All Chapters of Ayahmu Tidak Setuju Karena Aku Miskin: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

11. Tragedi 21+

Krisna terus memandangi wajah Aisyah dalam posisi sangat dekat, Aisyah yang merasa risih segera memutar tubuhnya menghadap ke depan sementara Krisna tetap pada posisi. Tangan kanan Krisna menarik tengkuk leher Aisyah sehingga tak ada jarak bahkan hidung dan kening mereka saling menempel, Krisna yang tak bisa menahan hasratnya lagi untuk melumat bibir seksi Aisyah, Krisna terus melumat bibir Aisyah dengan rakus berusaha menerobos masuk kedalam mulutnya. Aisyah yang terkejut atas tindakan Krisna berusaha untuk melepaskan ciumannya tetapi usahanya sia-sia karena tenaga Krisna jauh lebih besar apalagi dengan posisi Aisyah yang berada di bawah tubuh Krisna. "Kak, lepaskan," ucap Aisyah mendorong tubuh Krisna. "Kenapa? Hah." Krisna mencoba mengatur nafas dan menetralkan degup jantungnya. "Tidak seharusnya, kita melakukan ini, Kak." "Aku cinta kamu, Aisyah," ucap Krisna kembali menindih tubuh Aisyah. Krisna tidak bisa mengendalikan nafsunya melihat Aisyah yang berada di bawahnya dengan po
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

12. Pulang

"Gimana, enak ga?" tanya Krisna kepada Aisyah yang ayik memakan Gado-gado. "Enak banget, kamu sering makan disini?" tanya Aisyah sambil menguyah makanan di dalam mulutnya. " Uhuk, uhuk," Aisyah tersedak karena mulutnya penuh makanan sambil bicara. "Nih, minum dulu," ucap Krisna menyodorkan gelas yang berisi air putih ke pada Aisyah. "Makasih," ucap Aisyah menerima gelas tersebut dan meminumnya hingga tandas. "Makannya kalo makan itu pelan-pelan aja, ga ada yang bakal rebut piring kamu kok," ucap Krisna sambil terkekeh. "Habisnya enak, ga tega buat ga berhenti makan hehehe" ucap Aisyah dengan mulut penuh, Krisna hanya geleng kepala menanggapi perkataan Aisyah. "Alhamdulilah. kenyang juga, sumpah ini makanan enak banget," ucap Aisyah sambil mengelus perutnya yang rata. " Emang kamu belum pernah makan Gado-gado?" tanya Krisna heran yang melihat Aisyah seperti belum pernah makan makanan tersebut. "Ga pernah," kekeh Aisyah menggeleng pelan sambil tersipu malu. "Pantas saja, kamu la
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

13. Takut kehilangan

Pagi harinya Krisna kembali ke rumah sakit, wajah Krisna terlihat menawan menghipnotis setiap orang yang melihatnya, senyuman terbit di bibir seksi Krisna. Dengan sebuah buket bunga mawar di tangannya Krisna melangkah menuju ruangan rawat Aisyah, dengan satu tarikan nafas Krisna meraih handel pintu kemudian perlahan membukanya. Krisna terkejut melihat tempat itu telah kosong, lalu Krisna mencoba mencari kesudut ruangan dan juga kamar mandi tetapi nihil tidak ada siapa-siapa. "Suster, pasien yang dirawat di sini, kemana?" tanya Krisna kepada Suster yang kebetulan bertugas untuk membersihkan ruangan itu. "Oh, Dokter Aisyah, sudah pulang," jawab Suster. "Pulang?" "Iya, semalam Dokter Aisyah dijemput keluarganya." "Baiklah, terimakasih Suster," ucap Krisna.Krisna segera melangkah keluar menuju mobil kemudian pergi.***Krisna mengendarai mobilnya melintasi jalan raya. Dengan kondisi jalan yang ramai kendaraan karena hari libur membuat laju mobil Krisna melambat, Krisna membawa mobil
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

14. Mengulang 21+

Sebuah mobil SUV putih berhenti di perkarangan rumah minimalis bercat kuning. Pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik turun dari mobil dengan senyuman manis di bibirnya. "Aisyah, tunggu!" "Ada apa, Kak?" tanya Aisyah yang tangannya di tarik lembut oleh Krisna. "Hati-hati turunnya, nanti jatuh," ucap Krisna tersenyum. "Iya, makasih sudah mengantar aku pulang," kata Aisyah membalas tersenyum. "Sama-sama sayang, aku senang kok, bahkan kalau perlu aku yang akan antar dan jemput kamu setiap hari," kata Krisna. "Ga perlu, Kak," ucap Aisyah sambil tersenyum mendengar perkataan Krisna. "Aku serius sayang, biar aku saja, kasihan Om Gani jika harus bolak-balik."Aisyah terdiam sejenak untuk berpikir, yang dikatakan Krisna benar tetapi Aisyah tidak mau merepotkan orang lain apalagi Krisna pasti sangat sibuk. "Kakak, serius?" tanya Aisyah. "Kapan sih, aku pernah bercanda," jawab Krisna menarik tangan Aisyah sehingga kini wajah mereka berhadapan. Aisyah menatap bola mata teduh milik Kris
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

15. Kehadiran Dani

"Aisyah!"Gadis yang sedang berjalan menuju lorong rumah sakit seketika berhenti dan menoleh ke belakang. "Kak, Dani." "Hay," ucap Dani menghampiri Aisyah yang terdiam ditempatnya. "Kakak, tugas di sini juga?" tanya Aisyah yang tersadar setelah Dani berada di dekatnya. "Iya, aku baru seminggu di sini," jawab Dani. "Kok, aku baru lihat." "Itu karena aku baru masuk." "Oh," kata Aisyah singkat lalu memutar tumit melangkah pergi. "Aisyah, tunggu!" Dani mengejar Aisyah yang hampir tak terlihat karena Aisyah yang tiba-tiba pergi. Dani berhasil mengejar dan mensejajarkan langkahnya bersama Aisyah, Aisyah sampai pada ruangannya dan begitu pun dengan Dani yang ternyata tepat di samping ruangan Aisyah. "Wah, ternyata ruangan kita berdekatan," kata Dani bersandar di pintu. "Iya, aku pamit masuk duluan, Kak," ucap Aisyah sambil tersenyum melangkah masuk kedalam ruangan. "Ah, senyuman itu," ucap Dani menatap daun pintu yang telah tertutup. *** "Hay, Kak Dani," sapa Widia yang datang be
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

16. Malam Pesta

Gani menghampiri Aisyah dan Dani yang tengah berbicara, Aisyah kemudian pamit karena Gani telah datang untuk menemani Dani. "Ma, Aisyah nanti malam izin keluar," ucap Aisyah mengambil gelas yang tergantung di rak piring. "Mau pergi kemana?" "Ga tau." "Kok, ga tau?" "Ya, soalnya Kak Krisna yang ngajak," ucap Aisyah. "Jam berapa?" "Tujuh." "Pulang jangan malam-malam." "Siap, Ma."***Krisna berdiri di depan cermin, melihat dirinya dari pantulan kaca besar di depannya. Dengan setelan jas warna biru dongker dan sepatu penampilan Krisna terlihat sempurna.Krisna mengambil ponsel di atas ranjang dan menekan tombol hijau untuk menghubungi seseorang. "Halo!" "Hay, sayang." "Kenapa, Kak?" tanya Aisyah. "Judes banget sih, ngomongnya." "Ya, terus aku kudu piye?" "Sambut dengan senyuman manis." "Nanti diabetes." "Ga, kok." "Terserah Kakak." "Ngambek nih?" "Ga." "Ya udah, kamu sudah bersiap-siap belum. Aku akan meluncur kerumah calon mertua sekarang." Tanpa menunggu jawaban A
last updateLast Updated : 2022-04-23
Read more

17. Kehadiran Imelda

Krisna terus mencari ke setiap sudut dan ruangan gedung tetapi belum bisa menemukan Aisyah, Krisna mencoba untuk memanggil penjaga gedung dan menanyakan Aisyah tetapi mereka juga tidak melihat.Krisna semakin khawatir dengan keadaan Aisyah, Krisna meminta bantuan aparat keamanan gedung untuk membantu mencari Aisyah. Krisna mencoba menelpon Aisyah tetapi nomor tidak aktif, Krisna semakin gelisah merasa tak enak karena meninggalkan Aisyah sendiri dan khawatir bila terjadi sesuatu terhadap Aisyah. "Bagaimana, Pak?" tanya Krisna pada satpam yang ikut membantu mencari Aisyah. "Belum ketemu, Mas." "Bapak sudah mencari ke setiap ruangan gedung?" tanya Krisna lagi. "Sudah, Mas. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Mba Aisyah," ucap satpam. "Kemana kamu, sayang." "Saya coba cari lagi, Mas." "Iya, makasih ,Pak."Setelah kepergian satpam Krisna mencoba menghubungi Aisyah lagi, beberapa detik setelah Krisna menekan tombol hijau terdengar suara Aisyah dari sebrang. "Sayang. Kamu dimana?"
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

18. Widia

"Om Swastiastu," sapa gadis dari balik pintu."Om Swastiastu. Eh, Nak Aisyah. Ayo masuk, Widia ada di dalam kamarnya," ucap Niluh membuka pintu dan mempersilahkan Aisyah masuk."Makasih Tante," ucap Aisyah melangkah menuju kamar Widia."Lama banget sih, kayak siput tau ga," protes Widia judes."Ya elah, jarak antara rumah aku sama rumah kamu itu jauh tau, masih untung aku mau ke sini," gerutu Aisyah."Ululuuu anak Mami Papi ngambek ya, hahaha," kata Widia menoel dagu Aisyah menggoda."Iishh apaan, sih," Aisyah menepis tangan Widia. "Aku itu bukan anak kecil lagi, ya," sambung Aisyah kesal dikatai anak manja."Ya terus, kamu anak siapa dong. Kalau bukan anak Mami Papi kamu?" tanya Widia mengajak Aisyah duduk di atas ranjang empuk miliknya."Aku mau curhat, nih," kata Widia tanpa basa basi."Apaan sih, baru aja datang main curhat aja, tawarin minum kek, haus nih," cicit Aisyah memegang lehernya isyarat minta minum."Iya, bentar aku ambilkan," Widia melangkah keluar kamar menuju dapur unt
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

19. Cemburu

"Mau langsung pulang, nih?" "Iya." "Jalan-jalan dulu, ya?" "Sudah sore, Kak. Nanti kemalaman." "Sebentar saja." "Ga mau." "Satu jam, deh." "Lama." "Tiga puluh menit." "Emang mau kemana?" "Ke sungai." "Hah, ngapain?" "Rahasia."Krisna membelokkan mobilnya menuju hutan yang terdapat sungai dengan aliran air yang keruh akibat banjir. Krisna berhenti di ujung jalan kemudian keluar dari mobil dan berjalan menelusuri sungai karena mobil tidak bisa melewati kawasan tersebut. Sementara Aisyah masih berada dalam mobil, enggan untuk keluar. "Kak, ayo pulang. Ngapain sih, di sini?" Tak peduli Aisyah yang terus memanggil, Krisna justru terus melangkahkan kakinya hingga sampai pada gubuk tak berpenghuni. "Kak, Krisna!" panggil Aisyah dari dalam mobil. "Apa?" "Ayo pulang." "Sebentar."Aisyah yang bosan menunggu Krisna kembali memutuskan untuk menyusul. Aisyah turun dari mobil dan menghampiri Krisna. "Kakak, cari apa?" "Kamu, kenapa nyusul kesini?" "Lama nungguin Kakak, ga balik-
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

20. Rencana

Lantunan ayat suci terdengar merdu dari Masjid yang berada tak jauh dari tempat Aisyah bekerja, Aisyah bergegas membereskan peralatan tempur di meja operasi.Aisyah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian pergi menuju Mushola yang berada di bagian belakang rumah sakit untuk melaksanakan sholat Maghrib sebelum pulang ke rumah.Di tempat lain seorang gadis tengah duduk termenung sendirian di taman yang ramai di kunjungi pemuda pemudi. Hari sudah gelap, Widia masih terdiam di tempatnya. Entah apa yang dia pikirkan hingga tak menyadari kehadiran Aisyah yang sedari tadi berada di sampingnya. "Udah ngelamunnya, nanti kesambet loh," ucap Aisyah membuat Widia menoleh. "Sejak kapan kamu disini?" "Sejak perang dunia kedua." "Hah." "Apaan sih, serius amat. Makanya jangan ngelamun terus, ada orang di sampingnya ga liat." "Siapa juga yang ngelamun." "Lah, terus kenapa dari tadi bengong kanyak ayam tiren." "Tiren?" "Ayam mati kemaren, hahaha." "Sialan lo." "Bercanda sayang."
last updateLast Updated : 2022-05-15
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status