuk ikut bertemu dengan Adit—suami Beta.“Mas Adit ngebolehin nggak ya kalo aku ngajak Risa ke rumah Ibu?” Gama menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Perceraian Beta dan Adit memang masih dalam proses. Tapi karena Adit juga masih harus bekerja dan Adit tidak ingin Risa terkontaminasi dengan kelakuan buruk Beta, maka Adit membawa Risa ke Semarang untuk diasuh oleh orang tuanya. Itu juga yang sedang diperjuangkan Adit—hak asuh Risa.“Nanti kita coba yakinin, kalau niat kita cuma ngobatin kangennya Ibu, bukan mau ngambil Risa dan bikin Risa jauh dari Mas Adit.”Jam makan siang sudah hampir berakhir ketika Gama memarkirkan mobilnya di area parkir sebuah hotel.“Ayo, Mas Adit udah nunggu di lobby.”Benar seperti yang dikatakan Gama, Adit tengah duduk di sofa yang berada di lobby hotel sembari memangku Risa yang masih berumur dua tahun.“Hai
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

69 Kekecewaan Gama

“Dari mana lo yakin dia nggak akan balik lagi?” “Yakinlah, at least untuk sementara.” Kemala mengangguk pasti. “Kontraknya lima tahun. Lama ya tanda tangan kontraknya kalo diitung-itung, hampir satu tahun kan ya, setelah kalian depak dia dulu. Tapi sekarang lo bisa lega kan?” Aileen terkekeh. Memang lebih lama dari yang diperkirakannya. Ia dan Gama juga tidak terlalu mengurus kepindahan Arabella atau apa pun yang berkenaan dengan perempuan itu. Namun, pada akhirnya ada kepastian bahwa Arabella akan berkarir di luar untuk sementara waktu. Meski tidak ada yang namanya kontrak untuk selamanya. Suatu hari nanti, kemungkinan besar Arabella akan kembali lagi. Entah apa yang akan terjadi pada hubungannya dengan Gama ketika hal itu terjadi. Lima tahun lagi, mungkin saja hubungannya dengan Gama jadi lebih erat dengan hadirnya seorang anak. Atau … mungkin juga hubungannya jalan di tempat seperti sekarang karena ia yang masih merasa ragu dengan hubungan rumah tangganya. Ini bukan hanya tenta
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

70 Rindu yang Tak Terucap

“Kamu mau balik, Kak? Ngapain? Di rumah juga nggak ada orang kan.”“Kangen rumah, Pa,” jawab Aileen sembari ikut duduk di samping papanya dan bergelayut manja di lengan sang Papa.“Kangen rumah apa kangen suami? Belum pulang juga tuh si Gama? Emangnya nggak bisa nyempetin waktunya? Weekend gitu, pulang ke Jakarta sebentar. Cuma Kalimantan loh, bukannya Amerika.”“Masalah di tambang belum selesai, Pa. Kalo dia pulang, malah makin lama di sananya nanti,” jawab Aileen menenangkan sang Papa yang sepertinya mulai kesal.Apa itu artinya Aileen tidak kesal dengan suaminya?Jangan salah! Aileen juga kesal setengah mati karena Gama tidak kunjung pulang setelah satu bulan pergi ke Kalimantan. Kadang ia bahkan curiga kalau Gama memiliki perempuan lain di sana. Namun, sleep call yang mereka lakukan setiap malam tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan."Ajak Bibi, atau Mbak, atau siapa pun dari sini, Kak. Mama sama Papa nggak tenang kalo kamu sendirian di rumah." Rhea menepuk punggung tangan A
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status