"Udah, jangan lama-lama. Nanti ketahuan sama bapak-bapak di depan," Aku berusaha mendorong kepala perempuan itu."Mas, udah besar, tahan lama lagi. pengen ngerasain sampai keluar," sahut penjaga warung itu yang membenamkan mulutnya lagi."Tidak bisa ya, kondisinya tidak memungkinkan. Lagian, kamu harusnya jaga di depan 'kan?"Perempuan itu tidak segera manjawab. Aku bangkit dengan ekspresi wajah yang seperti kepedesan sambil menarik tanganku."Ke kamar mandi saja Mas,"Aku terpaksa menuruti permintaannya. Sesuai dugaannya, Wanita itu adalah maniak. Bahkan waktu tiga puluh menit saja masih kurang menurutnya.Perempuan itu buru-buru menutup kamar mandi setelah membawaku ke dalam. Tanpa komando, Aku ingin melucuti pakaiannya. Namun Aku mencegahnya."Jangan sekarang, Lain kali saja, aku janji akan muasin kamu."Perempuan itu mengulum telunjuknya sendiri dengan tatapan memelas. Aku menaikan alis sebelahnya. Aku mengetahui kalau yang ada di hadapannya ini saumpama macam betina di musim kaw
Last Updated : 2022-06-19 Read more