Semua Bab Salahkah Aku Mencintaimu?: Bab 71 - Bab 80

87 Bab

Bab 71 - Kehancuran Keluarga Anin

Anin yang baru sebulan berada di negara asing kini mendapatkan kabar kurang enak dari keluarganya. Papa-nya tertangkap polisi karena terlibat kasus korupsi. Anin yang kenal siapa papanya merasa tidak percaya akan hal ini.Merasa cemas sekaligus khawatir membuat Anin memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Awalnya akan diantar oleh anak dari Ibu Fatimah. Akan tetapi Anin memutuskan akan pulang sendiri saja karena tidak mau merepotkan siapapun.Alhasil sekarang Anin sudah pergi menuju ke bandara setelah mendapatkan tiket. Anin selalu berdoa di dalam hati jika semua ini hanya sebuah kesalahpahaman semata.Entah kenapa di saat Anin baru berubah penampilan lantas ujian selalu datang bertubi-tubi tiada henti. Anin yang merasa kalut rasanya ingin menyerah, namun kembali lagi kepada niatan awalnya yang ingin berubah menjadi lebih baik karena Allah meski jujur saja sangat berat luar biasa.Setelah tiba di Indonesia, Anin dikejutkan oleh banyaknya pemburu berita yang sudah menunggu-nya. Anin mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-17
Baca selengkapnya

Bab 72 - Kita Hancur Bersama-Sama Rayyan!

Mendapat pukulan dadakan dari Anin tentu saja membuat Rayyan merasa kaget. Apalagi penampilan Anin sudah sangat berubah drastis hingga Rayyan tidak memiliki pikiran jika mantannya itu akan melakukan hal ini.“Holy shit! Gue pikir lo udah jadi alim setelah berubah penampilan!” seru Rayyan, menahan sakit di bagian hidung.“Jangan mentang-mentang gue udah berubah terus enggak bisa ngelawan lo, ya!” bentak Anin, mencoba mempertahankan harga dirinya.Melihat Anin yang sudah emosi justru membuat Rayyan bahagia. Ia akan memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan Anin dan mempermalukan mantannya ini di depan netijen.Dengan gerakan cepat, Rayyan langsung mengaktipkan mode live di sosial media. Rayyan menyorokan kamera di depan wajah Anin yang masih mengatur deru napasnya karena merasa kesal.“Lihat guys! Orang yang katanya hijrah tadi habis mukul hidung gue. Tindakan gini enaknya di apain, ya? Laporin aja kali, ya, biar bareng sama bapaknya di sel!” cemooh Rayyan, melalui saluran live sosial me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Bab 73 - Keguguran

Rayyan hanya diam saja ketika mendapat tuduhan seperti itu oleh Rosa. Lagipula ingin membela diri juga sepertinya akan percuma. Sudah pasti Rosa tidak akan percaya akan perasaan hatinya yang sebenarnya ini.Sampai akhirnya Rosa mencoba masuk ke dalam IGD. Berbicara kepada Anin soal biaya rumah sakit.Rayyan sendiri hanya memilih menunggu di luar. Memperhatikan obrolan Ibu dan anak itu. Rayyan sendiri juga merasa tidak tega jika Anin tidak dilayani dengan baik.“Anin, Mama bingung mau ke bagian administrasi. Mama enggak pegang uang sepeserpun. Semua harta kita sudah tersita semua. Apa kita telepon Ares aja, ya?” usul Rosa, merasa buntu dengan keadaan ini.Anin yang tersadar langsung menggelengkan kepala. “Jangan, Ma. Kalau untuk biaya rumah sakit ini sepertinya Anin masih ada uang sedikit di ATM. Semoga cukup. Mama ambil kelas tiga saja tidak perlu yang VVIP, ya.”“Tapi kamu enggak keberatan kalau satu ruangan sama banyak orang?”Anin tersenyum dan menggelengkan kepala. “Tidak apa-apa,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 74 - Pengakuan Rayyan Di Depan Publik

Bayu yang sedang membuka situs media dibuat terkejut akan berita viralnya Anin juga Rayyan. Hal ini sontak membuat Bayu langsung memberitahukan kepada Ares.“Bos, lihat ini deh.” Bayu menyodorkan tablet kepada Ares. Memperlihatkan berita Anin juga Rayyan yang sedang bersiteru juga kejar-kejaran itu. “Mereka kok bisa bertemu? Bos udah ketemu Anin?” tanya Bayu, menatap Ares yang masih fokus ke arah tablet.Bukannya menjawab pertanyaan dari Bayu, Ares justru mengambil ponselnya sendiri yang tergeletak di atas meja.Ares langsung menghubungi sopir dari keluarga Anin. Untung saja langsung diangkat. Ares menanyakan soal kepulangan Anin. Ternyata perempuan itu sudah pulang dan kini berada di rumah sakit karena perseteruan dengan Rayyan.Mendapat informasi seperti ini membuat Ares segera bangkit dari tempat duduknya. Sontak saja Bayu merasa terkejut.“Mau ke mana, Boss?”“Ke rumah sakit.”“Hah?! Siapa yang sakit? Kalla?”Bayu terus mengekori langkah Ares yang berjalan sangat cepat menuju ke a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 75 - Di Antara Dua Pria

Ares yang mendengar soal pernyataan cinta dari Rayyan membuat dirinya menahan diri untuk tidak masuk ke dalam sana. Apalagi Ares sadar jika hubungan dengan Anin sudah berakhir hingga tidak memiliki kuasa atas semua ini. Sekadar cemburu pun rasanya seperti tidak berhak.Sampai akhirnya Ares memutuskan berjalan pergi yang membuat Bayu kebingungan. “Boss, enggak jadi masuk?” tanya Bayu, masih setia membututi Ares.Ares hanya diam saja. Pikirannya sudah berkelana jauh membayangkan jika Anin menerima cinta Rayyan kembali. Apalagi hubungan mereka di masa lalu sangat dalam juga pernah saling mencintai. Sedangkan dirinya hanya pelarian semata yang didatangkan dan dipertemukan oleh sebuah takdir.Ketika sampai di parkiran mobil. Ares menatap Bayu yang juga tengah menatapnya. “Apa yang harus gue lakukan, Bay?” tanya Ares sebagai teman bukan atasan lagi jika ucapannya sudah informal seperti ini. “Gue harus apa supaya bisa bersama Anin?”“Nikah lah,” jawab Bayu, realistis.“Tapikan gue udah diput
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 76 - DiLamar Dadakan

Anin merasa pagi ini dirinya mulai membaik. Apalagi dokter mengatakan jika hari ini tidak ada keluhan lagi besok bisa pulang ke rumah. Anin bisa melakukan rawat jalan dengan sering kontrol soal rahimnya. Terlebih habis keguguran biasanya akan sangat rentan.Tak di sangka bagi Anin ketika Sekar datang mengunjungi dirinya di rumah sakit. Rosa yang sedang duduk menyuapi Anin makan pepaya pun merasa ikut kaget.“Assalamualaikum,” salam Sekar, tersenyum tipis.Rosa dan Anin saling melemparkan tatapan herannya. Akan tetapi Anin langsung membalas dengan mengucapkan salam namun dengan lirih.“Masuk, Tante,” kata Anin, mempersilakan.Sekar mulai berjalan masuk sambil menenteng parsel buah yang sudah dibeli-nya tadi. Sekar bahkan tak segan-segan mengajak Rosa untuk bersalaman. Rosa sendiri merasa heran tapi tetap menerima ajakan salaman dari Sekar.“Bagaimana kabar kamu?” tanya Sekar, basa-basi.“Alhamdulilah baik, Tante. Kata dokter besok sudah boleh pulang.”“Sukurlah kalau begitu.” Sekar mul
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 77 - Ayo Nikah, Nin!

Setelah kepergian Sekar yang datang menjenguk membuat pikiran Anin tidak tenang. Anin memikirkan ucapan Sekar terus-menerus.“Seorang Ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Jika yang semula tidak setuju pasti akan luluh ketika melihat anaknya bahagia bersama kamu,” seloroh Rosa, berkomentar.Anin hanya melirik sekilas dan kembali merenung dengan menatap ke depan sana. Sampai akhirnya pintu ruang rawat inap ada yang mengetuk kembali.Anin dan Rosa sama-sama menatap ke arah pintu. Menunggu siapa yang datang masuk ke dalam kamar rawat inap ini.Ceklek!“Halo, Anin,” sapa Vivi, tersenyum manis. Di belakangnya ada Rayyan juga Adam yang ikut menjenguk.Anin yang melihat keluarga Rayyan menjenguk seperti ini membuat sedikit hatinya tidak tenang. Anin takut jika keluarga Rayyan akan memarahinya akibat ulah sang anak yang membuat kontroversi kemarin.“Bu Rosa.” Vivi dan Rosa melakukan cipika-cipiki seperti biasanya. “Maaf baru sempat menjenguk. Biasa lagi sibuk syuting film,” kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 78 - Keputusan Anin

Setelah Rayyan menunggu dan menemani sampai malam, Anin akhirnya merasa lega ketika sekarang hanya berdua saja dengan sang mama.Apalagi pagi ini Anin sudah diperbolehkan pulang. Ketika semua sudah beres membuat Anin dan Rosa merasa bingung sendiri harus pergi ke mana untuk saat ini. Apalagi mereka berdua tidak memiliki tempat tinggal untuk saat ini.“Kita akan pergi kemana, Nin?” tanya Rosa, menggandeng tangan anaknya.“Kita ke rumah kontrakan yang disewa Ares dulu ya, Ma. Mama bisa istirahat di sana sebentar sebelum akhirnya nanti kita ngontrak tempat baru.”“Ya sudah kalau begitu.” Anin dan Rosa terus berjalan menuju ke arah luar rumah sakit. Mereka terkejut ketika melihat sopir pribadi-nya sudah menunggu di depan lobby.“Lho! Kok ada di sini, Pak?” tanya Anin, menatap bingung.“Tuan Ares menyuruhku ke sini.”“Ares? Lalu dia di mana?” tanya Anin, menoleh kanan dan kiri mencari sesosok Ares.“Dia ada di kantor. Tuan Ares hanya menelepon untuk menjemput Non Anin ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 79 - Pria Terbaik Pilihanku

Setelah mantap dengan pilihannya untuk menerima sebuah pinangan. Kini Anin bersiap-siap pergi ke rumah Rayyan sembari membawa tentengan kue untuk Vivi juga Adam. Anin sudah menghubungi Rayyan jika hari ini dirinya akan bertamu memberikan jawaban.Ketika sampai di depan rumah Rayyan, pria itu ternyata sudah menunggu dengan pakaian yang begitu rapi.“Assalamualaikum,” salam Anin, memilih bersalaman dengan Vivi saja dan menautkan kedua tangan di depan dada ketika bersalaman dengan Rayyan juga Adam.“Waalaikumsalam,” jawab Vivi, tersenyum lebar. “Ayo masuk, Nin. Kamu sendirian aja? Mama tidak ikut?”“Mama lagi sibuk buat kue. Kebetulan ini Anin bawa hasilnya buat Tante dan keluarga.”“Whoa! Mama kamu rajin banget.” Vivi menerima tentengan kue dari Anin sambil memuji kerajinan Rosa. “Duduk, Nin.”Anin duduk di depan Vivi juga Adam. Tidak lupa juga di sisi sampingnya ada Rayyan yang tengah mesam-mesem bahagia.“Kedatangan Anin ke sini ingin memberikan jawaban atas lamaran Rayyan kemarin. Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 80 - Tunangan

Bayu yang mendapat telepon serta amanat dari kanjeng mami alias nyonya besar langsung segera menghampiri bos-nya itu. Bayu yang mendengar telepon Sekar begitu menggebu-gebu langsung tidak memedulikan jika bos-nya akan mengomel jika meeting-nya diganggu.“Boss, ada berita penting,” bisik Bayu, di samping telingaAres.Ares yang masih meeting di sebuah restoran menoleh ke arah Bayu dengan tatapan membunuh. Akan tetapi tampaknya Bayu tidak takut sama sekali.“Ibu Sekar telepon nyuruh pulang cepetan,” lanjut Bayu, berbisik.“Kamu enggak lihat kalau saya lagi meeting!” geram Ares, mencoba tetap terlihat ramah di depan klien-nya. “Pergi sana!” lanjutnya mengusir.“Ini soal Anin, Bos! Kata Ibu Sekar kalau tidak pulang sekarang juga bakalan menyesal!”Ares mendengar nama Anin disebut langsung oleng. Apalagi sekarang Bayu sudah berjalan pergi menuju ke meja-nya kembali.Saking penasaran apa yang diucapkan Bayu itu. Ares akhirnya berbicara kepada klien-nya jika meeting hari ini disudahi saja. Ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status