Mia tiba di lantai delapan belas tepat ketika pintu lift di sebelah lift yang tadi membawa dirinya hampir tertutup. Lift sebelah itu membawa tunangannya bersama perempuan lain. Kedua tangannya mengepal erat karena pasangan di dalam lift bahkan tak menghiraukan dirinya. “Argh!” pekiknya saat lift mulai bergerak turun. Niat hati ingin membuat Nate benci pada sang mantan istri. Namun, justru membuat keduanya semakin tak bisa dipisahkan. “Sialan kau, Emma!” umpatnya. Mia mengambil ponsel dari dalam dompet bermerek yang dihadiahkan oleh Nate. Perempuan itu sengaja memakai semua pemberian tunangannya saat makan malam untuk membuat terkesan. Akan tetapi, justru malah ditinggalkan. “Dasar perempuan jala—” Mia tak melanjutkan kata-katanya karena Josephine mengangkat panggilan teleponnya. “Halo, Mrs Mordha.” “Mia, apa kau tahu baru jam setengah tiga pagi di sini?” protes Josephine disusul suara menguap dari balik ponsel. Mia mengubah nada suaranya menjadi tersedu-sedu. “Maafkan aku, Mrs M
Last Updated : 2022-07-27 Read more